Bentuk Bakteri – Hallo sahabat lentera, bagaimana kabaranya? Semoga dalam keadaan baik-baik saja ya?
Setelah sebelumnya kita sudah berkenalan dengan virus, nah kalau sekarang kita akan berkenalan dengan bakteri.
Sahabat tentu sudah pernah mendengar istilah bakteri kan? Tanpa sahabat sadari, ternyata bakteri ada dimana-mana sahabat.
[su_quote cite=”lenteramata.com”]Tahukah sahabat, bakteri itu ada disekitar kita? Di tubuh kita ada berjuta-juta bakteri yang hidup secara parasit atau saprofit dan secara mutualisme. [/su_quote]
Penasaran tidak sih dengan ciri ciri bakteri? Bentuk bakteri dan cara perkembangbiakan bakteri? Kenapa bisa banyak begitu ya yang perlu kita tahu? Yuk, kita bahas satu persatu sahabat, jangan sampai terlewatkan.
Pengertian Bakteri
Bakteri berasal dari bahasa latin bacterium, jamaknya kata bakteria. Bakteri adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti.
Bakteri termasuk organisme prokariota yang ukurannya sangat kecil (mikroskopik). Bakteri adalah domain terbesar dari mikroorganisme prokariotik dan merupakan salah satu bentuk kehidupan pertama yang ada di Bumi.
Peran bakteri dalam kehidupan bukan hanya sebagai penyakit dan infeksi saja, namun beberapa jenis bakteri juga mampu memberikan manfaat dalam kehidupan baik dibidang oangan, pengobatan maupun dibidang industri.
Bakteri dapat hidup di berbagai tempat seperti tanah, sumber air panas, limbah radioaktif dan bagian dalam kerak bumi. Bukan hanya itu saja, bakteri juga memiliki hubungan simbiosis dengan makhluk hidup lainnya seperti tumbuhan dan hewan.
Sejarah Penemuan Bakteri
Sejarah bakteri bermula pada tahun 1665 Robert Hooke adalah seorang ahli matematika dan sejarawan berkebangsaan Inggris , menulis buku degan judul “Micrographia” dan mengungkap hasil pengamatannya dengan menggunakan mikroskop sederhana.
Namun Robert masih belum berhasil menemukan struktur bakteri. Hasil penemuannya pada saat itu tergambar dalam bukunya mengenai penemuan tubuh buah kapang.
Meskipun belum menemukan struktur bakteri, buku Robert Hook menjadi sumber deskripsi awal dari mikroorganisme.
Terinspirasi Robert Hook, Pada tahun 1676 Antony van Leeuwenhoek membuat mikroskop hasil rancangannya sendiri. Hal ini dilakukan untuk mengamati makhluk mikroskopik dengan berbagai media alam.
Untuk pertama kalinya, Antony berhasil menemukan bakteri. Hasil temuannya dikirim ke Royal Society of London dan dipublikasikan pada tahun 1684.
Hasil temuan ini mendapatkan banyak konfirmasi dari ilmuan lain. Dan sejak saat itu bukan hanya ilmu tentang bakteri yang berkembang, tapi ilmu mikroorganisme lainnya juga ikut berkembang.
Ciri Ciri Bakteri
- Organisme Prokariotik (tidak memiliki membran inti sel)
- Kebanyakan bakteri tidak memiliki klorofil
- Sel tunggal (uniseluler)
- Umumnya ukuran bakteri 1 mikron atau antara 0,5-5,0 mikron
- Perkembangbiakan bakteri melalui pembelahan biner
- Dinding sel bakteri kaku, fungsinya untuk mencegah isi sel bakteri berhamburan keluar
- Dinding sel bakteri tersusun dari peptidoglikan dan mukopolisakarida
- Termasuk makhluk parasit yaitu membutuhkan sel inang, namun ada yang hidup bebas tanpa sel inang
- Bentuk bakteri beraneka ragam
Bentuk Bakteri
Bakteri memiki bentuk yang beraneka ragam, bentuk bakteri yang bulat disebut coccus.
Bakteri yang berbentuk batang disebut bacilus, yang berbentuk batang namun sedikit melengkung dan biasanya disebut bentuk koma dinamakan vibrio.
Bentuk bakteri yang beraneka ragam, ditentukan oleh dinding sel dan sitoskeleton. Hal ini juga penting karena menentukan kemampuan bakteri dalam memperoleh nutrisi, berenang dan menghindari predator.
Berikut adalah bentuk-bentuk bakteri disertai gambar:
Nama Latin | Nama Indonesia | Bentuk Bakteri | Contoh Bakteri |
Cocobacillus | Kokobasilus | Bentuk bakteri oval | Haemophilus influenzae |
Diplobacillus | Diplobasilus | Bentuk batang ganda | Moraxella bovis |
Streptobacillus | Streptobasilus | Batang bergandengan panjang | Streptobacillus moniliformis |
Palisades | Palisade | Batang berjajar seperti pagar rumah | Corynebacterium diphtheriae |
Nama Latin | Nama Indonesia | Bentuk Bakteri | Contoh Bakteri |
Diplococcus | Diplokokus | Bentuk bakteri bola ganda | Neisseria gonorrhoeae |
Streptococcus | Streptokokus | Bentuk bola bergandengan panjang | Streptococcus pyogenes |
Tetrad | Tetrakokus | Bentuk bakteri bola berkelompok empat pada satu bidang | Aerococcus, Pediococcus |
Sarcina | Sarkina | Bentuk bola (delapan) membentuk kubus | Sarcina ventriculi, Sarcina ureae |
Staphylococcus | Stafilokokus | Bentuk bakteri menyerupai buah anggur | Staphylococcus aureus |
Nama Latin | Nama Indonesia | Bentuk Bakteri | Contoh |
Vibrio | Vibrio | Bentuk bakteri koma dengan ulir parsial | Vibrio cholerae |
Spirochete | Spiroseta | Spiral sangat tipis, bentuk memanjang, fleksibel | Treponema pallidum |
Spirillum | Spirilum | Spiralnya kaku | Campylobacter jejuni |
Struktur Bakteri
Struktur sel bakteri dari beberapa bagian sahabat. Nah bagian-bagian bakteri ini yang nantinya akan kita bahas satu persatu dan harus kalian pahami fungsinya. Apa saja bagiannya? Berikut disertai penjelasan lengkapnya:
Dinding Sel Bakteri
Selubung sel bakteri terdiri dari dua bagian, yaitu membran plasma dan dinding sel. Dinding sel bakteri tersusun dari peptidoglikan. Peptidoglikan adalah polimer yag terdiri dari polipeptida. Peptidoglikan memiliki ketebalan yang bervariasi dan berpengaruh terhadap respon pewarnaan bakteri.
Sama halnya dengan organisme lain, dinding sel bakteri berfungsi sebagai pelindung sel dari tekanan turgor internal.
Bahasa sederhananya dari fungsi dinding sel bakteri adalah untuk melindungi tubuh bakteri dari lingkungan luar. Selain itu fungsi dindig sel bakteri adalah :
- Mempertahankan bentuk sel bakteri
- Menjaga sel bakteri agar tidak pecah ketika lingkungan memiliki tekanan osmotik yang rendah.
- Sel bakteri akan plasmolisis jika berada di lingkungan yang memiliki tekanan osmotik tinggi, pada saat itulah dinding sel berfungsi sebagai pelindung
Membran Plasma
Membran plasma bakteri berfungsi sebagai alat transpor elektron dan proton yang dibebaskan pada saat oksidasi bahan makanan atau sebagai pengatur zat yang keluar dan zat masuk ke dalam sel.
Membran plasma bakteri tersusun atas fosfolipid dan protein. Fosfolipid dalam membran sel bakteri adalah fosfolipid bilayer yang bersifat selektif permeabel.
Kapsul atau Lapisan Lendir
Kapsul adalah lapisan polisakarida yang terletak dibagian luar selubung sel bakteri. Kapsul adalah salah satu bagian sel bakteri yang tersusun dengan baik, menjadi penyebab berbagai penyakit dan tidak mudah untu dihilangkan.
Kapsul juga berfungsi melindungsi bakteri agar tidk ditelan oleh sel eukariotik seperti makrofage. Kapsul juga mengandung air yang berfungsi melindungi sel bakteri dari kekeringan dan membantu bakteri menempel pada permukaan.
Ribosom
Ternyata, bakteri juga melakukan sintesis protein sahabat. Proses sintesis protein bakteri terjadi di ribosom.
Ribosom tersusun dari protein dan rRNA (ribosomal ribonucleic acid), rRNA ini sangat penting dalam proses sintesis protein. Untuk itu jumlah rRNA lebih banyak dari jumlah protein, dimana rRNA 60% dan protein 40%.
Flagel atau Flagelium
Dari sekian banyaknya struktur bakteri, mungkin yang paling mudah untuk dikenali adalah flagel karena bentuknya yang menyerupai cambuk. Flagel berfungsi sebagai alat gerak bakteri.
Berdasarkan jumlah dan kedudukannya, flagel dibagi menjadi empat golongan diantaanya:
- Monotrik adalah satu flagel yang melekat pada salah stau ujung sel bakteri (gambar A)
- Lofotrik adalah banyak flagel yang menempel pada salah stau dari ujung sel bakteri (gambar B)
- Amfitrik adalah satu flagel yang menempel pada kedua ujung sel bakteri (gambar C)
- Peritrik adalah banyak flagel yang tersebar pada beberapa lokasi permukaan sel bakteri (gambar D)
- Atrik adalah tidak mempunyai flagel (biasanya jenis flagel ini tidak diikutsertakan)
Pilus atau Pili (Fimbriae)
Pili adalah tempat menempelnya bakteri pada substrat dan berfungsi sebagai penghubung bakteri saat melakukan pertukaran genetik.
Bentuk pilus seperti rambut halus yang menonjol dari dinding sel. Pilus hampir mirip dengan flagelum namun lebih pendek, berdiameter lebih kecil dari flagel dan kaku. Pilus hanya ada pada bakteri gram negatif, seperti Escherichia coli.
DNA
Bakteri memiliki dua macam DNA, yaitu DNA kromosom dan DNA non kromosom (plasmid).DNA kromosom adalah materi genetik bakteri yang menentukan sebagian besar sifat bakteri. Sedangkan DNA non kromosom (plasmid) hanya menentukan sifat bakteri sebagian kecil contohnya sifat patogen dan sifat kekebalan terhadap antibiotik tertentu.
Bentuk DNA kromosom sel eukarotik seperti rantai ganda linier, sedangkan DNA kromosom sel prokariotik seperti randai ganda yang melingkar dan terkumpul dalam serat kusut yang dinamakan region nukleoid.
Endospora
Ketika bakteri beradaptasi pada lingkungan yang buruk maka terjadilah pembentukan endospora.
Endospora adalah spora yang terbentuk pada saat bakteri dalam kondisi yang tidak menguntungkan dan bakteri tahan terhadap berbagai bentuk tekanan kimia maupun tekanan lingkungan.
Klasifikasi Bakteri Berdasarkan Kebutuhan Oksigen
Dasar klasifikasi bakteri ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu bakteri yang membutuhkan oksigen (bakteri anaerob) dan bakteri yang tidak membutuhkan oksigen (bakteri anaerob).
Bakteri Aerob
Bakteri aerob adalah bakteri yang memerlukan oksigen dalam proses respirasinya. Jadi, jenis bakteri ini hanya mampu tumbuh ditempat yang menyediakan cukup oksigen.
Oksigen diperlukan bakteri untuk memecah bahan organik (zat makanan) sehingga diperoleh energi.
Bakteri aerob adalah jenis bakteri yang menyukai tempat yang berhubungan dengan udara bebas.
Contoh bakteri aerob adalah Mycobacterium tuberculosis, Bacillus substilis, Nitrobacter, Pseudomonas aeruginosa, Nitrosomonas, Nitrosococcus dan Thiobacillus ferooxidans.
Nitrosomonas dan Nitrosococcus adalah bakteri nitrit karena fungsi bakteri ini sebagai pengoksidadi amonia dalam proses pengoksidasian atau dalam proses nitrifikasi.
Proses nitrifikasi dapat ditulis dalam persamaan reaksi kimia :
2NH3 (amonia) + 3O2 (oksigen) → 2HNO2 (nitrit) + 2H2O (air) + Energi
Sedangkan bakteri Nitrobacter adalah bakteri yang disebut sebagai bakteri nitrat karena fungsinya mengoksidasi ion nitrit menjadi nitrat.
Proses oksidasi ion nitri dapat ditulis dalam persamaan reaksi kimia :
2HNO2 (nitrit) + 2O2 (oksigen) → 2HNO3 (nitrat)
Bakteri Anaerob
Bakteri anaerob adalah bakteri yang untuk memperoleh energi tidak membutuhkan oksigen pada prosesnya.
Energi yang diperoleh bakteri anaerob biasanya berasal dari proses perombakan senyawa organik tanpa bantuan oksigen. Proses perombakan ini yang disebut proses fermentasi.
Bakteri anaeroob dibagi menjadi dua, yaitu bakteri anaerob obligat dan bakteri anaerob fakultatif.
Bakteri Anaerob Obligat
Bakteri anaerob obligat adalah bakteri yang tidak memerlukan oksigen bebas dalam menjalankan proses resprasi. Jenis bakteri ini akan teracuni bahkan mati jika ditempat yang ada oksigen, jadi bakteri ini hanya akan tumbuh dan berkembang jika di tempat yang tidak mengandung oksigen.
Contoh bakteri anaerob obligat adalah Bacteroides Fragilis (bakteri penyebab abses atau nanah di usus), Peptostreptococcus (bakteri penyebab abses pada otak dan genitali wanita) dan Clostridium Tetani (bakteri penyebab tetanus).
Bakteri Anaerob Fakultatif
Bakteri anaerob fakultatif adalah bakteri yang masih bisa tumbuh dengan baik pada lingkungan dengan konsentrasi oksigen rendah.
Okisigen pada jenis bakteri ini tidak diperlukan dalam pembentukan energi, namun hanya dapat memacu proses metabolisme.
Sehingga keberadaan sedikit oksigen pada bakteri anaerob fakultatif mengakibatkan proses respirasi lebih efisien dibanding keadaan anaerob(tanpa oksigen).
Contoh bakteri anaerob fakultatif adalah Streptococcus pneumoniae (bakteri penyebab penyakit pneumonia), Escherichia coli (bakteri yang ada di usus besar manusia), dan Staphylococcus aureus (bakteri penyebab infeksi kulit dan bisul).
Klasifikasi Bakteri Berdasarkan Cara Memperoleh Makanan
Berdasarkan cara mendapatkan makanan, klasifikasi bakteri dibagi menjadi dua. Yaitu bakteri heterotrof dan bakteri autotrof. Yuk simak baik-baik penjelasannya:
Bakteri Heterotrof
Bakteri heterotrof adalah bakteri yang memerlukan karbon (makanan) yang berasal dari komponen organik.
Jenis bakteri heterotrof tidak dapat membuat senyawa organik dari substansi anorganik sederhana. Jadi bakteri heterotrof mendapatkan makanan dari organisme lain.
Pada umumnya, bakteri heterotrof tidak memiliki klorofil dan tidak bisa menghasilkan makanannya sendiri.
Bakteri heterotrof dibagi menjadi empat bagian, berikut macam macam bakteri heterotrof :
Bakteri Parasit
Bakteri parasit adalah bakteri yang memperoleh makanan dari organisme lain atau makanannya diperoleh dari tubuh makhluk hidup yang ditumpangi.
Jenis bakteri parasit dapat ditemukan pada manusia, tumbuhan maupun hewan. Bakteri parasit dibagi menjadi empat jenis, berikut macam macam bakteri parasit:
- Bakteri Patogen adalah bakteri yang menyebabkan penyakit pada organisme yang ditumpangi.
- Bakteri parasit obligat adalah bakeri yang hidup sebagai parasit sejati.
- Bakteri parasit fakultatif adalah bakteri yang bisa hidup sebagai saprofit dan juga bisa hidup sebagai parasit.
- Baketeri apatogen adalah bakteri yang tidak menyebabkan penyakit pada organisme yang ditumpangi.
Contoh bakteri heterotrof parasit adalah Treponemataceae (bakteri parasit pada vetebrata), Spirochaetaceae (bakteri parasit pada moluska), Borrelia burgdorferi dan Borrelia novyi.
Bakteri Saprofit
Bakteri saprofit adalah bakteri yang memperoleh makanan dari sisa-sisa makhluk hidup dari perombakan bahan organik menjadi bahan anorganik melalui proses fermentasi dan proses respirasi.
Contoh bakteri heterotrof saprofit adalah Clostridium sporageus, Metanobacterium omelianski, Escherichia coli dan Thibacillus denitrificans.
Bakteri Patogen
Bakteri patogen adalah jenis bakteri parasit yang selain menyerap makanan, bakteri tersebut juga menyebabkan penyakit pada tubuh inangnya.
Contoh bakteri ini adalah Salmonella thyphosa, Clostrididum tetani, Corynebacterium diphtheriae, dan Mycobacterium leprae.
Bakteri Apatogen
Bakteri apatogen adalah jenis bakteri parasit yang hanya menyerap makanan inangnya, namun tidak menimbulkan penyakit.
Contoh bakteri ini adalah Escherichia coli (berada dalam usus besar manusia) dan bakteri Streptomyces griseus (berperan dalam pembuatan antibiotik streptomisin).
Bakteri Autotrof
Bakteri autotrof adalah bakteri yang menggunakan karbon anorganik atau karbon dioksida sebagai sumber makanan.
Bakteri autotrof membuat senyawa organik dari zat anorganik, sehingga jenis bakteri ini bisa membuat makanannya sendiri.
Berdasarkan sumber energi yang digunakan, bakteri autotrof dibagi menjadi dua macam. Berikut macam-macam bakteri autotrof :
Bakteri Fotoautotrof
Bakteri fotoautotrof adalah bakteri yang membuat makanannya dengan bantuan sinar matahari.
Bakteri ini adalah bakteri yang memiliki zat warna hijau, sehingga dapat melakukan proses fotosintesis seperti tumbuhan hijau.
Bakteri fotoautotrof disebut juga bakteri fotosintesik. Contoh bakteri autotrof adalah bakteri yang memiliki pigmen hijau disebut bakterioviridin atau bakterioklorofil.
Contoh lain adalah bakteri yang memiliki pigmen ungu, mera atau kuning disebut bakteriopurpurin.
Bakteri Kemoautotrof
Bakteri kemoautotrof adalah bakteri yang membuat makanannya dari reaksi-reaksi kimia.
Misalnya proses oksidasi senyawa nitrogen, belerang, besi atau gas hidrogen. Dalam proses oksidasi, bakteri membutuhkan oksigen.
Contoh bakteri kemoautotrof adalah bakteri nitrifikasi (Nitrosomonas, Nitrosococcus, danNitrobacter). Bakteri yang mengoksidadi belerang bakteri Nitrospira.
Klasifikasi Bakteri Berdasarkan Suhu Optimum
Berdasarkan suhu optimumnya, macam-macam bakteri dibagi menjadi empat bagian:
Bakteri psikrofil
Bakteri psikrofil adalah bakteri yang hidup pada suhu rendah yaitu 0° – 30°C dengan suhu optimum 15°C. Jenis bakteri ini, banyak terdapat di dasar lautan, daerah kutub dan pada makanan yang didinginkan.
Pertumbuhan bakteri psikrofil pada bahan makanan membuat kualitas bahan makanan tersebut menurun atau menjadi busuk. Contoh bakteri psikrofil adalah Achromobacter, Flavobacterium dan Pseudomonas.
Bakteri Mesofil
bakteri mesofil adalah macam bakteri yang bisa tumbuh pada suhu 25° – 37°C dengan suhu optimum 32°C.
Pada umumnya, jenis bakteri ini hidup di tanah, air dan di dalam tubuh vertebrata terutama pada alat pencernaan. Contoh bakteri mesofil adalah Escherichia coli dan Listeria monocytogenes.
Semua bakteri yang bersifat patogen baik pada hewan maupun manusia adalah jenis bakteri mesofil.
Bakteri Termofil
Bakteri termofil adalah bakteri yang dapat tumbuh pada daerah dengan suhu tinggi, yaitu diatas 40°C. Suhu optimum bakteri termofil adalah 55 –60°C.
Contoh bakteri termofil adalah Chloroflexus, Thermus aquaticus dan Sulfolobus acidocaldarius.
Bakteri Hipertermofil
Bakteri hipertermofil adalah jenis bakteri yang hidup pada kisaran suhu 65°C − 114°C dengan suhu optimum 88°C. Jenis bakteri ini biasanya berada di sumber air panas.
Bakteri hipertermofil saat ini banyak dicari para ahli bioteknologi karena dapat menghasilkan enzim yang dapat digunakan dalam industri makanan dan obat-obatan.
Contoh bakteri hipertermofil adalah bakteri yang masuk dalam filum Crenarchaeota seperti Thermococcus gammatolerans.
Cara Reproduksi Bakteri Secara Vegetatif
Reproduksi bakteri secara vegetatif dibagi menjadi tiga yaitu pertumbuhan tunas (budding), fragmentasi (fragmentation), dan pembelahan biner (binary fission).
Dari ketiga cara perkembangbiakan bakteri yang disebutkan diatas, sebagian besar bakteri melakukan reproduksi dengan pembelahan biner.
Namun ketika kondisi lingkungan kurang menguntungkan, maka reproduksi bakteri akan beralih ke perkembangbiakan secara fragmentasi atau pertmbuhan tunas.
Pertumbuhan Tunas (Budding)
Pembentukan tunas adalah pembelahan yang menghasilkan dua sel dengan ukuran yang berbeda, misalnya sel yang satu ukurannya lebih besar dari sel satunya. Untuk sel yang besar dinamakan dengan sel induk dan yang kecil disebut sel anak.
Pada bakteri, pertumbuhan tunas dimulai dari berkembang dan tumbuhnya tonjolan kecil pada salah satu ujung sel.
Tunas ini nantinya akan mereplikasi genom, tumbuh besar dan menjadi sel anakan. Namun ketika ukuran tunas hampir sama dengan ukuran tunas induknya, maka tunas akan memisahkan diri dari sel induk untuk menjadi bakteri baru.
Fragmentasi (Fragmentation)
Ketika kondisi tidak menguntungkan, maka reproduksi bakteri akan melaluo metode fragmentasi.
Fragmentasi adalah salah satu cara perkembangbiakan bakteri dengan munculnya bakteri bari dari bagian tubuh (fragmen) induk bakteri.
Bakteri induk akan melakukan pemutusan selnya dengan sederhana, lalu bagian bakteri yang terputus nantinya akan menjadi bakteri baru yang berkembang sampai dewasa.
Pembelahan Biner (Binary Fission)
Dalam reproduksi bakteri, pembelahan biner adalah cara yang paling umum dilakukan. Walau demikian, pembelahan biner sudah sewajarnya terjadi ketika kondisi lingkungan bakteri sedang menguntungkan bakteri.
Sel bakteri akan menjadi dua sel anak dengan bentuk dan ukuran yang sama atau identik.
Pada proses pembelahan biner, akan terbentuk dinding pembatas sebagai pemisah kromosom pada 2 sel anak. Setelah terpisah, sel anak akan tumbuh dalam waktu 20-30 menit. Begitu seterusnya untuk mengulangi proses pembelahan biner agar menghasilkan bakteri baru.
Contoh pembelahan biner adalah proses reproduksi pada bakteri Esterichia coli. Ketika bakteri Esterichia coli berada pada suatu kondisi suhu yang tepat dan tersedia nutrisi.
Maka dalam waktu 7 jam, satu bakteri Esterichia coli akan mampu menghasilkan lebih dari dua juta bakteri.
Setelah dua juta bakteri terbentuk, satu jam kemudian jumlah bakteri baru akan meningkat menjadi 17 juta. Itulah salah satu alasan mengapa kita akan cepat sakit ketika bakteri patogen menyerang tubuh kita.
Reproduksi Bakteri Secara Aseksual
Perkembangbiakan bakteri secara aseksual terjadi melalui pembentukan endospora. Endospora adalah spora yang terbentuk di dalam sel bakteri.
Pembentukan endospora akan dilakukan bakteri hanya ketika kondisi lingkungan buruk atau ketika bakteri berada pada lingkungan ekstrim seperti suhu tinggi.
Pembentukan endospora juga dilakukan apabila nutrisi lingkungan bakteri langka sedangkan populasi bakteri sangat padat.
Dalam kondisi lingkungan yang buruk, bakteri akan mereplikasi DNA dan membentuk pembungku (coat) yang kuat dan tahan terhadap radiasi sinar ultraviolet, kekeringan, panas dan tahan terhadap bahan kimiawi seperti desinfektan.
Jika kondisi lingkungan sudah membaik, endospora akan lepas dari sel induk dan membentuk bakteri baru. Ketika dalam kondisi seperti ini, sel induk akan mati. Contoh bakteri yang membentuk spora adalah bakteri Bacillus dan bakteri Clostridium.
Reproduksi Bakteri Secara Seksual
Sebenarnya, bakteri tidak melakukan perkembangbiakan seksual, seperti yang terjadi pada makhluk eukariotik. Hal tersebut terjadi, karena pada bakteri tidak tejadi penyatuan sel kelamin.
Akan tetapi, pada bakteri terjadi pemindahan materi genetik dari sel satu menuju ke sel yang lain sama halnya dengan yang terjadi pada reproduksi secara seksual sel eukariotik. Oleh karena itu, perkembangbiakan bakteri dengan cara ini disebut dengan perkembangbiakan paraseksual.
Pada reproduksi secara paraseksual, sel yang memberi bahan genetik disebut sel donor sedangkan sel yang menerima bahan genetik disebut dengan sel resipien.
Penggabungan antara dua jenis bahan genetik disebut dengan rekombinasi. Nah, rekombinasi bahan genetik bakteri terjadi melalui tiga cara yaitu transformasi, konjugasu dan transduksi.
Transformasi
Proses transformasi dalam reproduksi suatu bakteri pertama kali ditemukan pada tahun 1928, oleh seorang yang bernama Frederick Griffith.
Transformasi adalah pemindahan materi genetik dari satu sel ke sel lain tanpa melalui kontak secara langsung.
Dalam keadaan tertentu contohya dengan pemberian kalsium klorida atau CaCl2, bakteri dapat mengambil potongan DNA dari luar sel secara langsung.
Pemindahan materi genetik tersebut juga dapat melalui perantara plasmid. Jika plasmid satu bakteri masuk ke dalam bakteri lain, maka akan terjadi rekombinasi.
Contoh bakteri yang dapat melakukan reproduksi secara transformasi alami adalah bakteri streptococcus, bakteri Bacillus, bakteri Haemophilus, dan bakteri Neisseria.
Konjugasi
Proses konjugasi pertama kali ditemukan oleh Lederberg dan Tatum pada tahun 1946.
Konjugasi adalah pemindahan materi genetik dari sel donor menuju sel resipien secara langsung melalui saluran konjugasi . Sehingga kedua sel saling berhubungan dan terjadi kontak langsung.
Melalui saluran konjugasi ini, materi genetik sel donor pindah ke sel resipien dan terjadilah rekombinasi genetik.
Kalian masih ingat kan dengan salah satu struktur bakteri ? Pada bagian permukaan sel ada suatu organel yang dinamakan pili. Nah, pili inilah yang digunakan sebagai saluran konjugasi dalam perkembangbiakan bakteri yang disebut dengan pili seks.
Proses onjugasi hanya akan ditemukan dalam bakteri gram negatif contohnya bakteri Escherichia, bakteriPseudomonas aeruginea, bakteri Salmonella dan bakteri Shigella.
Transduksi
Proses transduksi dalam reproduksi bakteri pertama kali dikemukakan oleh Zinder dan Lederberg pada tahun 1952.
Transduksi adalah pemindahan materi genetik melalui perantara virus yang memakan bakteri atau disebut bakteriofag (Bacteriophage).
Coba kalian ingat lagi proses replikasi virus dengan daur litik dan daur lisogenik!
Ketika terjadi sintesis partikel virus, sebagian kecil dari DNA sel inang (bakteri) dapat bergabung dengan materi genetik virus.
Ketika virus ini menginfeksi sel bakteri lain, maka DNA bakteri yang terbawa virus akan bergabung dengan DNA sel inang dan menyebabkan terjadinya rekombinasi.
Penutupan
Perkenalan dengan bakteri untuk hari ini sampai disini ya sahabat, besok kita akan berkenalan lagi dengan jenis-jenis bakteri dan mempelajari klasifikasi bakteri. Penasaran kan? Tunggu artikel berikutnya ya?
Yuk jangan malas-malas belajar! Terimakasih sudah berkunjung ke website kita, semoga bermanfaat. Dan sampai jumpa di lain kesempatan.