Senjata Tradisional Bangka Belitung – Indonesia bukan hanya memiliki kekayaan alam dan sumber daya manusia saja yang besar dan tersebar dari Sabang sampai Merauke.
Salah satu kekayaan yang dimiliki negeri ini adalah beragam jenis kebudayaan. Salah satu hasil kebudayaan masyarakat Indonesia adalah senjata tradisional yang tentunya tidak dimiliki negara manapun di dunia ini.
Dari sekian banyaknya provinsi yang ada di Indonesia, semuanya memiliki senjata tradisional dengan ciri khas daerah masing-masing. Sama halnya dengan Bangka Belitung, yang juga memiliki senjata tradisional dengan ciri khas tertentu.
Senjata tradisional adalah simbol dari setiap daerah di Indonesia dan merupakan salah satu keanekaragaman budaya yang memiliki makna khusus.
Nah, sebelum kita membahas lebih jauh mengenai macam macam senjata tradisional Bangka Belitung, yuk kita cari tahu dulu sejarah singkat Provinsi Bangka Belitung.
Sejarah Bangka Belitung
Bangka Belitung terdiri dari dua pulau utama, yaitu Pulau Bangka dan Pulau Belitung serta pulau-pulau kecil lainnya.
Sebelum terbentuk menjadi salah satu provinsi di Indonesia, Bangka Belitung merupakan daerah taklukan Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Mataram dan Kerajaan Majapahit.
Selain itu, Bangka juga menjadi daerah jajahan Inggris yang kemudian dilanjutkan penjajahannya oleh Negara Belanda di daerah Muntok pada tgl 10 Desember 1816.
Nah, selama dijajah Belanda, banyak sekali kekayaan alam Bangka yang diambil oleh para penjajah.
Baru selanjutnya setelah kemerdekaan Indonesia, berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 27 Tahun 2000 provinsi Bangka ditetapkan sebagai provinsi ke-31.
Bangka Belitung yang sebeumnya menjadi bagian Provinsi Sumatera Selatan resmi menjadi provinsi baru. Ibu kota Bangka Belitung adalah Pangkalpinang.
Macam Macam Senjata Tradisional Bangka Belitung
Indonesia memiliki berbagai jenis senjata tradisional. Namun, senjata tradisional Bangka Belitung memiliki ciri khas tersendiri.
Jika senjata tradisional Bali berupa keris Bali, wedhung Bali, kandik Bali dan penampad Bali. Maka, senjata tradisional Bangka Belitung ada siwar, kedik dan parang.
Penasaran kan seperti apa bentuk senjata tradisional dari daerah Bangka Belitung? Yuk, simak baik- baik penjelasan macam macam senjata tradisional BaBel (Bangka Belitung).
Senjata Tradisional Parang
Parang adalah salah satu senjata tradisional khas daerah Bangka Belitung yang bentuknya seperti layar kapal dengan bagian ujung parang lebar.
Senjata parang, sering digunakan untuk perkelahian jarak pendek. Jika dilihat dari bentuknya, senjata parang Bangka mirip dengan senjata golok di Jawa.
Hanya saja, ujung parang Bangka sedikit lebar dan berat. Tujuannya agar bobotnya meningkat dan sasaran senjata parang dapat terpotong dengan cepat.
Parang Bangka berdiameter sedang sekitar 40 cm. Biasanya digunakan untuk menebang pohon karena bobot ujung parang lebih besar dan lebih berat.
Bagian tengah dan bagian ujung senjata parang akan berat ketika diayunkan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kekuatan serangan dengan senjata ketika mengenai lawan.
Ketika senjata parang diayunkan, maka akan memberi tekanan yang kuat dan akan tajam ketika menancap. Alasannya karena berat bagian ujung parang sengaja dirancang dengan berat tertentu.
Produksi parang yang cukup terkenal di daerang Bangka Belitung adalah Parang Badau.
Produksi parang di Bangka Belitung sudah ada sejak abad ke-17. Hal ini diungkapkan oleh salah satu Dosen Sejarah Kolonial Universitas Amsterdam yaitu W.S Stapel pada buku Aanvullende Gegevens Geschiedenis Billiton, tahun 1938.
Dalam bukunya, Stapel mengatakan bahwa pada permulaan abad ke-17 Bangka Belitung, sudah ada hubungan dagang dengan beberapa daerah yang diduduki Belanda, terutama hubungan dengan Batavia.
Untuk memperkuat penyataan tersebut, Stapel mengambil beberapa kutipan dari buku register harian Batavia. Di dalam buku tersebut dijelaskan hubungan dagang antara Batavia dan Belitung dari tahun 1640-1665.
Nah, dalam jangka waktu tersebut, Bangka Belitung sudah tercatat pernah mengirim tongkang dengan 21 awak yang membawa 10.000 muatan berisi parang dan kapak. Angka yang besar bukan sahabat?
Senjata Tradisional Bangka Belitung Siwar
[su_quote]Bangka Belitung adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terdiri dari dua pulau utama, yaitu Pulau Bangka dan Pulau Belitung serta pulai kecil lainnya. [/su_quote]
Siwar adalah salah satu senjata tradisional Bangka yang hampir mirip dengan golok. Namun, jika dilihat dari ukurannya siwar ada yang bentuknya panjang dan ada yang bentuknya pendek.
Senjata siwar panjang hampir menyerupai senjata Mandau dari Kalimantan Barat. Namun, perbedaannya yaitu tidak bengkok. Bentuk siwar rata, lurus, pipih dan ringan jika diayunkan.
Senjata siwar sengaja dirancang dari segi panjang, ukuran dan berat menyesuaikan dengan kebutuhan.
Selain itu, senjata siwar memiliki keistimewaan yaitu belumsiwar panjang yang sengaja dirancang dengan memiliki dua mata tajam seoerti silet.
Senjata siwar yang dirancang khusus seringkali digunakan dalam pertempuran, contohnya pertempuran kemerdekaan Indonesia.
Selanjutnya yaitu senjata siwar pendek. Panjang senjata tradisional siwar pendek seukuran dengan belati atau keris.
Nah, jenis siwar pendek ini dirancang khusus untuk menusuk lawan dalam pertarungan jarak dekat. Siwar ini sangat tajam dan memiliki ketebalan tipis, bagian tengahnya memiliki lengkung yang berfungsi untuk merobek lawan.
Pada zaman dahulu, jenis siwar pendek digunakan oleh pendekar Bangka Belitung sebagai senjata rahasia yang akan dikeluarkan ketika terdesak dalam pertarungan jarak pendek,
Senjata Tradisional Kedik Bangka Belitung
Kedik adalah senjata tradisional yang masuk kategori senjata tajam dan biasanya digunakan masyarakat Bangka Belitung untuk alat pertanian.
Masyarakat Bangka Belitung biasanya menggunakan senjata kedik dalam perkebunan, contohnya perkebunan lada.
Pada umumnya, senjata kedik hampir sama dengan senjata tradisional lainnya yang berada di Pulau Sumatera.
Dalam pemakaian senjata kedik Bangka Belitung, si pemakai harus jongkok dan bergerak mundur atau menyamping. Senjata tradisional ini, digunakan dengan cara diletakkan pada tanah dan ditarik ke belakang. Hal ini tentu akan lebih efektif unruk membersihkan rumput liar disekitar perkebunan.
Fungsi senjata tradisional kedik, selain digunakan sebagai alat untuk mempertahankan diri dari serangan musuh, yaitu sebagai senjata adat pada acara adat, dan juga digunakan sebagai senjata tradisional masyarakat dalam berkebun. Hal itu bertujuan untuk meringankan beban masyarakat dalam berkebun.
Senjata kedik oleh masyarakat Bangka Belitung dikenal dengan senjata tradisional parang Bangkok.
Karena perkebunan lada di Belitung sangat banyak sekali, maka senjata kedik biasanya digunakan masyarakat dalam merawat perkebunan lada.
Senjata kedik digunakan dengan cara meletakan di atas tanah dan memangkas berbagai jenis rumput liar atau ilalang yang tumbuh di perkebunan.
Terlebih lagi, pada zaman dahulu masih belum ada mesin pembersih rumput yang dapat digunakan. Nah, dengan adanya senjata kedik yang memiliki berbagai fungsi, tentu akan sangat membantu masyarakat setempat.
Dengan menggunakan senjata tradisional ini, yaitu kedik bagi masyarakat yang memiliki perkebunan lada sangatlah terbantu. Karena sangat banyak sekali rumput liar yang menganggu pertumbuhan lada. Kedik hanya dapat digunakan untuk membersihkan jenis rumput yang kecil atau jenis rumput yang tumbuh dengan akar yang dangkal.
Baca Juga :√ Senjata Tradisional Nusa Tenggara Barat dan Penjelasannya Lengkap!
Bentuk Senjata Tradisional Kedik
Bentuk kedik sudah dijelaskan diawal, yaitu menyerupai bentuk parang atau bentuk golok. Hanya saja bedanya, senjata ini memiliki bilah yang bengkok atau melengkung.
Karena itu, dibeberapa daerah Bangka, masyarakat banyak yang menyebut senjata tersebut dengan sebutan Parang Bingkok. Bingkok yang memiliki arti bengkok.
Senjata kedik jika dilihat dari segi ukuran, memiliki ukuran yang cukup besar. Kedik Bangka Belitung memilki ukuran dengan panjang 38 cm sampai 50 cm, namun massa benda tidak terlalu berat. Umumnya massa kedik tidak lebih dari 2 kg.
Bahan Pembuatan Senjata Tradisional Kedik
Bahan pembuatan kedik memang tidak terlalu sulit dan cukup mudah untuk ditemukan. Bahan senjata tradisional kedik hampir sama dengan bahan pembuatan senjata parang.
Hanya membutuhkan besi sebagai bahan pembuatan mata pisaunya dan kayu sebagai hulu kedik. Perbedaan pembuatan senjata parang dan kedik hanya terletak pada besi yang harus dibengkokan atau dibentuk sedikit melengkung pada bagian atasnya.
Penutupan
Demikianlah informasi yang dapat kita sampaikan. Semoga dengan adanya informasi ini, menambah pengetahuan kita mengenai salah satu budaya Indonesia yang saat ini sudah jarang ditemui dan hampir luntur.
Terimakasih sudah berkunjung ke website kita, semoga bermanfaat.