Tugas Guru

Tugas Guru – Sekolah merupakan lembaga resmi tempat anak-anak menimba ilmu. Di dalamnya ada sosok guru yang memegang peranan penting. Mereka lah yang berinteraksi langsung dan mentransfer pengetahuan. Maka tak heran apabila tugas guru erat kaitannya dengan mencerdaskan generasi penerus bangsa.

Namun perlu diketahui, dibalik menjalankan kewajibannya, seorang guru pun memiliki hak yang harus dipenuhi. Pemenuhan hak dan kewajiban ini lah yang akan menciptakan keseimbangan sehingga proses belajar-mengajar menjadi efektif.

Semua orang tau bahwa tugas guru adalah mengajar. Tapi sebenarnya tugas mereka lebih dari itu. Orangtua tetap menjadi pihak yang bertanggung jawab sepenuhnya terhadap anak-anak mereka.

Hanya saja saat ini melihat jam sekolah lebih mendominasi daripada waktu di rumah, maka sedikit banyak guru pun berperan dalam pembentukan pribadi seorang anak. Apabila guru tidak menjalankan tugasnya dengan baik, maka akan mempengaruhi aspek pribadi muridnya.


Hak Guru dalam Aturan Undang-Undang

Hak Guru Dalam Aturan Undang Undang

Sebagai negara hukum, Indonesia mengatur hidup rakyatnya dalam peraturan perundang-undangan. Sebelum membahas mengenai tugas guru, sebaiknya mengetahui hak-hak mereka. Hak-hak ini penting untuk dipenuhi sebagai imbalan profesionalitas mereka menjalankan perannya. Tak hanya itu, dengan pemenuhan hak pun harapannya bisa memotivasi agar lebih berkonstribusi. Berikut adalah beberapa hak guru sesuai Undang-Undang No. 14 tahun 2005:

1. Memperoleh Penghasilan

Dalam UU ini disebutkan bahwa penghasilan yang dimaksud adalah bentuk finansial karena telah menjalankan tugas dengan profesional dan menjunjung tinggi martabat guru. Satuan finansial tersebut akhirnya dipahami sebagai gaji yang diterima setiap bulan.

2. Memiliki Kesempatan Mengembangkan Kompetensi

Karier seorang guru tidak terhenti dengan mengajar di dalam kelas. Ada hal lain yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kemampuan diri, salah satunya adalah sertifikasi. Sertifikat pengajar diberikan sebagai bentuk apresiasi karena seseorang layak menjalani profesi sebagai pengajar. Sertifikat ini tidak dinamakan sertifikat guru karena UU No. 14 tahun 2005 mengatur Guru dan Dosen, bukan hanya guru saja.

3. Memperoleh Rasa Aman dan Jaminan Keselamatan

Tugas guru memang bukan di medan perang layaknya seorang tentara. Namun bukan berarti tidak mungkin menghadapi ancaman. Dalam menjalankan tugasnya, guru berhak mendapatkan rasa aman dan jaminan keselamatan, baik dari kepala sekolah, pemilik Yayasan, bahkan aparatur negara.

4. Memperoleh Pelatihan sesuai dengan Bidangnya

Hak ini mirip dengan pengembangan kompetensi. Bedanya adalah tidak seluruh pelatihan mendapatkan sertifikat. Namun sudah merupakan hak bagi setiap guru untuk memperoleh pendidikan sesuai bidangnya, misalnya seminar, diskusi, dan sebagainya.

5. Bebas Berserikat dan Mengungkapkan Pendapat

Sebagai negara yang demokratis, negara pun harus memfasilitasi guru untuk berserikat dan menyuarakan pendapatnya. Guru diberikan kebebasan untuk berkontribusi dalam penentuan kebijakan pemerintah terkait pendidikan.


Tugas Guru Sebagai Tenaga Pendidik

Tugas Guru Sebagai Tenaga Pendidik

Berdasarkan UU yang mengatur tentang guru dan dosen, pada pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa guru adalah pendidik profesional yang memiliki beberapa tugas utama: mengajar, membimbing, mendidik, melatih, hingga mengevaluasi peserta didiknya. Berikut adalah penjelasan dari tugas guru yang harus dipahami, baik oleh si guru itu sendiri maupun para orangtua:

1. Mengajar Peserta Didik

Sudah semestinya seorang guru mentransfer ilmu pengetahuan kepada peserta didiknya. Ilmu ini dapat berupa pengetahuan teoritis maupun praktis. Harapannya setelah seorang anak mendapatkan ilmu pengetahuan, mereka mampu meningkatkan kompetensi diri.

2. Memberikan Pendidikan

Antara mengajar dan mendidik perbedaannya tipis. Mengajar artinya memberikan sesuatu yang baru untuk seseorang, sedangkan memberikan pendidikan lebih dari itu. Di sini seorang guru harus membentuk pribadi yang berkarakter pada diri seorang anak. Peserta didik harus mampu mengikuti nilai dan norma di masyarakat. Maka dibutuhkan pembiasaan dalam setiap pertemuan yang konsisten.

3. Memberikan Dorongan

Tugas guru di sini adalah sebagai motivator, artinya seorang guru harus bisa memberikan semangat kepada peserta didiknya. Yakinkan kalau mereka bisa melakukan sesuatu yang baru, pantang menyerah, dan tetap semangat dalam mengikuti rangkaian pembelajaran.

4. Membimbing dan Memberikan Arahan

Ada kalanya seorang anak sudah mengetahui sesuatu sebelumnya. Namun belum tentu hal itu benar atau mereka yang memahaminya dengan keliru. Sebagai tenaga pendidik, guru harus membimbing dan memberikan arahan yang baik supaya tidak ada kesalahpahaman. Tak hanya itu, guru juga bisa mengarahkan minat seorang anak kepada sesuatu yang lebih positif dan berguna.

5. Memberikan Contoh

Seorang anak cenderung akan lebih memahami dari apa yang dilihatnya. Perilaku mencontoh ini harus dipahami dengan baik oleh seorang guru. Artinya, mereka adalah role model bagi peserta didiknya. Mulai dari perilaku, cara berpakaian, cara berbicara, dan hal-hal kecil lainnya harus menjadi sesuatu yang patut ditiru.


Tugas Guru di Era Digital

Tugas Guru Di Era Digital

Memasuki era digital di mana semuanya bergerak dengan cepat, seorang guru harus menyesuaikan dirinya. Peran guru tidak lagi seesensial dulu dan dapat digantikan oleh teknologi. Di satu sisi ini menguntungkan karena segala sesuatunya menjadi lebih mudah. Tapi jika tidak disikapi dengan baik maka akan menimbulkan dampak yang tidak diinginkan.

Tugas guru di era digital sebenarnya lebih berat. Ada tantangan tersendiri yang tidak dirasakan oleh guru-guru terdahulu. Di era ini seorang guru tidak boleh gaptek atau tidak up to date, baik terhadap perkembangan teknologi maupun informasi-informasi yang tersebar. Layaknya seorang anak murid, seorang guru pun harus punya pengetahuan tentang media sosial, bermain game, browsing informasi, online shopping, dan berbagai hal lainnya.

Ilmu di era digital tidak hanya diperoleh di bangku sekolah. Bukan lagi dari mulut seorang guru yang mengajar di depan kelas. Seorang anak dapat dengan mudah memperoleh informasi dan pembahasan mata pelajaran melalui internet. Bentuknya pun beragam, ada yang berupa artikel atau video penjelasan lengkap dan mendetail. Ini semua perlahan akan menggeser pola pembelajaran juga. Awalnya tatap muka dengan guru berubah menjadi pembelajaran mandiri melalui internet.

Belum lagi kehadiran aplikasi-aplikasi pembelajaran online. Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa kemajuan teknologi di satu sisi memudahkan tugas guru. Anak bisa belajar sendiri dulu sebelum datang ke sekolah. Sehingga saat peserta didik duduk di dalam kelas mereka sudah punya bekal sebelumnya. Aktivitas di ruang kelas tinggal diskusi, bukan transfer ilmu baru.


Peran Guru Berdasarkan Tugasnya

Peran Guru Berdasarkan Tugasnya

Melihat dari tugasnya dapat dipahami bahwa guru memiliki peran tertentu. Peran ini harus dipahami dengan benar dan dijalankan secara profesional. Sebenarnya ada banyak peran guru sebagai tenaga pendidik, namun berikut adalah garis besarnya:

1. Fasilitator

Pada saat mengajar seorang guru menjalankan peran sebagai fasilitator juga. Artinya, ia adalah “penjaga gawang” agar peserta didiknya tidak memahami konsep yang salah. Seorang guru harus mampu menjadi teman diskusi atau bertukar pikiran mengenai suatu topik.

2. Motivator

Selain teman diskusi, seorang guru juga harus mampu menyemangati muridnya. Ini berlaku dalam segala hal, baik saat muridnya menerima nilai rendah, tidak mampu melakukan sesuatu, atau sedang merasa gagal. Penting untuk mempertahankan semangat seorang anak agar tetap mau terus belajar.

3. Inspirator

Guru adalah role model bagi muridnya, mulai dari cara berbicara, berperilaku, hingga berpakaian. Alangkah baiknya jika seorang guru dapat menginspirasi muridnya hingga ia saat dewasa kelak.

4. Administrator

Peran sebagai administrator adalah melakukan pencatatan terhadap setiap perkembangan muridnya. Ini penting dilakukan sebagai track record ke depannya. Karena akan berhubungan dengan program pembelajaran yang akan didesain selanjutnya.

5. Evaluator

Terakhir, seorang guru pun harus mampu menjadi evaluator, artinya ia adalah orang yang mengevaluasi hasil belajar anak didiknya. Ia perlu tau tindakan selanjutnya yang harus diambil berdasarkan pemahaman dan hasil belajar peserta didiknya tersebut.

Itu lah sejumlah hal yang perlu dipahami dari seorang guru. Mulai dari hak, tugas, hingga peran yang harus di jalankan. Seiring dengan perkembangan jaman, tugas guru semakin menantang. Tapi kalau ini disikapi dengan baik, maka akan berdampak sangat positif bagi perkembangan pendidikan di Indonesia.

Scroll to Top