Alat Musik Tradisional Lampung – Lampung adala salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di Pulau Sumatera dan ibukotanya di Bandar Lampung.
Lampung merupakan pintu gerbang masuknya Pulau Sumatera, sehingga banyak menjadi didatangi bermacam macam suku daerah lain.
Tidak sedikit diantara mereka ikut membawa kesenian daerah asal mereka. Jadi alat musik Lampung yang saat ini kita kenal terbentuk melalui proses akulturasi dari daerah lain.
Sama halnya dengan daerah lain, alat musik di Lampung juga beragam. Mulai dari alat musik tradisional hingga alat musik modern juga ada.
Nah pada kesempatan kali ini, kita hanya akan membahas alat musik tradisional dan cara memainkannya yang hingga saat ini masih bertahan di daerah Lampung.
Pengertian Alat Musik Tradisional
Ketika berbicara tentang alat musik, Indonesia sendiri memiliki banyak jenis alat musik tradisional dari berbagai daerah. Tentunya cara memainkan alat musik khas daerah satu dengan yang lain, juga berbeda.
Alat musik tradisional ini memiliki masing-masing fungsi yang berbeda dari segi keindahan seni musik yang menjadi ciri khas suatu daerah.
Lalu, apa pengertian alat musik tradisional itu? Seperti apa bentuknya? Kenapa kita harus mengenal alat musik tradisional? Artikel ini yang akan menjawab semua pertanyaan ini.
Alat musik tradisional adalah alat musik yang berkembang dari suatu daerah secara turun-temurun yang digunakan untuk mengiringi lagu daerah asal.
Indonesia adalah negara yang terkenal dengan keanekaragaman budaya, salah satunya alat musik tradisional.
Bentuk alat musiknya juga sangat beragam, dengan nama dan keunikan masing-masing dari setiap daerah.
Untuk itu, sangat perlu sekali bagi kita generasi penerus bangsa untuk mengenal secara mendalam keanekaragaman budaya bangsa, salah satunya alat musik daerah.
Dengan mengenal alat musik daerah lebih jauh, maka akan semakin menambah rasa cinta kita terhadap salah satu warisan budaya leluhur bangsa.
Perkembangan Alat Musik Lampung
Dalam sejarah kehidupan manusia, musik adalah bagian dari yang hidup dan berkembang sejalan dengan perkembangan manusia itu sendiri.
Musik oleh manusia dijadikan sebagai media untuk menuturkan sesuatu dari dalam jiwanya yang tidak mampu diungkapkan melalui bahasa. Tanpa terkecuali musik yang dimainkan oleh masyarakat Lampung.
Pada zaman dahulu, lagu atau tabuhan instrumen dari alat musik adalah cerminan dari masyarakat Lampung yang dihadirkan dalam kegiatan kesenian.Sama dengan daerah lain, Lampung memiliki ciri khas alat musik sendiri.
Periode sebelum berkembangnya teknologi informasi di daerah Lampung, diperkirakan sebelum tahun 1960-an. Para pemuda dan pemudi masih banyak yang tinggal dikampung.
Masyarakat masih belum mendapatkan pengaruh hiburan dari daerah luar daerah. Bahkan hiburan musik dan alat musiknya masih tradisional. Sehingg instrumen musik tradisional masih digemari masyarakat.
Namun ketika mulai masuknya akses teknologi informasi dan transportasi ke daerah Lampung.
Kira-kira tahun 1980, para pemuda dan pemudi Lampung mulai mengenal lagu-lagu pop dan seni modern lainnya. Nah ketika itulah para pemuda mulai meninggalkan kesenian daerah.
Hingga saat ini keberadaan musik tradisional Lampung kurang begitu dikenal oleh masyarakat luas.
Karena memang jenis musik daerah hanya dipentaskan pada acara tertentu saja terutama acara adat. Sehingga musik ini terkesan kuno dan kurang begitu diminati generasi muda.
Permasalahan alat musik tradisional yang kurang dikenal generasi muda akibat kaum muda yang lebih menyukai alat musik modern dan genre musik modern.
Nama Nama Alat Musik Tradisional Lampung
Lampung memiliki beraneka ragam jenis musik mulai dari jenis musik tradisional hingga musik modern. Berikut adalah macam macam alat musik Lampung yang masih bertahan hingga saat ini .
Alat Musik Tradisional Lampung – Gamolan
Gamolan adalah alat musik pukul berbahan baku bambu pilihan. Gamolan salah satu jenis alat musik yang hampir mirip dengan gamelan Jawa.
Hanya saja Gamolan di Lampung tersusun dari bambu yang diikat dengan tali senar yang dibuat rancangan khusus.
Di Lampung ada yang menyebut gamolan pekhing ada juga yang menyebut gamolan cetik.
Cara memainkan gamolan yaitu dengan dipukul seperti gamelan pada umumnya. Biasanya gamolan dimainkan ketika ada acara adat tertentu di Lampung.
Alat musik khas Lampung ini memang sudah ada sejak abad ke 4 masehi, namun kebanyakan dari masyarakat Lampung yang belum mengetahui jenis alat musik tradisional ini.
Bahkan ada seorang peneliti asal Australia tertarik untuk meneliti alat musik ini lebih jauh. Menurutnya alat musik gamolan sudah lebih tua dari gamelan. Hal ii terbukti dari ditemukannya gambar gamolan pada relief candi Borobudur.
Gamolan modern dapat ditemui di Lampung Barat dan Way Kanan memiliki perbedaan dibanding gamolan kuno.
Gamolan kuno memiliki delapan bilah bambu yang sejajar di atas satu bongkahan bulat bambu sebesar sekitar lengan orang dewasa.
Delapan bilah bambu tersebut mewakili delapan tangga nada, yaitu do re mi fa so la si do.
Sedangkan gamolan modern hanya memiliki tujuh bilah bambu yang mewakili tujuh tangga nada. Satu tangga nada yang hilang adalah tangga nada fa.
Alat Musik Tradisional Lampung – Serdam
by majalahlampung.comSalah satu alat musik Lampung selanjutnya yaitu serdam. Serdam adalah alat musik tiup tradisional dari Provinsi Lampung yang dibuat dari bambu dan memiliki nada pentatonis.
Berbeda dengan Seruling atau Suling, Serdam menghasilkan nada dasar G = do. Terdiri dari 5 lubang yang menghasilkan tangga nada berirama, re, mi, sol, la dan si (1, 2, 3, 5, 6 dan 7).
Fungsi Serdam
Kegunaan serdam yaitu sebagai alat hiburan. Dalam memainkan Serdam biasanya dengan instrumen musik lain.
Serdam biasanya digunakan untuk mengambil suara atau solis dan untuk mengiringi solis yang diperlukannya dengan lagu.
Cara Memainkan Alat Musik Serdam
Serdam Biasanya dimainkan oleh seorang laki-laki. Setiap satu Serdam dimainkan oleh seorang laki-laki.
Cara memainkannya ujung lubang peniup ditiup dan lubang-lubang penghasil nada ditutup dengan jari-jari.
Instrumen ini dapat dimainkan dengan duduk, dibuka maupun berjalan.
Untuk mencari nada rendah atau tinggi yaitu dengan cara menutup atau membuka lubang-jari yang ada di seluruh tubuh serdam.
Alat Musik Tradisional Lampung – Kompang
Kompang adalah sejenis alat musik tradisional yang termasuk dalam kategori jenis musik gendang.
Sama seperti alat musik tradisional Rebana dan Marawis alat musik Kompang juga pada bagian yang dipukul biasanya terbuat dari bahan kulit ternak.
Kulit tersebut akan dikeluarkan dan dikeringkan terlebih dahulu sebelum digunakan, dan kulit hewan yang digunakan hanya boleh dari hewan ternak saja.
[su_note note_color=”#c0ddb1″]Alat musik ini berasal dari Negri Arab, ada juga yang berpendapat bahwa kompang alat musik tradisional lampung ini berasal dari Parsi yang digunakan untuk menyambut datangnya Rasulullah S.A.W. pada waktu itu.[/su_note]
Ukuran Alat Musik Kompang
Kompang terdiri dari berbagai macam ukuran. Ada yang berukuran biasa garis pusat sepanjang 22.5 cm, 25 cm, 27.5 cm dan juga ada yang mencapai 35 cm.
Cara Memainkan Alat Musik Kompang
Kompang dimainkan dengan cara beregu dalam posisi duduk, berdiri atau sambil berjalan.
Kompang dimainkan dengan memakai kedua belah tangan. Sebelah tangan untuk memegang kompang, dan sebelah tangan lainnya memukul kompang.
Dalam permainan kompang terdapat tiga rentak, yaitu rentak kencet, rentak biasa, dan rentak sepulih. Rentak yang sering dimainkan ialah rentak biasa.
Rentak kencet adalah rentak di tengah-tengah pukulan, yang seolah-olah terhenti seketika. Sedangkan rentak sepulih dimainkan untuk kembali ke rentak lagu pertama.
Alat Musik Tradisional Lampung – Kulintang
Seperangkat kulintang terdiri atas beberapa alat musik tabuh dan pukul yang terbuat dari perunggu.
Alat musik itu biasanya ditabuh untuk mengiringi acara-acara adat seperti Tabuh Sanak Miwang Diljan, Tabuh Sereliyih Adak Deh, Tabuh Serenundung Lambung dan lain-lain.
Macam Macam Kulintang Lampung
Begitu pentingnya alat musik ini sehingga di beberapa komunitas masyarakat Lampung dikenal kulintang dengan nama berbeda. Sebagai contoh :
- Kulintang Kacak Tanding (Terbanggi Besar)
- Kulintang Gemaraw (Batu Berak)
- Kulintang Cakra (Gunung Wani)
- Kulintang Ngabehi Kibang (Menggala)
- Kulintang Sakti Pagar Dewa (Menggala)
Setiap kulintang ini memiliki nilai sejarah dan adat istiadat yang sangat penting bagi masyarakatnya.
Baca Juga : Alat Musik Tradisional Jambi
Alat Musik Tradisional Lampung – Kerenceng atau Terbangan
Terangan atau kerencenga adalah alat musik yang dibuat dari kayu (baluh) dan kulit kambing.
Untuk menghemat penggunaan dan untuk memeperkeras suara, digunakan alat peregang kulit yang dibuat dari rotan (sidak).
Fungsi alat musik ini digunakan untuk mengiringi vokal. Baik dalam acara ngarak (buharak) dalam bentuk tabuh lama (butabuh) dan mengiringi lagu-lagu dalam tubuh baru.
Baca Juga : Alat Musik Tradisional Palembang
Alat Musik Tradisional Lampung – Gendang
Gendang adalah alat musik tradisional lampung ini terbuat dari kayu dan kulit binatang. Kulit binatang yang biasa di gunakan adalah kambing, sapi atau kerbau.
Dalam perangkat musik kulintang, gendang berfungsi sebagai pimpinan irama.
Alat musik gendang berkepala ganda yang berbentuk konikal (bagian atas besar dan mengecil di bagian bawah) ini dimainkan bersama kulintang dan dua gong untuk mengiringi pencak silat.
Cara Memainkan Gendang
Gendang adalah alat musik yang dimainkan dengan cara dipukul pada membran yang terbuat dari kulit binatang pada sisinya.
Alat musik gendang dipukul dengan tangan untuk menghasilkan suara dari membran kulit yang ada pada kedua sisinya.
Alat Musik Tradisional Lampung – Akordeon
Alat musik akordeon atau harmonium adalah alat musik tradisional lampung yang terbuat dari logam. Harmoniumnya terbuat dari bahan kayu, kawat, kulit, dan beludru.
Alat musik seperti orgel kamar atau orgel kecil ini, cara memainkan alat musik ini dengan menekan tombol pembuka lidah yang bergetar karena angin yang dipompa.
Harmonium merupakan bagian dari orkes gambus yang dimainkan dengan alat musik lain seperti biola dan rebab.
Alat Musik Tradisional Lampung – Membling
Membling merupakan alat musik tradisional dari Lampung yang mirip dengan alat musik Hasapi dari daerah Sumatera Utara.
Bahan alat musik ini adalah kayu. Cara memainka alat ini dengan dipetik menggunakan 2 dawai sebagai pelengkap.
Bentuk Membling mirip dengan Kulcapi Batak atau biasa yang kita kenal dengan Hasapi.
Bentuk membling yang ramping juga hampir mirip dengan alat musik ukulele, namun bentuk membling lebih panjang.
Bagian paling ujung Membling di desain ada orang yang memakai peci dengan posisi jongkok. Biasanya alat musk ini dimainkan dengan alat musik serdam.
Fungsi membling yaitu untuk mengungkapkan perasaan hati lewat alunan nada dan musik atau sebuah lagu.
Alat Musik Tradisional Lampung – Bende
Bende adalah alat musik tradisional khas Lampung yang dahulu berfungsi seperti kentongan.
Fungsi bende adalah untuk memberi tanda atau peringatan ketika hendak memberikan informasi kepada masyarakat.
Ketika bende ini dibunyikan biasanya warga akan berkumpul atau disuruh berkumpul di suatu tempat yang biasanya adalah balai desa setempat.
Bukan hanya digunakan sebagai penanda untuk memberikan informasi, alat musik ini juga sering digunakan untuk memberi tahu bahwa sebuah pesta rakyat dimulai.
Untuk menemukan alat musik tradisional Bende tidaklah susah karena sekarang alat musik ini sering sekali digunakan terutama saat ada pertunjukan topeng monyet.
Sering kali sang pawang topeng monyet menggunakan Bende ini untuk mengiringi pertunjukan.
Alat Musik Tradisional Lampung – Gambus
Gambus adalah alat musik tradisional yang dimana penyebarannya berkaitan dengan penyebaran ajaran agama Islam di Nusantara.
Namun dalam perkembangannya, penggunaan alat musik Gambus ini dipergunakan dengan syair berbahasa Melayu, bahkan dilengkapi juga dengan instrument lainnya.
Di Lampung sendiri, alat musik Gambus ini dikenal dengan nama Gambus Lunik atau Anak Buha.
Gambus merupakan jenis alat musik kordofon yang cara memainkannya dengan cara dipetik.
Penutup
Itulah beberapa macam macam alat musik tradisional khas Lampung yang sebagian besar masih ada hingga saat ini.
Sudah sepatutnya warisan budaya para leluhur untuk dijaga kita para generasi muda. Agar keberadaannya tetap bernilai dan agar tidak hilang ditelan zaman.
Semoga informasi di atas dapat menambah wawasan kita dan menambah kecintaan kita terhadap berbagai kesenian di Indonesia khususnya alat musik tradisional daerah.
Sampai jumpa pada tulisan selanjutnya 🙂
