Perkembangan sistem penyimpanan energi baterai membuatnya mobil listrik dilirik pasar otomotif. Populer pada awal abad ke-20, mobil ini menggunakan listrik sebagai daya penggeraknya.
Itulah mengapa armada ini sangat ramah lingkungan, karena bebas dari emisi. Penasaran bagaimana cara kerja mobil listrik? Mobil jenis ini juga memiliki komponen yang berperan terhadap performa mobil, sama seperti mobil konvensional umumnya.
Artikel kali ini akan membahas mengenai mobil listrik dan cara kerja komponen didalamnya. Langsung saja simak tulisan berikut ini.
1. Baterai Diisi Dayanya Terlebih Dahulu
Energi yang tersimpan pada baterai mobil bersumber dari listrik PLN atau generator melalui alat charger. Fungsinya untuk mengubah arus AC atau bolak balik menjadi DC atau searah. Kabel yang digunakan sebanyak dua buah yakni kabel negatif dan kabel positif untuk mengisi daya. Setelah penuh, baterai sudah bisa dipasang di mesin penggerak mobil.
Baterai inilah yang akan memutar motor penggerak melalui solenoida yang dilengkapi dengan dua terminal. Fungsinya untuk memutus dan menyambung. Terminal positif yang dipasangkan pada baterai berguna untuk mendukung kinerja mobil listrik.
Pada mobil listrik keluaran Tesla misalnya, menggunakan baterai dengan jenis Lithium-ion dengan 7.000 cell baterai dalam satu mobil. Daya baterai ini kemudian disalurkan ke bagian motor.
Baca Juga: Ciri Ciri Aki Mobil Soak
2. Energi Listrik diubah Menjadi Energi Putaran Oleh Motor
Motor sendiri memiliki beberapa bagian salah satunya motor speed yang berguna untuk mengetahui kecepatan putaran dan arah yang dibutuhkan. Pada bagian ini juga tersimpan drive inverter untuk mengontrol akselerasi, menyeimbangkan perpindahan gir, serta mengetahui injakan pedal gas dari pengemudi.
Otak dari mobil listrik adalah drive inverter ini. Komponen tersebut juga berguna untuk mengubah arus baterai DC ke AC serta memutar motor. Motor itulah yang akan mengubah energi listrik menjadi putaran atau mekanik.
Putaran motor nantinya dikontrol sesuai perintah pengemudi. Jika terjadi pengereman, putaran akan diperlambat. Disini driver inverter akan mengontrol semuanya, sesuai sensor yang diterima. Putaran tersebut kemudian akan diteruskan ke bagian girboks.
3. Sistem Kendali Gerak Berupa Sinyal Analog
Sementara sistem kendali gerak pada mobil memiliki input berupa sinyal analog. Sinyal tersebut berasal dari potensio dan induktif throrole yang telah dipasang pada sistem mekanisme gas. Tujuannya, agar kendaraan bisa bergerak maju, mundur atau diam ditempat.
Digunakan juga saklar mekanis SM3 atau maju mundur yang masing-masing memiliki nama terminal a1, a2, b, c, d1, d2 dan C. Semuanya dihubungkan ke terminal A2 yang bermanfaat untuk mengendalikan kecepatan mobil.
Baca Juga: Cara Membuat Penghemat BBM Dari Minyak Astiri
4. Dapat Dioperasikan Jika Kunci Mobil Pada Posisi ON
Cara kerja mobil listrik selanjutnya, sistem penggerak atau mesin hanya bisa difungsikan jika kunci kontak ada pada posisi ON. Kemudian, injak pedal gas. Saat pedal ditekan, batang penarik akan mengangkat pengungkit poros dari potensio.
Pengungkit tersebut kemudian akan melepaskan tekanan pelatuk ke saklar ke sistem penggerak. Pada kondisi ini, solenoida yang digerakkan oleh arus listrik terhubung melalui terminal satu dari saklar pembatas.
Baca Juga: Cara Menghilangkan Embun Di Lampu Mobil
5. Melakukan Pembalikan Arah Arus Pada Stator Motor
Prinsip gerak mobil listrik lainnya yakni dengan melakukan pembalikan arah arus yang mengalir di stator motor. Aliran tersebut berasal dari terminal C di bagian SM3. Saklar kemudian memindahkan hubungan mekanis untuk menyambungkan terminal C ke B.
Kemudian, dihubungkan kembali ke terminal S2. Arus S2 tersebut nantinya bergerak menuju terminal M yang merupakan pengendali kecepatan.
Nah, kira-kira begitulah cara kerja mobil listrik yang diklaim akan menjadi mobil masa depan. Mobil jenis ini juga terbilang lebih aman dengan biaya pemeliharaan yang rendah dibanding jenis bahan bakar minyak.
