√ Bahan Polyester {Pengertian, Proses Pembuatan dan Tips Merawat}

Bahan Polyester – Hallo sahabat lentera, setelah sebelumnya kita telah membahas tentang jenis kain katun, bahan satin, jenis kain brokat dan kain balotelli. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas lebih jauh mengenai jenis kain polyester.

Bagi kalian yang sedang menggeluti dunia konveksi, tentu sudah sering mendengar mengenai bahan polyester. Bahkan ada beberapa dari kalian yang sudah memahami karakteristiknya.

Namun, untuk kalian yang masih belum paham mengenai kain polyester, kita akan menjelaskan secara detail mengenai karakteristik kain polyester, jenis bahan polyester, ciri-ciri dan tips merawat bahan kain polyester. Penasaran kan seperti apa? Yuk simak baik-baik penjelasannya!

Pengertian Bahan Polyester

kain polyester
by bahankain.com

Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai kekurangan dan kelebihan bahan kain polyester. Terlebih dahulu kita akan mencari tahu, apa itu bahan polyester?

Bahan polyester atau yang disebut dengan serat polyester adalah salah satu jenis kain dari serat sintesis yang dibuat melalui tahapan kimia cukup panjang. Sehingga kain poliester termasuk salah satu jenis kain sintetis.

Singkatnya, bahan polyester tidak diperoleh secara alami dan juga tidak tersedia bebas di alam ini seperti halnya bahan wol, kain katun dan berbagai jenis bahan dari hasil alam lainnya.

Bahan sintetis hanya bisa diperoleh melalui proses kimia di pabrik. Kain yang berasal dari bahan polyester terbuat dari serat polyester. Serat polyester berasal dari bahan petroleum atau minyak bumi. Mungkin terdengar aneh, bagaimana bisa minyak bumi menghasilkan serat kain?

Tahapan produksi bahan polyester cukup rumit dan panjang. Dimulai dari tahapan pencampuran bahan minyak bumi, air, udara dan batubara. Kemudian menunggu hasil reaksi petroleum dengan beberapa produk sampingan seperti alcohol dan carboxyl acid yang disebut sebagai senyawa ‘a monomer’ atau ‘ester’. Tahapan pencampuran dan reaksi kimia ini akan berlangsung pada suhu tinggi di dalam ruangan hampa (proses polimerisasi).

Setelah proses yang cukup panjang, kemudian akan diperoleh material polyester yang akan diproses lagi agar bisa menghasilkan serat kain yang halus dan panjang atau biasa disebut dengan istilah filament.

Agar menjadi benang polyester, maka beberapa filament akan digabungkan dan dipintal menjadi satuan benang. Perlu kita ketahui, selama proses pemintalan, tidak menutup kemungkinan jika serat alam lain seperti cutton maupun wol juga bisa ditambahkan ke dalam bahan polyester untuk menghasilkan jenis kain lainnya sesuai kebutuhan.

Proses Pembuatan Kain Polyester

Dalam proses pembuatan kain yang berbahan polyester atau poliester memiliki dua metode, yaitu metode langsung dan metode tidak langsung. Berikut penjelasan mengenai proses pembuatan kain poliester:

Metode Lagsung 

Setelah proses polimerisasi yang menghasilkan PET, selanjutnya PET tersebut langsung disalurkan menuju  pemintalan dengan menggunakan pompa bose . Kemudian akan dibuat menjadi benang. Setelah selesai, maka akan dilakukan penggulungan.

Metode Tidak Lagsung 

Pada metode tidak langsung, setelah proses polimerisasi yang menghasilkan poliester, selanjutnya dilakukan persiapan untuk membuat  getas. Kemudian, dilakukan pemotongan kecil-kecil menjadi keripik.

Keripik tersebut kemudian dilanjutkan dengan proses pengeringan (pengeringan). Panaskan pada suhu tinggi, yaitu 260-270 ° C hingga meleleh. Selanjutnya masuk ke dalam proses  pemintalan dengan menggunakan spinneret.

Bahan yang terkumpul di dalam spinneret tersebut, akan diberi bahan kimia untuk meningkatkan keawetannya, yang selanjutnya ditekan keluar melalui lubang-lubang kecil. Hal ini menyebabkan poliester akan keluar melalui lubang tersebut dan membentuk helaian benang.

Karakteristik dan Ciri Bahan Polyester

bahan polyester
by bahankain.com

Mungkin sebagian besar dari kita masih bertanya-tanya, bagaimana karakteristik kain polyester? Nah, untuk mengenali ciri ciri kain polyester lebih dalam, berikut kami berikan beberapa informasinya:

Bersifat Anti Jamur, Bakteri dan Kuman 

Kain poliester memiliki sifat anti jamur, bakteri dan kuman. Jenis bahan ini, cocok  dijadikan sebagai bahan dasar pada isian bantal, isian guling, bahan selimut atau bahan sarung.

Jadi, untuk kalian yang hendak membeli bahan ini, tidak perlu khawatir lagi atau takut dibadan karena jenis bahan ini memiliki sifat anti kuman.

Bahan Kain Polyester Mampu Menahan Panas 

Serat yang dipintal, menjadikan kain poliester memiliki sifat unik lainnya. Yaitu mampu menahan panas. Maksud mampu menahan panas disini bukan menahan panas dari luar tubuh, akan tetapi mampu menahan panas pada tubuh yang keluar dari pakaian.

Karakteristik bahan kain ini cocok digunakan dibuat di ruangan ber-AC atau yang memiliki suhu rendah, sehingga pemakai akan tetap merasa hangat.

Jenis Bahan Kain yang Mudah Kering

Bahan polyester merupakan bahan yang mudah dicuci. Selain itu, kaliam tidak perlu menjemur jenis kain ini terlalu lama. Alasannya karena serat poliester memiliki sifat yang mudah kering.

Tahan Terhadap Bahan Kimia

Salah satu karakteristik yang unik dari bahan kain polyester yaitu memiliki ketahanan yang tinggi terhadap proses pencucian kimia, pembersihan kering bahkan pada penggunaan pelarut jenis organik.

Jenis Bahan Kain yang Memiliki Daya Serap Buruk 

Meskipun memiliki karakteristik serat bahan lentur, ternyata kain berbahan polyester ini memiliki daya serap keringat yang cukup buruk.

Bahan ini tidak cocok untuk digunakan saat cuaca panas, karena sangat tidak dapat diandalkan untuk menyerap keringat berlebih.

Bahan Polyester Awet dab Tidak Mudah Berkerut 

Selain memiliki sifat yang lentur, bahan poliester ini juga terkenal dengan bahan baku yang dapat digunakan dalam jangka waktu cukup lama. Karena sifatnya yang tidak mudah kusut dan berkerut.

Memiliki Serat Bahan yang Lentur 

Bahan kain polyester adalah bahan aktif yang sangat lentur. Meskipun sangat lentur, kain polyester ini tidak mudah melar atau kendor. Dapat digunakan untuk jangka waktu yang cukup lama.

Jenis Bahan Polyester

bahan kain polyester
by dekoruma.com

Berikut beberapa jenis bahan polyester, diantaranya:

1. PolyEthylene Terephthalate (PET)

Polietilen tereftalat atau PET merupakan jenis serat yang cukup sering digunakan pabrik untuk memproduksi bahan kain. Untuk membuat serat dari PET poliester, Yaitu dengan cara mencampurkan ethylene glycol dengan asam terephtalic dan antimon katalis. Kegunaan dari antimony katalis  serdiri yaitu untuk mempercepat proses reaksi kimia sehingga dapat menghasilkan bahan poliester.

2. PCDT

Poliester PCDT adalah hasil reaksi kimia yang disebut dengan poli 1,4- sikloheksilena-dimetilena terefalat. Bahan ini memiliki sifat yang lebih elastis dibandingkan dengan PET. Meskipun tidak populer dibandingkan dengan jenis PET, akan tetapi bahan ini tetap digunakan untuk jenis polyester.

Hal ini karena sifat bahan yang dihasilkan adalah memiliki ketahanan serta elastisitas kain yang besar. PCDT poliester dalam penggunaannya, sering digunakan sebagai bahan dasar kain tekstil, seperti  furnitur pilihan atau tirai jendela.

3. Benang Sintetis

Mungkin beberapa diantara kita belum tahu benang sintetis juga dapat digunakan untuk menghasilkan bahan kain polyester. Salah satu contoh dari benang sintetis yaitu benang filamen. Benang sintetis ini melalui proses yang cukup panjang untuk menghasilkan kain polyester.

Kain poliester dapat terlihat sangat mirip dengan bahan alami. Namun, tetap saja jika bahan ini dibuat dari proses dan bahan kimiawi.

4. Bahan PE

Bahan PE merupakan jenis bahan dasar 100% polyester, tanpa campuran apa pun di dalamnya. Pada umumnya, jenis bahan ini digunakan untuk beberapa jenis pakaian yang diproduksi secara massal, karena faktor biaya produksi yang lebih murah dibandingkan dengan bahan katun.

5. Bahan Lacoste PE Pique

Bahan lacoste PE pique ini pada umumnya sering disebut dengan wangki. Jenis kain ini berbahan dasar 100% polyester yang memiliki bentuk baju kerah atau model polo. Pada permukaan bahan wangki ini, memiliki lubang-pori dengan ukuran yang sama.

6. Bahan Lacoste CVC Pique

Bahan lacoste cvc pique adalah perpaduan dua bahan dari bahan katun dengan polyester. Jadi, kain yang diproduksi dari percampuran kedua bahan ini memiliki karakteristik dari kedua jenis bahan tersebut.

Karakteristik dari bahan lacoste cvc pique yaitu memiliki daya serap yang tinggi terhadap keringat seperti sifat bahan katun serta memiliki ketahanan bahan yang lama.

7. Bahan Woven

Jenis bahan ini memiliki karakteristik yang unik, yaitu permukaan bahan terlihat kasar. Akan tetapi, jika diraba terasa halus. Bahan ini terbuat dari poliester yang dibuat dan dirajut sedemikan rupa dan biasanya digunakan pada kain untuk membuat label baju.

8. Bahan Hycon

Jenis bahan hycon adalah perpaduan bahan yang dihasilkan dari proses percampuran bahan sutra dan polyester. Karakteristik yang dihasilkan oleh bahan ini cukup menarik.

Karena perpaduan dari dua bahan yang berbeda menyebabkan bahan yang dihasilkan memiliki tekstur serat yang halus, lembut, tebal serta tidak licin.

Kain berbahan hycon sering dibeli untuk keperluan pakaian, jilbab, serta aksesoris wanita, gaun, rok, dll.

9. Lacoste

Jenis kain ini sering ditemukan pada pembuatan kaos kerah ataupun wangki. Sebenarnya lacoste merupakan nama perusahaan dari Perancis. Karena terlalu seringnya masyarakat sekitar menyebut nama ini, akhirnya kain ini dinamakan dengan Lacoste.

10. Lycra atau Spandek

Lycra di pasaran sering dikenal dengan sebutan spandek. Bahan dari bahan ini memiliki elastisitas yang tinggi.

11. Paragon

Kain ini memilki tekstur permukaan yang halus ketika diraba, mirip seperti kapas. Bahan  paragon  memiliki sifat mengkilap dan sering digunakan untuk bahan dasar baju olahraga.

12. Satin

Karakteristik kain satin ini memiliki sifat kain yang mengkilap dan halus saat diraba pada salah satu sisinya, sementara sisi lainnya biasanya lebih kusam dan kasar.

13. TC

Bahan TC merupakan kombinasi antara poliester dengan bahan katun dengan kandungan poliester 65% dan kan dungan katun sebesar 35%. Karakteristik dari bahan ini memiliki daya serap keringat yang buruk sehingga tidak cocok untuk digunakan di daerah beriklim tropis.

14. Sifon

Karakteristik dari bahan sifon yaitu memiliki permukaan yang halus saat diraba dan transparan atau nerawang.

15. Hyget

Jenis kain dari bahan  hyget masuk ke jenis bahan spandek. Kain ini memiliki kualitas elastisitas bahan yang tinggi. Bahan  hyget sering digunakan untuk  membuat kaos olahraga kaos-kaos untuk kampanye.

16. Bor

Jenis kain ini merupakan kain hasil dari bahan polyester dengan katun. Semakin tinggi kadar bahan katun yang terkandung pada  bor,  maka harga akan semakin mahal juga. Kain ini digunakan untuk memproduksi baju seragam.

17. Fleece

Kain ini memiliki karakteristik menyerupai  wol . Kain ini sering digunakan sebagai baha dasar  sweater, jumper, jaket, dsb.

18. Velboa

Velboa memiliki karakteristik permukaan kain yang mirip dengan beludru serta memiliki tekstur yang halus saat diraba. Kain ini pada umumnya digunakan untuk pelapisan sofa, boneka, atau pembuatan bantal.

19. Ripstop

Karakteristik dari bahan  ripstop yaitu tahan terhadap api dan tahan udara juga. Kain ripstop merupakan perpaduan dari bahan polyester, kapas,  polypropylene,  dan juga sutra.

20. Parasut

Kain jenis ini pada umumnya digunakan sebagai bahan pembuatan jaket maupun pakaian kedap udara. Karena sifatnya yang kedap udara, bahan ini sering digunakan untuk membuat jaket gunung yang anti hujan.

21. Lotto / Drifit / Adidas / Diadora

Jenis kain  lotto  biassanya digunakan pabrik sebagai bahan baku pembuatan jersey , jaket olahraga, serta pelatihan baju  Seperti layaknya kain Lacoste , nama kain ini juga diambil dari nama perusahaan yang diproduksi serta dipopulerkan bahan ini.

22. Scuba

Jenis kain  scuba merupakan salah satu jenis bahan untuk pembuatan baju selam. Karakterisstik dari bahan ini adalah permukaannya halus, tebal dan sifatnya elastis.

Kelebihan dan Kekurangan Bahan Polyester

jenis kain polyester
by blog.porinto.com

Setiap bahan untuk membuat kain, pasti memiliki kelebihan dan keunggulan masing-masing. Sama halnya dengan bahan polyester. Sebelum memutuskan untuk membeli jenis bahan ini. Berikut kelebihan dan kekurangan bahan polyester.

Kelebihan Bahan Polyester

Berikut beberapa kelebihan dari bahan polyester:

  • Bahan tidak mudah kusut
  • Memiliki karakteristik bahan yang lebih cepat kering
  • Bahan tidak mudah berkerut
  • Tahan terhadap pertumbuhan jamur, kuman juga bakteri
  • Bahan polyester sangat cocok digunakan di ruangan ber-AC atau di daerah yang memiliki suhu cukup dingin
  • Perawatannya yang mudah
  • Kualitas bahan polyester lebih awet dan tahan lama
  • Tahan terhadap pencucian kimia, pelarut organik, atau  dry cleaning

Kekurangan Bahan Polyester

Selain memiliki kelebihan, ternyata bahan polyester juga memiliki kekurangan, diantaranya:

  • Dapat menimbulkan iritasi bagi beberapa orang yang tidak tahan terhadap bahan kimia dari bahan ini
  • Karakteristik bahan memiliki daya serap keringat yang sangat buruk
  • Bahan tidak memiliki sirkulasi udara yang baik
  • Bahan mudah terbakar

Harga Kain Polyester

bahan polyester
by prasstyle.com

Berdasarkan beberapa sumber yang berhasil kami rangkum di internet, kain poliester di jual melalui eceran, per meter, serta bisa diperoleh (per roll ). Untuk kain yang tebal, harganya mulai Rp 13.000. Untuk jenis kain polyester microfiber harga mulai Rp 31.500 per meter, sedangkan poliester hyget polos berwarna putih yang memiliki tekstur halus di bandrol dengan harga Rp 62.000, – per kg.

Perlu diinformasikan, bahwa itu bukan harga bahan polyester di pasaran. Hal ini karena tidak menutup harga bahan bakar dan juga harga bahan bakar akan berbeda-beda di setiap daerah. 

Tips Merawat Kain Polyester

tips merawat kain polyester
by prasstyle.com

Setiap bahan kain, tentu memiliki cara perawatan yang berbeda-beda. Begitu juga dengan bahan polyester. Tapi jangan khawatir, perawatan bahan kain ini tergolong mudah. Berikut informasi cara perawatan kain polyester:

  1. Periksa label pakaian, dan baca cara mencuci apa saja yang bisa dilakukan, terutama kalau anda ingin melakukan dry cleaning, karena hanya bahan yang mengandung 100% Polyester saja yang sebaiknya dicuci dengan cara dry cleaning.
  2. Karena bahan ini mudah terbakar, maka anda perlu berhati-hati saat menyetrika dan sebaiknya menggunakan lapisan bahan kain katun serta hindari menyetrika bahan polyester secara langsung, dan gunakan setelan medium pada alat setrika.
  3. Gunakan softener alias pelembut pada saat mencuci pakaian yang menggunakan bahan Polyester guna menghindari pakaian tersebut menjadi kaku dan tidak nyaman digunakan.
  4. Gunakan air hangat apabila mencuci pakaian berbahan Polyester dengan tangan setelah sebelumnya direndam dengan deterjen, ini terutama apabila ada noda mengganggu pada pakaian misalnya noda minyak, kuah, dan lain sebagainya.
  5. Penggunaan pemutih juga tidak dianjurkan pada bahan Polyester, karena dapat merusak bahan tersebut.
  6. Sebagai ganti dari pemutih, gunakan air hangat yang dicampur dengan kurang lebih setengah cangkir cairan pembersih piring/gelas, dan rendam pakaian di dalamnya semalaman, kemudian cuci seperti biasa namun tambahkan cuka pada bilasan terakhir.
  7. Jangan gunakan setelan yang terlalu panas pada saat mengeringkan pakaian berbahan Polyester ke dalam mesin pengering, melainkan coba gunakan tingkat panas yang serendah mungkin.

Penutupan 

Demikianlah penjelasan mengenai pengertian, proses pembuatan, jenis dan tips merawat kain polyester. Semoga dapat menambah wawasan dan semoga bermanfaat. Terimakasih sudah berkunjung ke website kita.

 

Scroll to Top