Budaya Organisasi – Dalam sebuah organiasasi baik itu oganisasi masyarakat, perusahaan maupun organisasi kampus memiliki keteraturan tersendiri. Oleh sebab itu manajemen organisasi sangatlah dibutuhkan dalam pelaksanaannya guna mempertahankan eksistensi dari kelembagaan itu sendiri. Tingkat capaian sebuah organisasi dilihat dari seberapa bermanfaat luarannya, dan itu itu tergambar dari budaya organisasi itu sendiri.
Sumber daya manusia menjadi salah satu elemen yang sangat penting dalam sebuah organisasi. Selain berperan sebagai perancang dan pengeksekusi, obyek dari organisasi sering kali adalah manusia itu sendiri. Untuk menciptakan sumber daya manusia yang mumpuni, diperlukan pengelolaan yang baik. Tujuan dari pengelolaan ini agar organisasi tempatnya bernaung bisa bermanfaat bagi banyak pihak.
Dalam organisasi budaya organisasi dijadikan sebagai acuan dan juga pondasi. Seperti organisasi perusahaan misalnya, budaya-budaya dijadikan pondasi yang berisi cara kerja karyawan, nilai-nilai, norma dan sikap apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan jika berada dalam lingkup perusahaan. Hal ini juga berlaku jika berada diluar, bagaimana seorang anggota mampu menjaga value organisasinya di mata orang.
Pengertian Budaya Organisasi
Budaya organisasi (Deal & Kennedy 2000) dapat diartikan bahwa bagaimana semua hal dapat diselesaikan ditempat tersebut. Sedangkan menurut Susanto, budaya organisasi memiliki makna sebagai nilai-nilai yang oleh anggotanya dijadikan sebagai pedoman guna menghadapi segala permasalahan yang terjadi. Selain itu dianggap juga sebagai usaha untuk menyesuaikan integritas ke dalam suatu organisasi.
Secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa budaya dari organisasi ini sendiri adalah suatu karakteristik organisasi tertentu yang kemudian membedakannya dengan organisasi lain. Biasanya budaya ini digunakan sebagai pedoman tentang bagaimana pola sikap dan perilaku dan segala hal yang menjadi dasar dalam setiap aturan yang berlaku di dalam organisasi tersebut.
Peran Budaya Organisasi
Sejalan dengan pengertian diatas, dalam sebuah organisasi yang berperan penting dalam membentuk budayanya ialah seorang leader. Leader inilah yang memperkenalkan tentang bagaimana sebenarnya budaya yang diterapkan oleh lembaganya. Budaya ini harus dijadikan patokan berperilaku oleh seluruh anggota baik itu yang telah lama bergabung ataupun yang masih baru.
Adapun peran dari diberlakukannya budaya organisasi adalah dapat menambah rasa kepemilikan dan loyalitas semua anggota. Selain itu juga mampu memperkuat nilai-nilai organisasi, sebagai pengontrol perilaku, juga mampu mendorong kinerja anggota atau karyawan. Peran dan fungsi budaya ini juga bisa digunakan sebagai alat untuk mengkoordinir seluruh anggota organisasi.
Karakteristik Budaya Organisasi
Adapun karakteristik budaya dalam organisasi yang dikemukakan oleh Robbins (2007) meliputi keberanian dan inovasi seperti sejauh mana anggota lembaga tersebut berani mengambil resiko. Karakteristik yang kedua adalah perhatian terhadap hal-hal kecil secara detail, dan selalu berorientasi pada hasil yang didapatkan dibandingkan proses yang sedang dijalani bersama.
Karakteristik yang selanjutnya adalah selalu berorientasi pada manusia dan juga tim, dan sejauh mana sikap agresifitas dan kompetitifnya terhadap persaingan. Tak kalah pentingnya budaya organisasi harus mengalami stabilitas yakni seberapa jauh kegiatan organisasi itu mampu dipertahankan eksistensi serta manfaatnya bagi banyak pihak oleh seluruh anggota.
Tipe-Tipe Budaya Organisasi
Tipe-tipe budaya dalam organisasi menurut Noe dan Mondy (1996:237) mengkasifikasikan tipe-tipenya ke dalam dua, yaitu pertama open and parcitipative culture dimana tipe ini bercirikan adanya komunikasi secara terbuka, adanya kepercayaan kepada bawahan, penyelesaian masalah secara kelompok, dan juga kepemimpinan yang supportif.
Tipe yang kedua adalah closed and autocratif culture dimana tipe ini memiliki tingkat output pencapaian yang terbilang tinggi. Pencapaian yang terbilang tinggi itu terkesan dipaksakan, sebab adanya kepemimpinan yang otoritas dan kuat. Tidak ada kerjasama di dalamnya, lebih individual tidak supportif seperti tipe yang pertama tadi.
Contoh Budaya Organisasi
Setelah mengetahui tentang pengertian, peran, serta karakteristik dari budaya organisasi maka selanjutnya perlu juga untuk diketahui adalah contoh-contoh dari budaya dalam organisasi itu sendiri, guna menambah wawasan tentang budaya-budaya apa saja yang ada dalam sebuah organisasi. Nah apa saja contohnya? Berikut beberapa contoh dari budaya yang ada dalam sebuah organisasi :
1. Kedisiplinan
Sudah menjadi rahasia umum bahwa kedisiplinan merupakan kunci sukses hidup. Sama halnya dalam sebuah organisasi, untuk bisa berjalan lancar segala sesuatunya seluruh anggota harus menerapkan sikap disiplin dalam dirinya. Sikap disiplin ini bisa berupa tidak terlambat dalam pekerjaan, menyelesaikan tugas tepat waktu, dan bertanggung jawab pada amanah yang diberikan, mampu dipercaya.
2. Inovasi
Inovasi adalah budaya organisasi yang tak kalah penting. Supaya sebuah organisasi atau lembaga mampu bersaing dalam masyarakat yang dinamis diperlukan inovasi yang mampu membawa perubahan. Selain itu inovasi harus sejalan dengan perkembangan zaman atau sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang berada dalam lingkup organisasi tersebut. Tidak hanya itu, inovasi dibutuhkan agar organisasi tidak terkesan monoton.
3. Kemampuan Mengolah Administrasi
Tidak hanya berorientasi pada kemampuan berbicara, dalam organisasi juga sangat dibutuhkan skill. Skill ini dapat berupa kemampuan dalam mengorganisir semua hal yang berhubungan dengan budaya administrasi. Hal-hal yang terkait dengan budaya administrasi ini sendiri berupa surat menyurat, kemampuan mengkoordinir anggota lain dan meningkatkan kinerja lembaga atau perusahaan.
4. Kemampuan Berkomunikasi
Budaya organisasi yang selanjutnya adalah kemampuan berkomunikasi yang baik. Mengapa hal penting? Dikarenakan dalam berorganisasi seseorang akan berhadapan dengan manusia. Hal ini sangat penting karena jika seseorang memiliki masalah dengan caranya berkomunikasi akan banyak menghambat kerja tim.
5. Pembagian Tanggung Jawab Yang Jelas
Pembagian tanggung jawab yang jelas kepada seluruh anggota atau karyawan sangatlah penting dan utama.hal ini berkaitan dengan amanah yang akan dikerjakan dalam kelembagaan tersebut. Seseorang akan tau yang mana menjadi tugasnya dan mana yang bukan. Sehingga semua tugas-tugas dapat terstruktur dan terselesaikan sehingga tidak ada yang terbengkalai.
6. Pengetahuan Budaya
Yang selanjutnya adalah pengetahuan. Seorang anggota organisasi haruslah menjadi pembelajar yang mau untuk terus belajar. Pengetahuan penting agar inovasi mampu diciptakan, mampu menyadari hak dan kewajibannya dalam lembaga tersebut. Pengetahuan ini bisa terus diasah dengan meningkatkan minat baca seluruh anggota.
7. Gotong Royong
Gotong royong juga adalah hal yang sangat krusial dalam organisasi. Kerja-kerja lembaga tidak bisa dikerjakan sendiri, diperlukan adanya kerja tim untuk memudahkan semua program kerja. Budaya gotong royong ini harus terus dipertahankan ditengah era serba individual seperti sekarang ini. Cara untuk mempertahankan budaya gotong royong adalah dengan terus memupuk jiwa kekeluargaan antar anggota atau karyawan.
8. Budaya Toleransi
Hal selanjutnya yang seharusnya ada dalam suatu organisasi adalah budaya toleransi. Sebagai wadah berkumpulnya beberapa orang dengan latar belakang yang tentunya berbeda, sikap saling memahami sangat penting. Seseorang harus mampu bersikap toleran terhadap segala perbedaan yang dihadapkan kepadanya seperti perbedaan keyakinan, pendapat, warna kulit ataupun ras.
Itulah tadi ulasan mengenai pengertian, karakteristik, peran, dan juga contoh-contoh budaya organisasi. Sebagai makhluk sosial, seseorang membutuhkan orang lain di hidupnya, karena itulah orang akan berorganisasi. Semoga artikel ini mampu menjadi referensi teman-teman yang sedang mencari sumber bacaan terkait keorganasisasian.