Ciri Ciri Virus – Apakah ada diantara kalian yang menyukai ilmu biologi? Jika iya, tahukah kalian bahwa ternyata ilmu Biologi memiliki cakupan pembahasan yang sangat luas lho!
Karena cakupan ilmu Biologi yang sangat luas, membuat ilmu Biologi ini dibagi menjadi beberapa macam cabang. Dikelompokkan berdasarkan objek kajian masing-masing cabang ilmu tersebut.
Nah, salah satu cabang ilmu Biologi adalah virologi. Virologi adalah ilmu yang membahas tentang virus yang meliputi struktur virus, reproduksi dan peranan virus.
Sampai disini, mungkin banyak yang bertanya apa itu virus? Sebelum ke pembahasan yang lebih jauh, yuk kenalan dulu dengan virus.
Pengertian Virus
Setiap kali mendengar kata virus rasanya horor ya sahabat? Mungkin banyak dari kalian yang takut pada virus?
Memang posisi virus di dunia ini cukup aneh, mengingat sampai sekarang peneliti masih bingung menentukan apakah virus itu makhluk hidup atau bukan?
Ada sebagian peneliti yang menggantungkan klasifikasi virus dengan mengatakan bahwa virus adalah peralihan antara makhluk hidup dan mati. Bingung kan?
Mungkin kalau virus bisa bicara, mereka akan mengatakan betapa tidak enaknya menjadi virus.
Banyak makhluk hidup yang menghindari, banyak yang ketakutan atau bahkan akan sakit kepala saat dokter menyebut kata virus.
Untuk itu, ayo berkenalan dulu dengan virus. Pasti sebagian dari kalian sudah ada yang menyimpan pertanyaan apa yang dimaksud dengan virus?
Kata virus berasal dari bahasa latin yaitu virion yang artinya racun dan cairan berbahaya lainnya. Penemuan virus berkembang dari masa ke masa, mulai tahun 1883 sampai dengan tahun 1935.
Definisi virus adalah parasit mikroskopik yag menginfeksi sel pada organisme biologis.
Istilah virus biasanya merujuk pada suatu partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel). Sedangkan istilah bakteriofag atau fag seringkali digunakan untuk sesuatu yang menyerang sel prokariota (organisme yang tidak memiliki inti sel).
Seperti yang sudah dibahas di pembukaan, bahwasanya banyak yang memperdebatkan status virus.
Bukan makhluk hidup karena tidak dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas seperti makhluk hidup yang lain ketika tidak berada dalam sel inang. Kok bisa ya?
Ya, karena virus tidak terbuat dari sel, tapi membutuhkan sel inang sebagai rumah mereka untuk bertahan hidup. Nah, di dalam sel inang ini virus bisa hidup dan aktif.
Lalu apa yang terjadi jika virus tidak memiliki sel inang?
Jika tidak memiliki sel inang, virus hanya akan diam seperti mati dan tidak aktif. Oleh karena itu, salah satu karakteristik virus yaitu selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu baik pada manusia (virus HIV dan virus influenza), hewan (sepertu virus flu burung) atau tumbuhan (seperti virus mosaik tembakau).
Sekarang, sudah tahu kan apa itu virus? Lalu bagaimana sejarah penemuan virus dan apa ciri ciri dari virus? Penasaran? Jangan lupa geser ke bawah ya sahabat untuk temukan informasi detailnya.
Sejarah Virus
Sejarah virus pertama kali dimulai dan ditemukan oleh salah satu ilmuan Jerman, Adolf Mayer pada tahun 1883.
Saat itu, Adolf Mayer sedang meneliti apa penyebab penyakit mosaik pada tanaman tembakau?
Akibatnya, daun tembakau mengalami bercak-bercak sehingga pertumbuhan tanaman tembakau menjadi terhambat.
Hal inilah yang menjadi awal penelitian Adolf Mayer, beliau meneliti dengan menyemprotkan getah yang diekstrasi dari tanaman yang sakit ke tanaman yang sehat.
Hasil penelitiannya cukup mengejutkan, tanaman yang sehat itu menjadi menjadi sakit. Setelah dilakukan pengamatan di mikroskop, Mayer tidak dapat melihat bentuk organisme penyebab penyakit tersebut.
Mayer menduga bahwa penyakit mosaik pada tembakau tersebut disebabkan oleh mikroorganisme yang lebih kecil dari bakteri biasanya dan tidak dapat diamati dengan mikroskop biasa.
Selang beberapa tahun kemudian, pada tahun 1892 seorang ilmuan Rusia, Dimitri Ivanowsky melakukan suatu percobaan dengan menyaring getah tanaman tembakau yang berpenyakit.
Filter yang digunakan Ivanowsky adalah filter yang mampu menyaring bakteri yang sudah ditemukan Lembaga Pasteur di Paris.
Selanjutnya, hasil saringan ditularkan pada tanaman sehat. Ternyata filtrat masih menyebabkan penyakit pada tanaman yang sehat.
Sama halnya dengan Mayer, Ivanowsky menyimpulkan bahwa penyakit tersebut disebabkan bakteri patogen sangat kecil sehingga mampu melewati saringan.
Pada tahun 1897, salah seorang berkebangsaan Belanda, Martinus Beijerinck melakukan suatu percobaan dan membuktikan bahwa agen penginfeksi dalam getah tembakau dapat berkembang biak.
Pecobaan ini diawali dengan menyemprotkan getah yang telah disaring ke tanaman lain. Setelah tanaman tersebut sakit, maka getahnya digunakan untuk menginfeksi tanaman selanjutnya sampai seterusnya hingga beberapa kali pemindahan.
Ternyatan kemampuan mikroorganisme tersebut tidak berkurang sama sekali setelah beberapa kali pemindahan.
Sehingga, diambil kesimpulan oleh Beijerinck bahwa mikroorganisme tersebut adalah partikel yang jauh lebih kecil dan lebih sederhana lagi dari bakteri.
Seorang ilmuwan Amerika, pada tahun 1935 yang bernama Wendell Stanley, berhasil mengkristalkan partikel penginfeksi tanaman tembakau tersebut. Yang dikenal dengan nama tobacco mosaic virus (TMV).
Penemuan Wendell Stanley bahwa virus dapat dikristalkan menjadi berita yang sangat menarik sekaligus membingungkan. Karena sel makhluk hidup yang paling sederhana pun tidak dapat dikristalkan.
Lantas apakah virus termasuk benda mati atau termasuk benda hidup? Yuk temukan jawabannya dengan mengetahui pengertian virus.
Ciri Ciri Virus
Setelah mengetahui pengertian virus, kalian pasti penasaran apa saja ciri dari virus? Berikut pembahasannya:
- Karakteristik virus yaitu memiliki diameter sekitar 20 – 300 nanometer (nm)
- Panjang virus sekitar 20 – 14 ribu nanometer (nm).
1 nanometer = 0,000001 mm, Kecil banget ya sahabat ukuran virus?
Bahkan diameter virus bisa lebih tipis dari rambut kalian lho! Untuk itu, jika ingin melihat bentuk virus kalian membutuhkan alat scanning atau mikroskop elektron transmisi.
- Virus bisa dikelompokkan sebagai makhluk hidup karena bisa berkembang biak jika berada dalam sel hidup, bisa melakukan metabolisme dan memiliki susunan asam nukleat dalam tubuhnya.
- Virus juga bisa diklasifikasikan sebagai benda mati karena tidak bernapas, tidak bergerak dan berbentuk kristal ketika berada di luar sel hidup.
- Virus memilki satu asam nukleat, DNA atau RNA saja.
Dengan keunikan yang hanya memilki satu asam nukleat, virus disebut sebagai benda peralihan antara hidup dan mati.
Ketika berada di luar organisme akan terkristalisasi dan akan hidup kembali ketika menemukan organisme yang bisa ditinggali.
- Virus bersifat parasit obligat/ parasit sejati
Virus disebut sebagai parasit obligat karena virus tidak dapat hidup dan berkembang tanpa adanya organisme lain.
Dengan kata lain, virus dapat melanjutkan kehidupannya dengan cara mengeksploitasi organisme lain atau makhluk hidup yang ditumpanginya.
Bentuk Virus
Bentuk virus yang ada di dunia sangat bervariasi, misalnya berbentuk bola (isometrik), ada yang bentuk oval, bentuk batang, bentuk tangkai memanjang / filamen, bentuk jarum, berbentuk T dan ada juga yang berbentuk seperti berudu katak (mempunyai kepala dan ekor).
Untuk memudahkan identifikasi virus, bentuk virus dikelompokkan menjadi beberapa kelompok utama, diantranya :
- Bentuk virus spiral (helical)
- Bentuk virus ikosahedron (polyhedral)
- Virus berpelindung (enveloped)
- Bentuk virus kompleks (complex)
Virus berbentuk batang atau spiral dapat dijumpai pada virus mosaik tembakau (TMV).
Bentuk virus ikosahedron atau poligen 20 sisi atau polihedral dapat dijumpai pada virus Adenovirus (penyebab demam). Virus yang terkecil biasanya berbentuk ikosahedron yang ukurannya antara 18 – 20 nanometer.
Untuk virus berpelindung memiliki pelindung atau pembungkus luar lipoprotein, glikoprotein atau kombinasi lipoprotein dan glikoprotein. Biasanya berbentuk bulat atau bola dengan diameter 60 – 300 nanometer contohnya adalah virus Influenza.
Bentuk virus kompleks mempunyai struktur lengkap seperti kepala, leher, dan ekor. Virus kompleks juga disebut virus berbentuk T contohnya Bakteriofage (virus pemakan bakteri).
Struktur Virus
Virus bukan termasuk golongan dalam organisme seluler karena virus tidak memiliki bagian seperti dinding sel, membran sel, sitoplasma dan organel lainnya.
Lalu seperti apa struktur tubuh virus? Berikut penjelasannya.
Kepala Virus
Kepala virus untuk bagian dalam mengandung asam nukleat. Sedangkan untuk bagian luar virus diselubungi oleh kapsid. Kepala virus berbentuk polihedral dan asam nukleatnya berupa DNA.
- Kapsid
Kapsid adalah selubung bagian luar virus. Bagian subunit kapsid yang mengandung banyak protein disebut kapsomer.
Kapsid virus bervariasi bentuknya. Kapsid juga berfungsi sebagai pemberi bentuk pada virus, melindungi asam nukleat yang ada di bagian dalam dari kerusakan dan menyediakan protein enzim agar virus mampu menembus membran sel inang saat melakukan infeksi.
- Asam Nukleat
Seperti ciri ciri virus diatas yang disebutkan bahwa virus hanya memiliki satu asam nukleat, berupa DNA atau RNA. Asam nukleat inilah nanti yang akan berfungsi sebagai pemberi intruksi pada bagian-bagian virus yang lain dan berfungsi untuk bereproduksi.
Ada beberapa jenis asam nukleat yang dikandung virus, yaitu:
- DNA pita ganda berbentuk circular atau linear (dsDNA)
- DNA pita tunggal berbentuk circular atau linear (ssDNA)
- RNA pita ganda berbentuk linear (dsRNA)
- RNA pita tunggal (ssRNA)
Leher Virus
Virus juga memiliki leher yang berfungsi sebagai penghubung antara kepala dan ekor.
Tapi, jangan salah dulu ya sahabat. Tidak semua virus memiliki leher lho. Hanya virus yang kompleks saja yang memiliki leher seperti virus bakteriofag.
Fungsinya? Untuk menyangga kepala virus dan leher virus berfungsi sebagai saluran keluarnya asam nukleat menuju ekor.
-
Ekor Virus
Selain memiliki kepala dan leher, virus juga memiliki ekor lho. Nah, ekor inilah yang menjadi salah satu struktur virus terpenting.
Karena ekor inilah yang membantu virus untuk menancap pada tubuh inang yang akan digunakan sebagai rumah.
Ekor virus berbentuk tabung yang dilengkapi serabut-serabut. Jadi kalian perlu berhati-hari dengan ekor virus sahabat.
Klasifikasi Virus
Klasifikasi virus adalah proses penempatan dan penamaan virus dalam sistem taksonomi.
Sama halnya dengan sistem klasifikasi pada organisme seluler, pengelompokan virus adalah subyek perdebatan dan usulan dari beberapa ahli.
Hal ini akibat dari sifat hidup virus yang masih semu dan belum dapat diklasifikasikan sebagai makhluk hidup atau makhluk non-hidup.
Untuk itu, virus masih belum bisa masuk sistem klasifikasi biologi di tempat organisme seluler.
Pada saat ini, skema utama yang digunakan untuk mengklasifikasi virus menggunakan metode sistem ICTV dan sistem klasifikasi Baltimore.
Klasifikasi Virus Sistem ICTV
ICTV adalah kepanjangan dari International Committee on Taxonomy Viruses. ICTV adalah komite yang memberikan kewenangan dan bertugas untuk mengatur klasifikasi taksonomi virus.
Mereka telah mengembangkan skema taksonomi virus secara universal yang bertujuan untuk menggambarkan semua virus dari organisme yang hidup. Sehingga wajar, jika anggota ICTV dianggap sebagai ahli virus dunia.
Berikut klasifikasinya menurut ICTV:
Klasifikasi Virus Berdasarkan Asam Nukleat
Berdasarkan jenis asam nukleatnya, macam macam virus dibagi menjadi dua. Diantaranya :
- Virus DNA
Contoh : Hepesviruses, Papovaviruses, Parvoviruses, Adenoviruses, Poxvirus.
- Virus RNA
Contoh : Rhabdoviruses, Orthomyxoviruses, Paramyxoviruses, Togaviruses, Reoviruses, Retroviruses, Picornaviruses.
Klasifikasi Virus Berdasarkan Bentuk Dasarnya
Berdasarkan bentuk dasaranya, virus dibagi menjadi tiga:
- Bentuk Virus Ikosahedral
Ciri virus ini berbentuk tata ruang yang dibatasi oleh 20 segitiga sama sisi, dengan sumbu rotasi ganda.
Contoh : virus polio dan adenovirus.
- Bentuk Virus Heliks
Ciri-ciri virus ini menyerupai batang yang panjang, nukleokapsid tidak kaku, memiliki satu sumbu rotasi, berbentuk heliks dan berada dalam selaput pembungkus lipoprotein. Pada bagian atas akan terlihat RNA virus dengan kapsomer.
Contoh : virus influenza dan TMV.
- Bentuk virus kompleks
Strukturnya sangat kompleks dan lebih lengkap dibandingkan dengan bentuk virus yang lain.
Contoh : virus pox (virus cacar) yang mempunyai selubung yang menyelubungi asam nukelat.
Klasifikasi Virus Berdasarkan Ada Tidaknya Selubung yang Melapisi Nukleokapsid
- Virus berselubung
Mempunyai selubung yang tersusun dari glikoprotein atau lipoprotein .
Contoh : Poxvirus, Herpesviruses, Orthomyxoviruses, Paramyxoviruses, Rhabdoviruses, Togaviruses, Retroviruses.
- Virus tidak berselubung (terbuka)
Nukleokapsid virus ini tidak diselubungi oleh lapisan yang lain dan hanya memiliki kapsid (protein) dan asam nukleat (naked virus).
Contoh : Adenoviruses, Papovaviruses, Parvoviruses, Picornaviruses, Reoviruses.
Klasifikasi Virus Berdasarkan Jumlah Kapsomernya
Selanjutnya, klaifikasi virus berdasarkan jumlah kapsomernya dibedakan menjadi lima:
- Virus dengan 252 kapsomer. Contohnya adenovirus
- Virus dengan 162 kapsomer. Contohnya herpesvirus
- Virus dengan 72 kapsomer. Contohnya papovavirus
- Virus dengan 60 kapsomer. Contohnya picornavirus
- Virus dengan 32 kapsomer. Contohnya parvovirus
Klasifikasi Virus Berdasarkan Sel Inangnya
Berdasarkan sel inangnya, virus dibedakan menjadi empat :
- Virus yang menyerang manusia. Contohnya HIV
- Virus yang menyerang hewan. Contohnya rabies
- Virus yang menyerang tumbuhan. Contohnya TMV
- Virus yang menyerang bakteri. Contohnya T
Klasifikasi Virus Berdasarkan Tempat Hidupnya
Berdasarkan tempat hidupnya, macam-macam virus dibedakan menjadi tiga:
- Virus bakteri (bakteriofage)
Virus bakteriofage pertama kali ditemukan oleh ilmuwan Prancis, D’Herelle. Bentuk luar terdiri atas kepala yang berbentuk heksagonal, leher, dan ekor.
Bagian dalam kepala virus mengandung dua pilinan DNA. Bagian leher virus berfungsi menghubungkan bagian kepala dan ekor. Bagian ekor berfungsi untuk memasukkan DNA virus ke dalam sel inangnya.
- Virus tumbuhan. Virus yang parasit pada sel tumbuhan.
Contoh : Tobacco Mozaic Virus (TMV) dan Beet Yellow Virus (BYV).
- Virus hewan, Virus yang parasit pada sel hewan.
Contoh : virus Poliomylitis, virus Influenza dan virus Vaccina.
Klasifikasi Virus Sistem Baltimore
Klasifikasi Baltimore adalah suatu sistem, macam-macam virus yang dikembangkan oleh salah satu ilmuan David Baltimore dari Amerika Serikat.
Virus dalam klasifikasi baltimore dibagi menjadi beberapa berdasarkan genom dan metode replikasinya diantaranya :
- Virus tipe I memiliki DNA utas ganda dan reproduksinya dengan cara replikasi, contohnya Herpesvirus.
- Virus tipe II memiliki DNA utas tunggal dan reproduksinya dengan cara replikasi, contohnya virus MVM.
- Virus tipe III memiliki RNA utas ganda dan reproduksinya secara replikasi, contohnya Reovirus.
- Virus tipe IV memiliki RNA utas tunggal (+) dan reproduksinya secara replikasi, contohnya virus polio.
- Virus tipe V memiliki RNA utas tunggal (-) dan reproduksinya secara replikasi, contohnya virus rabies.
- Virus tipe VI memiliki RNA utas tunggal (+) dengan DNA perantara dan reproduksinya secara transkriptasi balik, contohnya virus AIDS.
- Virus tipe VII memiliki RNA utas ganda dengan RNA perantara dan reproduksinya secara transkriptasi balik, contohnya Heparnavirus.
Reproduksi Virus
Secara garis besar, virus bereproduksi melalui dua jalur yaitu daur litik (siklus litik) dan daur lisogenik (siklus lisogenik). Berikut penjelasannya :
Reproduksi Virus dengan Daur Litik (Siklus Litik)
Daur litik bisa dianggap sebagai cara reproduksi virus yang utama. Daur litik adalah siklus reproduksi atau replikasi virus.
Daur litik pada akhirnya akan menyebabkan kematian pada sel inang yang ditumpangi virus untuk hidup akibat terinfeksi virus. Lisis terjadi ketika virus-virus yang baru dan utuh telah terbentuk.
Hanya pada siklus ini, virus dapat melakukan replikasi atau dengan kata lain disebut sebagai virus virulen.
Pada siklus litik terjadi proses reproduksi dengan lima tahap sebagai berikut :
Tahap Absorbsi (Fase Penempelan)
Pada tahap absorbsi, bagian ujung ekor virus (reseptor) menempel atau melekat pada dinding sel bakteri.
Proses penempelan virus hanya terjadi pada jenis virus tertentu. Jadi proses penempelan virus ini bisa dikatakan sebagai proses yang bersifat sangat khas dari daur litik.
Selanjutnya setelah menempel, virus akan segera mengeluarkan enzim lisozim untuk melubangi membran plasma sel inang. Lubang inilah nanti yang akan digunakan untuk memasukkan materi genetik virus ke dalam sitoplasma sel inang.
Tahap Penetrasi
Pada tahap penetrasi, DNA/RNA virus akan masuk ke dalam sel inang melalui penambatan lempeng ujung, kontraksi, dan penusukan pasak.
Bagian virus yang masuk ke dalam sel inang hanyalah asam nukleat. Sedangkan untuk bagian kapsid tetap berada di luar dinding sel yang kemudian akan terlepas dengan sendirinya setelah tidak berguna lagi.
Tahap Sintesis / Replika Virus / Eklifase
Proses yang terjadi pada tahap replika virus adalah penghancuran DNA sel inang, akibatnya sintesis DNA bakteri berhenti bekerja.
Setelah tahap sintesis ini berhasil, DNA bakteri kemudian digantikan oleh DNA/RNA virus, sehingga virus dapat mengendalikan secara utuh kehidupan dari sel bakteri.
Hal ini terjadi dengan tujuan untuk membuat salinan asam nukleat virus, baik berupa DNA/RNA yang kemudian membentuk berbagai komponen pada tubuh virus contohnya ekor virus dan kapsid.
Tahap Perakitan
Setelah melalui tahap absorbsi, penetrasi, dan tahap sintesis, selanjutnya adalah tahap perakitan tubuh virus yang masig terpisah-pisah. Seperti kepala, ekor, dan serabut ekor untuk menjadi virus yang utuh.
Bukan hanya perakitan tubuh virus saja, kapsid utuh yang terbentuk nantinya juga akan diisi oleh DNA/RNA sehingga proses reproduksi akan berhasil menciptakan virus baru.
Tahukah kalian, bahwa virus baru yang dihasilkan pada tahap perakitan bisa mencapai 100 – 200 buah, lho sahabat.
Tahap Lisis (Pelepasan) / Tahap Litik
Ratusan virus baru yang telah matang, selanjutnya akan berkumpul pada membran plasma sel inang dan menyuntikkan enzim lisozim.
Pada tahap ini, kerja enzim lisozim bukan hanya untuk melubangi dinding sel inang saja. Namun juga membuat dinding sel mengalami perpecahan pada akhir fase reproduksi virus.
Nah, pecahnya dinding sel inang akan diikuti oleh pelepasan virus-virus baru yang siap untuk melakukan replikasi ulang dengan menemukan sel inang yang baru.
Reproduksi Virus dengan Daur Lisogenik (Siklus Lisogenik)
[su_quote cite=”lenteramata.com”]Tahukah Kalian? Siklus lisogenik ditemukan oleh Andre Lwoff (1950). Virus yang menggunakan siklus lisogenik adalah virus HIV penyebab AIDS. [/su_quote]
Pada saat virus masuk ke dalam tubuh inang dan tidak dapat langsung dipecah, maka virus akan menggunakan daur lisogenik untuk berkembang biak, lho sahabat.
Ternyata dalam tahapannya, daur litik dan daur lisogenik mempunyai persamaan sahabat.
Dalam dua tahap pertama pada siklus litik yaitu absorbsi dan penetrasi, daur lisogenik juga melalui tahap yang sama.
Dimana pada tahap absorbsi terjadi ketika virus menempel pada dinding sel inang dan pada tahap penetrasi, virus memasukkan materi genetik ke dalam tubuh inangnya.
Selanjutnya perbedaan siklus litik dan siklus lisogenik adalah pada tahap penggabungan dan tahap pembelahan.
Tahap Penggabungan
Tahap penggabungan (Integrasi) terjadi ketika inang yang virus tempati cukup kuat, sehingga virus tidak bisa mengambil alih. Materi genetik dari virus akan bergabung dengan materi genetik inang dan membentuk profage.
Tahap Pembelahan
Setelah tahap penggabungan adalah tahap pembelahan. Dimana sel inang dan profage ikut membelah sehingga setiap sel inang mengandung profage.
Pada tahap pembelahan, materi genetik virus sudah terintegrasi dengan kromosom sel inang. Virus juga memanfaatkan tahap pembelahan untuk menggandakan materi genetiknya. Jadi, jumlah virus semakin banyak seiring dengan pembelahan sel inang.
Selama sel inang dalam kondisi yang menguntungkan dan dalam kondisi yang kuat, virus akan tetap membentuk profage.
Akan tetapi, jika sel inang lemah atau sedang dalam keadaan yang tidak menguntungkan seperti terkena radiasi ultraviolet, maka virus akan langsung memisahkan diri dari sel inang.
Selanjutnya, virus akan langsung menghancurkan materi genetik inang dan mulai mengambil alih kendali. Maka tahap sintesis akan terjadi kembali, sama halnya proses pada daur litik virus. Fase pemisahan terjadi ketika sel bakteri sudah membelah dan siap melakukan penetrasi lebih lanjut ke dalam sel inang.
Untuk tahap sintesis, perakitan, dan tahap lisis sama dengan tahap virus berkembang biak pada tahap litik.
Tahap Sintesis / Replikasi Virus
Pada tahap sintesis akan terjadi penghancuran DNA sel inang sehingga proses pembuatan sintesis DNA bakteri berhenti.
Setelah DNA sel hancur, DNA bakteri akan digantikan oleh DNA/RNA virus. Hal ini yang menjadikan virus dapat mengendalikan kehidupan sel bakteri secara utuh. DNA/RNA virus kemudian membentuk komponen tubuh sperti kapsid dan ekor.
Tahap Perakitan
Selanjutnya adalah tahap perakitan, dimana tubuh virus, kepala, ekor dan komponen virus lainnya menjadi satu virus yang utuh.
Kapsid utuh juga akan diisi oleh DNA/RNA untuk mereprosuksi virus baru. Pada tahap perakitan, virus yang dihasilkan bisa mencapai 100-200 buah.
Tahap Lisis
Yang teakhir adalah tahap lisis, dimana enzim lisozim bekerja dengan melubangi dinding sel inang dan membuat dinding sel pecah sehingga virus-virus baru dapat dilepaskan untuk melakukan replikasi ulang seperi pada tahap litik dalam daur litik.
Peranan Virus dalam Kehidupan (Virus yang Menguntungkan dan Merugikan)
Berikut peranan virus yang menguntungkan :
- Memproduksi vaksin
- Membuat antitoksin
- Melemahkan bakteri
- Bahan untuk membuat hormon insulin
- Antibakteri
- Viroterapi
- Untuk terapi gen
- Memproduksi interferon
- Sebagai objek studi biologi molekuler
- Penyebab segala macam penyakit pada manusia, hewan dan tumbuhan (peranan virus yang merugikan).
Penutupan
Mungkin perkenalan kita dengan virus cukup sampai disini dulu ya sahabat, perkenalan selanjutnya akan kita bahas pada artikel selanjutnya di lain kesempatan.
Selanjutnya kita akan membahas sejarah penemuan virus, reproduksi virus dan peranan virus berupa manfaat dan kerugiannya di dunia ini sahabat.
Semoga informasinya bermanfaat ya sahabat. Terimakasih sudah berkunjung ke wesite kita. Sampai jumpa di lain kesempatan.