Pakaian Adat Sumatera Utara – Membicarakan tentang pakaian tentu tidak akan ada habisnya.
Salah satu jenis kebutuhan primer manusia ini begitu kental dengan pengaruh perkembangan zaman di setiap desainnya.
Namun, dalam hal kebudayaan, pakaian juga merupakan salah satu aset penting yang harus dilestarikan.
Pakaian yang memiliki nilai budaya biasa kita kenal dengan nama pakaian adat.
Jika kamu berkunjung ke Istana Maimun, yang merupakan salah satu destinasi wisata yang ada di provinsi Sumatera Utara, kamu akan diperbolehkan untuk menyewa pakaian adat suku melayu yang terdapat di dalamnya untuk melengkapi gayamu saat berfoto.
Menarik bukan?
Selain terdapat pakaian adat suku melayu, provinsi Sumatera Utara juga memiliki aneka pakaian adat lainnya.
Ingin tahu lebih banyak tentang pakaian adat apa saja yang menjadi cerminan kebudayaan Sumatera Utara? Silahkan simak ulasan berikut!
Baca Juga: Pakaian Adat Sumatera Selatan yang Tak Kalah Menariknya
[lwptoc]
Pakaian Batak Simalungun
Sesuai dengan namanya, pakaian adat Sumatera Utara ini berasal dari Suku Batak Simalungun.
Dimana suku Batak Simalungun merupakan sub dari Suku Batak yang pada umumnya tinggal di Kabupaten Simalungun dan sekitarnya.
Pakaian adat ini memiliki ciri khas pada ulosnya yang terbuat dari kain hiou dengan beragam corak dan warna yang sangat indah.
Pakaian Batak Toba
Sesuai dengan namanya, pakaian adat Sumatera Utara ini berasal dari Suku Batak Toba.
Batak Toba sendiri merupakan sub dari Suku Batak yang bertempat tinggal di daerah Kabupaten Toba Samosir, Humbang Hasundutan, Samosir, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Kota Sibolga, sebagian Kabupaten Dairi Kota Sibolga dan daerah sekitarnya.
Pakaian Adat Batak Toba umumnya didominasi oleh kain ulos dan sering digunakan untuk perayaan pesta juga upacara adat seperti pernikahan dan ritual.
Ulos yang digunakan untuk pakaian adat batak Toba ini adalah Ulos Pinuncaan.
Baju adat Batak Toba ini didominasi oleh warna hitam dan merah, akan tetapi ada juga beberapa yang didominasi dengan warna putih dan warna keemasan.
Pakaian adat laki-laki suku ini terdiri dari Ulos yang biasanya digunakan untuk menutup kepala dan tubuh, ikat pinggang (gondit), seba-seba yang melingkari tubuh dari pinggang hingga lutut, celana panjang berwarna hitam.
Biasanya dilengkapi juga dengan menggunakan kalung emas (Borgut), tas sandang, Tukkot (tongkat) Tunggal Panaluon, dan Tittin (cincin).
Pakaian adat perempuan suku menggunakan baju kurung warna hitam, selendang dan rok dari Ulos Ragi Hottang.
Selain itu dilengkapi juga dengan aksesoris seperti Borgut, Golang (Gelang), Tittin, Atting-atting (anting-anting), tas dari ulos untuk meletakkan sirih, rambut yang disanggul dengan ukuran sedang kemudian diikat dengan sortal.
Belum selesai…masih ditambahkan 3 lembar daun sirih yang disematkan di atas kening dan diberi konde (Ulos Bittang Maratur).
Pakaian Batak Karo
Sesuai dengan namanya, pakaian adat Sumatera Utara ini berasal dari Suku Batak Karo.
Batak Karo sendiri merupakan sub dari Suku Batak yang berdomisili di daerah Kabupaten Karo Sumatera Utara, Kabupaten Karo, Kabupaten Aceh Timur, Kabupaten Langkat, Kabupaten Dairi, Kabupaten Simalungun dan Kabupaten Deli Serdang.
Uniknya, Suku Batak ini memiliki bahasa suku yang disebut “cakap karo”.
Pakaian adat Batak Karo ini didominasi oleh warna merah dan hitam, dengan bahan dasar Kain Uis (kain tenun asal Kabupaten Karo) yang dipenuhi dengan perhiasan emas yang mewah.
Wah sangat elegan bukan?
Dan pastinya akan menambah daya tarik dari pemakainya.
Pakaian Batak Pakpak
Tidak berbeda jauh dengan pembahasan sebelumnya, pakaian adat Batak Pakpak berasal dari suku Pakpak yang tinggal di Kabupaten Pakpak Bharat dan Kabupaten Dairi.
Ciri khas pada kain ini adalah terbuat dari kain beludru dan pada pemakaiannya akan dilengkapi berbagai aksesoris seperti bulang-bulang (penutup kepala), borgot, rante abak, ucang, dan tongket.
Untuk pria, model pakaian seperti model melayu dengan leher berwarna hitam yang dihiasi manik-manik (api-api) dan detail pada bagian leher hingga ujung lengan berwarna hitam putih.
Sedangkan untuk wanita, model baju yang dikenakan berupa model melayu dengan bentuk leher segitiga dengan hiasan manik-manik serta bubuhan detail manik-manik pada bagian atas lengan yang membentuk gambar kepala kerbau.
Pakaian Adat Batak Mandailing
Pakaian adat ini merupakan pakaian masyarakat suku batak yang tinggal di daerah Kabupaten Mandailing Natal, Tapanuli Selatan, dan sekitarnya.
Namun, suku batak Mandailing juga tersebar di beberapa Kabupaten Padang Lawas, Tapanuli, hingga ke wilayah Sumatera Selatan.
Uniknya ada sebuah kepercayaan bahwa kebudayaan yang dimiliki masyarakat yang tinggal di sekitar Mandailing merupakan pengaruh yang dibawa oleh Kaum Padri dari Minangkabau di Tanah Datar dan juga pengaruh dari budaya islam.
Pakaian adat ini dilengkapi dengan kain ulos dan didominasi oleh warna merah dengan sentuhan aksen emas yang elegan dan memberikan kesan etnik yang menarik serta biasanya digunakan saat acara pernikahan.
Untuk pengantin pria, penggunaan pakaian adat ini akan dilengkapi dengan ampu-ampu (penutup kepala yang dulu digunakan oleh raja-raja Mandailing) yang biasanya berwarna hitam dengan hiasan berwarna emas.
Baju adat ini memiliki bentuk seperti setelan jas bernama Baju Godang, dilengkapi dengan ikat pinggang berwarna keemasan yang diselipi bobat (dua pisau kecil), kain songket Tapanuli dan gelang polos keemasan yang dipakai di lengan atas.
Untuk pengantin wanita penggunaan pakaian adat ini akan dilengkapi dengan Bulang (penutup kepala) yang berwarna keemasan dengan beberapa tingkat.
Bentuk baju menyerupai kurung dengan bawahan kain songket, ikat pinggang dengan selipan dua pisau kecil, dilengkapi dengan gelang berwarna keemasan serta kalung berwarna hitam yang memiliki ornamen keemasan untuk menutupi dada.
Pakaian Adat Batak Angkola
Pakaian ini merupakan pakaian tradisional Suku Batak Angkola (sub suku Batak yang ada di daerah Tapanuli Selatan).
Pakaian adat ini didominasi oleh kain ulos dan berwarna hitam serta dilengkapi dengan aksesoris berwarna keemasan.
Pakaian Adat Batak Samosir
Pakaian adat ini merupakan pakaian adat dari Suku Batak Samosir.
Suku Samosir merupakan sub suku Batak yang berdiam di pulau Samosir dan sekitarnya, dan dahulu merupakan kelompok suku Batak Toba, akan tetapi sejak pembagian distrik HKBP wilayah suku Batak Toba dan Samosir dinyatakan berbeda.
Karena awalnya Batak Samosir berasal dari suku Batak Toba, maka pakaian adatnya pun hampir mirip persis, hanya dibedakan pada warna pakaian yang cenderung lebih gelap.
Pakaian Adat Nias
Pakaian adat ini merupakan bentuk kebudayaan dari Suku Nias yang biasanya disebut dengan Baru Oholu untuk pakaian laki-laki dan Oroba Sioli untuk perempuan.
Pakaian adat ini biasanya berwarna emas atau kuning dan dipadu padankan dengan kombinasi warna hitam, merah, dan putih.
Pakaian Adat Melayu
Pakaian adat ini merupakan budaya dari suku Melayu, yaitu suku yang umumnya tersebar di Kota Medan, Kota Tebing Tinggi, Kabupaten deli Serdang, Langkat, Batubara, dan sekitarnya yang biasanya terbuat dari kain songket dan digunakan bersamaan dengan aksesoris pelengkap lainnya.
Itu dia keanekaragaman suku dan pakaian adat yang dapat kamu temukan di provinsi Sumatera Utara.
Pada umumnya dalam pembuatan pakaian adat, suku-suku yang ada di provinsi ini sering kali menggunakan ulos yang merupakan hasil kain tenunan tangan masyarakat itu sendiri.
Oleh karena keunikan dan nilai sejarah di dalamnya, maka sangat penting bagi kita untuk selalu menjaga dan melestarikan kebudayaan yang ada di daerah kita agar dapat dinikmati oleh anak cucu kita nantinya.
Dalam penggunaannya, pakaian adat Sumatera Utara di atas sering digunakan pada saat pesta pernikahan maupun sebagai pakaian yang dikenakan oleh penari untuk tarian penyambutan tamu atau kegiatan ritual lainnya.
Semoga artikel artikel ini dapat menambah wawasan kebudayaanmu tentang Sumatera Utara.