√ Pengertian Seni Ukir {Jenis, Fungsi, Teknik, Motif Seni Ukir }

Pengertian Seni Ukir – Salah satu produk kesenian Indonesia adalah seni ukir. Mungkin diantara kalian pernah melihat kursi dengan ukiran yang sangat indah? Nah, contoh ukiran di kursi merupakan salah satu karya seni ukir.

Namun, tahukah kalian apa pengertian seni ukir? Jika belum, tepat sekali berkunjung ke artikel ini.

Berikut kita jelaskan secara lengkap pengertian seni ukir, sejarah seni ukir dan jenis seni ukir yang ada di Indonesia. Penasaran kan? Yuk simak pembahasan lengkapnya!

Pengertian Seni Ukir 

pengertian seni ukir
by google

Kata ” ukir” berasal dari bahasa Inggris yang berarti “carving” artinya ukiran. Dalam bahasa Inggris mengukir/pahatan kayu bahasa Inggrisnya adalah ” woodcarving”.

Seni ukir adalah kegiatan mengolah permukaan suatu objek trimatra (tiga dimensi) dengan perbedaan ketinggian dari permukaan tersebut. Sehingga  sebuah produk yang dihasilkan karya seni memiliki bentuk permukaan tidak rata.

Motif seni ukir adalah jenis jenis seni rupa yang banyak karyanya dikagumi di Indonesia maupun mancanegara. Hasil dari karya seni ukir dikenal sebagai ukiran.

Ukiran adalah gambar atau pola yang diwujudkan pada suatu media seperti batu, kayu dan media lainnya selama bisa diukir.

Beberapa tokoh juga berpendapat mengenai definisi seni ukir, berikut pengertian seni ukir menurut para ahli:

  • Tiara (2017)

Menurut Tiara, arti seni ukir adalah benuk karya seni yang terbuat dari kayu yang biasanya digunakan aneka hiasan rumah, tokoh dan lain sebagainya.

  •  Fun-Fun (2017)

Pengertian seni ukir adalah seni yang terbuat diatas media kayu.

  • Sudarmono dan Sukijo (1979)

Menurut Sudarmono dan Sukijo. Mengukir atau pengertian seni ukir adalah menggoreskan atau memahat huruf dan gambar pada kayu, logam, batu sehingga menghasilkan bentuk timbul, cekung atau datar seseuai rencana.

Secara umum pengertian mengukir adalah kegiatan menggores, memahat dan menoreh pola pada permukaan benda yang akan diukir.

Biasanya kegiatan mengukir atau memahat ukiran digunakan memperoleh ukiran yang diinginkan.

Kegiatan mengukir atau memahat biasanya dilakukan untuk menghasilkan bentuk ukiran yang diinginkan. Dengan mengurangi dan membuang bagian ukiran yang tidak diperlukan, berfungsi unruk membentuk ornamen sesuai dengan yang diinginkan seniman, sehingga menghasilkan bentuk artistik.

Di Indonesia, kara ukir dikenal sejak zaman batu muda. Di zaman tersebut, banak sekali peralatan yang terbuat dari batu seperti peralatan rumah tangga dan benda yang terbuat dari gerabah dan kayu.

Benda tersebut diukir dengan berbagai motif ukiran geometris cntohnya balok, lingkaran, garis dan segitiga.

Karya seni ukir adalah karya seni yang kasat mata dan dapat langsung dilihat oleh mata dan dinikmati oleh semua orang. Baik dari segi desain ukiran maupun teknik ukir yang digunakan.  

Pada umumnya, ukiran tersebut dijadikan hiasan yang mengandung makna simbolis dan makna relegius.

Sehingga menghasilkan bentuk atau gambar hiasan yang berulang atau berkesinambungan antara gambar ukiran satu dengan yang lainnya.

Banyak macam bahan yang dapat digunakan seni ukir, diantaranya kayu, batu, logam atau bahkan buah dapat menghasilkan karya seni ukir.

Sejarah Seni Ukir di Indonesia

sejarah seni ukir
by google

Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, mengukir adalah kegiatan menggores, memahan dan membuat pola pada permukaan benda yang diukir.

Pada tahun 1500 SM, Indonesia mengenal seni ukir tepat sejak zaman batu muda. Pada saat itu, nenek moyang bangsa Indonesia sudah berhasil membuat ukiran dari bahan batu dan tempaan yang terbuat dari tanah liat.

Motif ukir yang digunakan masih sangat sederhana. Pada umumnya, motif ukiran bermotif geometris yang berupa garis, titik dan lengkungan.

Seiring perkembangan zaman, bahan membuat ukiran semakin berkembang dengan menggunakan perunggu, perak, emas dan lainnya. Teknik ukir yang digunakan menggunakan media cor.

Perkembangan seni ukir di Indonesia semakin pesat ketika agama Islam, agama Hindu dan agama Budha masuk ke Indonesia. Karya seni ukir yang dihasilkan dalam bentuk desain, motif dan produksi.

Jenis ukiran yang ditemukan pada badan candi dan prasasti yang dibuat pada masa itu untuk mengenang para raja-raja.

Bentuk ukiran juga ditemukan pada senjata tradisional (seperti keris dan tombak), alat musik tradisional (seperti gamelan dan wayang).

Motif ukiran pada masa itu, selain menggambarkan bentuk ukiran, terkadang berisi kisah para dewa dan mitos kepahlawanan.

Bukti sejarah peninggalan ukiran pada masa tersebut dapat ditemui pada relief candi Penataran di Blitar, candi Prambanan dan candi Mendut di Jawa Tengah.

Sedangkan motif ukir yang digunakan pada zaman perunggu yaitu motif ukir mender, motif ukir topeng pilin berganda, motif ukit topeng, motif ukir tumpal, motif ukir binatang dan motif ukir manusia.

  • Motif meander ditemukan pada nekara perunggu dari gunung merapi dekat Bima.
  • Motif tumpal ditemukan pada buyung perunggu dari kerinci Sumatera Barat dan pada pinggiran sebuah nekara (moko dari Alor, NTT).
  • Motif pilin berganda ditemukan pada nekara perunggu dari Jawa Barat dan pada bejana perunggu dari kerinci, Sumatera.
  • Motif topeng ditemukan pada leher kendi dari Sumba, Nusa Tenggara. Dan pada kapak perunggu dari danau sentani, Irian Jaya, pada motif ini menggambarkan muka dan mata orang yang sedang memberi kekuatan magis yang dapat menangkis kekuatan jahat
  • Motif binatang dan manusia ditemukan pada nekara dari Sangean.

Sekarang, ukiran kayu dan ukiran logam berkembang jauh lebih pesat dari masa sebelumnya. Dan fungsi ukiran juga mulai bergeser dari hal-hal yang berbau magis menjadi alat penghias saja.

Motif ukiran kayu meliputi motif ukiran Pajajaran, motif ukir Jepara, motif ukiran Bali, motif ukir Surakarta dan macam macam motif ukiran dari berbagai daerah.

Perbedaan Seni Ukir dan Seni Pahat 

perbedaan seni pahat dan seni ukir
by google

Sebelum membahas perbedaan seni ukir dan seni pahat, akan lebih baik jika kita memahami pengertian keduanya. Pengertian seni ukir sudah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya. 

Seni pahat adalah salah satu cabang snei rupa yang hasil karyanya berupa seni tiga dimensi. 

Perbedaan  Seni Ukir Seni Pahat 
Karya Seni Karya seni yang dihasilkan lebih mengarah pada seni dua dimensi Menghasilkan karya seni tiga dimensi seperti patung
Seni Ukir Seni ukir menggunakan bidang datar yang dibentuk bagian cembung dan cekung untuk menghasilkan pola seni Karya seni ukir yang dibuat bisa empat hingga lima dimensi

Macam Macam Seni Ukir

jenis seni ukir
by google

Setelah kita membahas pengertian seni ukir, selanjutnya kita akan membahas macam macam seni ukir. Macam macam seni ukir ada enam, diantaranya :

  • Jenis Ukiran Cembung 

Jenis ukiran cembung adalah bentuk ukiran cembung, jenis ukiran ini seringkali digunakan pada pembuatan relief.

Apa yang dimaksud relief ? 

Relief adalah seni pahat dan jenis ukiran tiga dimensi yang dibuat di atas batu. Bentuk ukiran ini dapat dijumpai pada candi, kuil atau monumen bersejarah kuno.

  • Jenis Ukiran Cekung 

Jenis ukiran cekung adalah hasil karya seni yang bentuknya cekung.

  • Jenis Ukiran Susun

Jenis ukiran susun adalah ukiran yang bentuknya bersusun-susun. Contoh ukiran daun besar dibawah ukiran daun sedang dan kecil yang bentuknya indah.

  • Jenis Ukiran Garis 

Jenis ukiran garis adalah bentuk ukiran yang diukir pada garis-garis gambarnya. Jenis ukiran garis banyak digunakan pada logam sebagai ukiran guratan.

  • Jenis Ukiran Takokan 

Jenis ukiran takokan adalah bentuk ukiran yang tidak menggunakan bingkai, yang diperlihatkan hanya tepi-tepi batas ukiran saja.

Ukiran takokan erat kaitannya dengan motif ukiran Krawang.

  • Jenis Ukiran Tembus atau Jenis Ukiran Krawangan

Jenis ukiran tembus atau ukiran krawangan adalah bentuk ukiran yang tidak menerapkan dasar-dasar ukiran, jadi jenis ukiran ini tembus. Sehingga sering digunakan untuk penyekat ruang, kursi, ukir tempel dan lainnya.

Kayu adalah salah satu media bahan utama ukiran, berperan penting dalam pengerjaan suatu karya seni ukiran.

Untuk mendapatkan jenis kayu tertentu dalam pembuatan sebuah hasil karya akan menghasilkan hasil karya seni ukir yang menakjubkan.

Dijelaskan lebih detail lagi oleh Bastomi (1982) bahwa jenis ukiran yang dihasilkan para seniman atau perajin ada enam macam, diantaranya :

  • Ukiran Rendah (Bas Relief)

Macam ukiran rendah adalah gambar yang timbul pad ukira separuhnya terpisah dari bentuk utuhnya.

  • Ukiran Sedang (Mezzo Relief)

Dinamakan ukiran sedang karena termasuk macam macam ukiran yang memiliki gambar timbul tepat separuh bentuk utuhnya.

  • Ukiran Tinggi (Bantuan Haut)

Jenis ukiran tinggi memiliki gambar yang timbul lebih dari separuh bentuk utuhnya.

  • Ukiran Cekung atau Ukiran Tenggelam (Encreux Relief)

Jenis ukiran cekung atau ukiran tenggelam memiliki gambar tenggelam lebih rendah dari bidang berbasis.

  • Ukiran Tembus atau Ukiran Krawangan (Bantuan Ayour)

Macam macam ukiran ini dasarannya menembus bidang, sehingga dasarannya berbentuk lubang-lubang atau tembus.

  • Ukiran Tumpang 

Jenis ukiran tumpang gambarnya tumpang tindih diatas bidang dasar. Karya seni ukir ini tumpang tindih dengan relief patung, karena gambarnya utuh seperti patung. Contoh relief patung kamadhatu di kaki candi Borobudur.

Baca Juga : Seni Batik 

Fungsi Seni Ukir

fungsi seni ukir
by google

Dalam karya seni ukir ada beberapa fungsi yang dimiliki, diantaranya :

Fungsi Hias

Karya seni ukir yang dibuat oleh para seniman hanya untuk hiasan, artinya motif ukir tersebut tidak mengandung makna tertentu. Contohnya ukiran hiasan dinding.

Fungsi Magis 

Ukiran ini dibuat dengan mengandung simbol-simbol tertentu dan digunakan sebagai benda magis yang berhubungan dengan kepercayaan dan spiritual. Contohnya ukiran pada patung suku asmat yang bernilai magis.

Fungsi Simbolik 

Fungsi ukiran simbolik biasanya terdapat pada ukiran tradisional yang unik yaitu untuk menyimbolkan hal-hal tertentu yang berkaitan dengan spiritual.

Contohnya seperti beberapa ornamen rumah adat di Indonesia, seperti simbol ornament rumah adat Jawa Tengah.

Pada beberapa bangunan di Jawa biasanya dapat kita jumpai kayu yang terukir. Pada ornament tersebut mengandung makna simbolis. Seperti ayam jago, gunungan ular naga, banyu tretes, banaspati dan sebagainya.

Teknik Seni Ukir

teknik seni ukir
by google

Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menemui beberapa teknik ukir, diantaranya :

Teknik Carving 

Teknik carving atau memahat adalah teknik dalam seni pahat dikerjakan dengan memotong pada bagian tunggul pohon, kayu besar atau batu.

Biasanya untuk melakukan teknik carving menggunakan kapak dan pahat untuk membuat ukiran agar tampak dan bentuk ukiran menjadi tiga dimensi.

Teknik carving biasanya dilakukan menggunakan alat bantu seperti mesing potong, gergaji, palut, alat pahat, serta pisau ukir yang digunakan untuk memperjelas detail ukiran.

Dalam ukiran relief, pengrajin pahat kayu membuat gambar ukiran terlebih dahulu kemudian mengukir kayu hingga tampak bagian yang timbul seperti relief.

Teknik Chip Carving 

Pada umumnya teknik chip carving digunakan pada potongan-potongan yang lebih besar dari pekerjaan seperti tunggul pohon atau kayu dengan menggunakan kapak dan alat pahat yang lebih besar.

Teknik ukir ini, menciptakan karya yang besar seperti patung dan melibatkan proses yang cukup rumit.

Teknik Pembakaran Kayu 

Pembakaran kayu adalah teknik ukir utama yang dipakai untuk menambah desain atau finishing kayu.

Namun beberapa seniman memakai teknik ukir pembakaran untuk mengukir kayu kecil.

Kayu yang sudah dibakar akan menghitam di sekitar ukiran akhir dan memperjelas kesan sehingga tampak lebih hidup.

Teknik Mengerik 

Teknik mengerik adalah cara lama dan paling sederhana dalam teknik mengukir bagi pemula. Bahan yang dibutuhkan dalam melakukan teknik mengerik ini hanya sepotong kayu dan pisau ukir sebagai alat pengeriknya.

Teknik ukir memang cukup rumit dan sulit walaupun tampaknya mudah. Bagi kalian yang masih pemula tapi mau belajar “mengerik” tentunya proses ini bisa menghabiskan waktu yang cukup lama.

Bentuk Ornamen Nusantara dan Makna Ornamen Nusantara

ornamen seni ukir
by google

1. Gunungan 

Gunungan adalah simbol seluruh jagat raya, yang pusatnya adalah simbol keagungan dan keesaan.

Orang jawa sekali memasang motif gunungan dirumah sebagai harapan akan adanya ketentraman dan perlindungan dalam rumah.

Ornamen nusantara, gunungan bisa juga diartikan gerbang atau pintu surga, karena biasanya gambar dalam gunungan ada gerbang besar yang bisa diartikan awal dan akhir.

2. Wajikan

Wajikan berasal dari kata wajik yaitu sejenis makanan yang berasal dari ketan yang dicampur dengan gula kelapa.

3. Lung-Lungan

Kata “lung” memiliki makna batang tumbuhan yang masih muda. simbol ini berupa tangkai, buah, bunga dan daun.

Jenis tumbuhan yang sering digunakan ialah tumbuhan teratai, melati, kliwuh, beringin buah keben dan lain-lain.

Simbol ini dipercaya melambangkan kesuburan sebagai sumber penghidupan di muka bumi.

4. Patran

Patran seperti bentuk daun yang disusun berderet-deret, biasanya patran diletakan pada bangunan yang sempit dan panjang.

5. Banyu Tetes

Salah satu ornamen ini bisa di tempatkan bersamaan dengan patran. Ornamen nusantara ini menggambarkan tetesan air hujan dari pinggiran atap yang berkilau memantulkan cahaya matahari.

Macam Macam Ukiran

Motif ukiran di Indonesia sangat beragam, biasanya motif ukuran antara daerah yang satu dengan daerah yang lain berbeda dan memiliki ciri khas masing-masing.

Motif Ukiran Jepara

motif seni ukir jepara
by google

Motif ukiran Jepara memang sudah terkenal, ketika mendengar kata ukiran, bayangan kita langsung mengarah pada Jepara.

Jepara memang terkenal sebagai daerah yang mengolah berbagai jenis kayu, dari kayu jati hingga kayu mahoni. Hasil seni ukir jepara sudah terkenal pada aneka furniture atau peralatan rumah tangga.

Seni ukir Jepara diaplikasikan pada lemari dan tempat tidur.Di Jeparan juga ada suatu daerah yang menjadi pusat seni ukir dan pembuatan patung propesional. 

Ciri Motif Ukiran Jepara 

  • Ukiran daun berbentuk miring.
  • Motif jumbai dan daun yang berbentuk relung.
  • Bersifat fleksibel sehingga dapat diaplikasikan pada benda interior dan eksterior.
  • Tangkai dari bentuk tanaman pada seni ukir Jepara dibuat melengkung dan rantingnya mengisi ruang.

Motif Ukiran Bali 

motif ukiran bali
by google

Karya seni ukir Bali sudah sering di ekspor ke mancanegara, karena motif seni ukir Bali sudah sangat terkenal, terutama diluar negeri dan umat beragama Hindu dan Budha.

Banyaknya jenis ukiran yang melambangkan dan mengartikan dewa dewi dari dua agama tersebut menjadikan seniman Bali sangat terkenal.

Pada umumnya seniman Bali dalam mengukir menggunakan media utama yaitu kayu, khususnya kayu Jati.

Ciri-ciri motif seni ukir Bali diantaranya:

  • Angkup yang berikal pada ujungnya.
  • Semua bentuk ukiran daun, buah dan bunga berbentuk cembung dan cekung.
  • Benangnya berbentuk cembung dan miring sebagian tumbuh melingkar sampai pada ujung ikal.
  • Sunggar yang tumbuh dari ujung ikal benangan pada daun pokok.

Motif Ukiran Surakarta 

motif seni ukir surakarta
by google

Motif seni ukir Surakarta juga tidak kalah indahnya dengan motif ukuran daerah lain.

Ciri khas ukiran Surakarta adalah sebagai berikut:

  • Ukirannya yang sangat lembut dan harmonis.
  • Penggunaan motif umumnya adalah pakis atau tanaman pakis yang sulurnya dibiarkan mengalir secara alami.
  • Ukiran Surakarta sangat banyak menggunakan pengaruh atau gambaran alam.

Motif Ukiran Papua / Motif Ukiran Suku Asmat

motif ukiran papua
by google

Suku asmat di Papua menggunakan karya seni ukirannya sebagai simbol dari hasil seni yang mengalir pada darah suku asmat.

Ciri khas motif seni ukir papua adalah sebagai berikut:

  • Gambar yang masih kasar.
  • Ukiran yang dibuat jelas dan besar.
  • Pada umumnya ukiran ini digunakan untuk topeng khas suku asmat, perahu, barang yang berguna untuk upacara tradisional lainnya.
  • Ukirannya digunakan untuk barang rumah tangga dan pendukung kehidupan manusia.

Motif Ukiran Toraja 

seni ukiran toraja
by google

Motif ukiran Toraja cukup terkenal dan banyak dijual dan digemari oleh pecinta ukiran. Leluhur Toraja mengartikan bahwa ukiran dari Toraja mempunyai arti yakni:

Setiap masyarakat Toraja harus memilki sifat yang saling membantu sesama baik keluarga atau bukan.

Ciri-ciri motif seni ukir khas Toraja yaitu:

  • Merupakan hasil pengolahan unsur-unsur estetik dari titik, garis bidang, tekstur yang diorganisir sebagai kesatuan.
  • Warna dasar pada umumnya menggunakan warna merah.
  • Hitam yang banyak digunakan sebagai simbol tanah Toraja, serta pada kain yang biasa digunakan oleh suku Toraja.
  • Digunakan sebagai hiasan baju dan sarung.

Motif Ukiran Yogyakarta 

Motif ukir Yogyakarta berbentuk relung-relung (batang panjang melingkar) yang memunculkan buah.

Daunnya di ukir dengan bentuk krawingan yang sangat khas dengan adanya bentuk-bentuk lipatan daun.

Unsur-unsur yang terdapat pada motif ukir Yoyakarta terdiri dari:

  • Batang pokok
    Batang pokok berbentuk relung yang di ukir dalam bentuk pilin.
  • Daun
    Daun motif  ukir Yogyakarta tumbuh dari sepanjang batang pokok. Bentuknya bulat dengan bentuk krawing dan terdapat lipatan daun.
  • Bunga
    Bunga berbentuk bulat dengan di kelilingi oleh kelopak dan daun. Di dalam bunga terdapat pecahan sisik ikan.
  • Pecahan
    Pecahan motif ukir Yogyakarta banyak digunakan untuk mengisi daun agar kelihatan lebih indah.

Ciri khusus pada motif ukir Yogyakarta adalah:

  • Pada ujung relung terdapat ceplok.
  • Terdapat lipatan daun.

Penutupan 

Demikian artikel kali imi mengenai Pengertian seni ukir, sejarah seni ukir dan macam macam seni ukir.

Semoga bermanfaat dan menambah wawasan. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Terimakasih.

Scroll to Top