Tugas Auditor

Tugas Auditor – Sehatnya laporan keuangan sebuah perusahaan atau instansi merupakan wujud transparansi dan akuntabilitas yang dibangun oleh pihak tersebut.

Oleh karena itu, diperlukan pihak yang mengawasi jalannya transaksi keuangan. Inilah yang menjadi tugas auditor, yakni mengawasi jalannya sirkulasi keuangan dalam sebuah perusahaan atau instansi pemerintahan.

Seorang auditor akan menjalani profesinya dengan melakukan audit laporan keuangan dari sebuah organisasi, perusahaan, maupun instansi tertentu. Secara umum, tugas auditor adalah melaksanakan pemeriksaan pembukuan keuangan terhadap perusahaan, bank, instansi pemerintah, dan sebagainya secara berkala.


Kedudukan Auditor

Kedudukan Auditor

Peran seorang auditor dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya akan selalu menjadi sorotan publik. Dalam menjalani pemeriksaan laporan keuangan, auditor dituntut agar senantiasa bersikap profesional, baik selama proses audit maupun saat memberikan opininya.

Kompetensi, kejujuran, serta menjunjung etika dan komitmen menjadi kunci bagi seorang auditor profesional ketika menjalankan tugas. Kedudukan auditor menjadi sangat penting di tengah-tengah masyarakat saat ini.

Baca Juga: Tugas Account Officer


Jenis Auditor

Jenis Auditor

Profesi auditor memiliki tugas untuk memeriksa keuangan secara menyeluruh, baik transaksi masuk maupun keluar dari sebuah perusahaan atau instansi. Ada beberapa jenis auditor yang perlu diketahui. Berikut penjelasannya:

1. Auditor Instansi Pemerintah

Tugas auditor dalam instansi pemerintah adalah melakukan audit pada instansi pemerintahan. Auditor pemerintah terdiri dari auditor eksternal dan internal. Auditor eksternal dijalankan oleh BPK atau Badan Pemeriksa Keuangan yang diharapkan dapat bersikap independen. Sedangkan auditor internal dilakukan oleh beberapa lembaga, yakni Inspektorat Jenderal Departemen, Badan Pengawasan Daerah, dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.

2. Auditor Internal

Auditor dalam profesi ini, memiliki posisi sebagai karyawan yang bekerja pada sebuah perusahaan. Tugas auditor tersebut adalah untuk membantu manajemen dalam perusahaan tempatnya bekerja.

3. Auditor Independen

Auditor independen juga disebut dengan akuntan publik. Tugas dari auditor ini adalah mengaudit laporan yang dikeluarka oleh suatu perusahaan. Pemeriksaan keuangan dilakukan pada perusahaan-perusahaan besar maupun kecil yang tidak berorientasi untuk mencari keuntungan.

4. Auditor Pajak

Posisi ini dilaksanakan oleh Karikpa atau Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak. Melakukan audit terhadap para wajib pajak merupakan tugas dari auditor ini. Selanjutnya, auditor pajak harus memberikan keputusan apakah pihak tersebut telah memenuhi peraturan perundang-undangan pajak atau sebaliknya.

Baca Juga: Tugas Admin Gudang


Tugas Auditor

Tugas Auditor

Tugas auditor akan menentukan sehat atau tidaknya kondisi keuangan sebuah perusahaan ataupun instansi. Posisi ini mengharuskan seseorang untuk berhadapan dengan banyak data keuangan dan menganalisisnya. Berikut adalah rincian tugas auditor yang harus dilakukan:

1. Melakukan Perencanaan

Sebelum melaksanakan tugasnya, auditor harus melakukan perencanaan terlebih dahulu terkait dengan data-data yang akan dianalisis. Ini merupakan suatu pendahuluan untuk mengetahui secara spesifik pihak yang akan diaudit. Perencanaan ini perlu dilakukan agar proses audit bisa berjalan dengan baik dan lancar.

2. Melakukan Pengendalian dan Pencatatan

Hal penting yang merupakan tugas auditor adalah melakukan pengendalian dan pencatatan terhadap segala sesuatu yang diaudit. Tugas ini harus dilakukan dengan cermat dan teliti sebagai usaha untuk meminimalisir kesalahan atau human eror.

3. Menguasai Sistem Akuntansi

Untuk mengetahui dengan pasti terkait dengan pencatatan dan proses transaksi, seorang auditor harus pula menguasai sistem akuntansi. Hal ini akan menjadi dasar dalam penyusunan laporan audit keuangan.

4. Mendapatkan Bukti Audit

Untuk bisa memberikan kesimpulan yang masuk akal, seorang auditor harus mendapatkan bukti audit yang relevan dan dapat dipertanggungjawabkan.

Baca Juga: Tugas Accounting


Prinsip Yang Harus Dilakukan Seorang Auditor

Prinsip Yang Harus Dilakukan Seorang Auditor

Auditor merupakan profesi yang dipercaya oleh masyarakat. Oleh karena itu, dalam melaksanakan tugas-tugasnya, ada beberapa prinsip yang harus dilakukan seorang auditor. Berikut penjelasannya:

1. Menjunjung Tinggi Tanggung Jawab Profesi

Sebagai profesi kepercayaan publik, seorang auditor harus bekerja dalam koridor profesional dan berlandaskan moral. Segala kegiatan yang dilakukannya, tidak boleh keluar dari jalur tersebut. Seorang auditor harus selalu bertanggung jawab dalam bekerja demi memelihara kepercayaan masyarakat serta menjaga nilai profesionalitas dalam jabatan dan dirinya sendiri.

2. Menjaga Kepercayaan Publik

Auditor pada hakikatnya merupakan profesi yang melayani masyarakat dalam rangka transparansi dan akuntabilitas dari perusahaan maupun instansi pemerintahan. Dengan demikian, dalam bekerja seorang auditor benar-benar harus berkomitmen dan bertanggung jawab untuk menghormati kepercayaan masyarakat yang telah diberikan kepada profesi yang dimiliki olehnya.

3. Integritas

Integritas merupakan kondisi yang menunjukkan kesatuan utuh dalam memunculkan potensi yang memancarkan kewibawaan dan kejujuran. Dalam pengambilan keputusan, seorang auditor harus selalu menjunjung tinggi integritas. Hal ini tidak lain untuk menjaga dan memperluas kepercayaan masyarakat.

4. Objektif

Objektivitas adalah prinsip yang mengharuskan seorang auditor bersikap jujur, adil, tidak berprasangka, dan tidak berada di bawah kepentingan mana pun. Auditor harus merdeka dari konflik dan kepentingan berbagai pihak dalam pelaksanaan tugasnya. Selain itu, auditor juga harus menjaga independensi agar tidak bergantung pada pihak yang lain.

5. Berhati-hati dan Mengikuti Standar Etika

Seorang auditor harus bekerja sesuai dengan standar profesionalitas dan etika yang melekat pada dirinya. Dengan demikian, sikap hati-hati menjadi sikap yang senantiasa dijunjung tinggi selama mengaudit data-data dan fakta yang ada. Selain itu, auditor juga harus mengembangkan kompetensi dan kualitasnya hingga tingkat tertinggi yang dapat dicapainya.

6. Profesionalitas

Seorang auditor harus bersikap profesional dalam menjalankan segala tugas dan kewajibannya. Dengan berperilaku sesuai dengan hukum dan undang-undang yang berlaku akan menghindarkan auditor dari tindakan yang bisa melemahkan profesinya.

7. Standar Teknis yang Relevan

Auditor harus menjalani profesinya sesuai dengan standar teknis yang relevan. Dengan prinsip ini, auditor akan selalu bertindak hati-hati selama melaksanakan audit dari penerima jasa.

8. Menjaga Kerahasiaan

Menjaga kerahasiaan dari berbagai data dan fakta yang dihadapi merupakan salah satu tugas dari seorang auditor. Auditor tidak boleh memberitahu kepada pihak mana pun tanpa izin khusus, kecuali ada permintaan secara hukum atau profesional untuk mengungkapnya. Kewajiban untuk menjaga rahasia akan terus berlanjut walaupun hubungan antara auditor dan klien telah selesai.


Independensi Auditor

Independensi Auditor

Independen adalah kondisi merdeka dari pengaruh dan kendali dari pihak mana pun, serta tidak mempunyai ketergantungan terhadap siapa pun. Independen merupakan sikap yang selayaknya dimiliki oleh setiap auditor. Dengan demikian, profesi ini hendaknya tidak mudah untuk dipengaruhi. Bagaimanapun seorang auditor bekerja untuk kepentingan umum dan tidak dibenarkan untuk memihak kelompok tertentu. Ada beberapa aspek independensi yang dimiliki oleh seorang auditor, berikut penjelasannya:

  • Independen dalam fakta. Artinya seorang auditor harus selalu memiliki kejujuran yang tinggi.
  • Independen dalam penampilan. Berarti seorang auditor harus menjaga perilaku dan kedudukanya agar masyarakat selalu memercayai prinsip objektivitas dan independen yang dimilikinya.
  • Independen dalam kompetensi. Maknanya adalah seorang auditor harus selalu memiliki kompetensi dalam menyelesaikan tugas-tugasnya.

Untuk memperoleh keselarasan ketika menyampaikan opini, seorang auditor perlu selalu menjaga sikap independensinya dan patuh dengan kode etik. Agar dapat menjaga konsistensi dan tanggung jawab dalam memberikan pendapatnya, auditor juga diharapkan bebas dari campur tangan pihak lain dan tidak terlibat kepentingan dengan pihak mana pun.

Demikianlah penjelasan tentang tugas auditor dan segala tanggung jawab yang melekat padanya. Semoga makin banyak lahir auditor profesional yang keberadaannya dapat menjadi andalan masyarakat.

Scroll to Top