Senjata Tradisional Kalimantan Tengah – Hallo sahabat lentera, pada kesempaan kali ini, kita masih akan membahas topik yang sama dengan postingan sebelumnya yaitu senjata tradisional Bali. Nah kalau sekarang kita akan membahas tentang senjata tradisional Kalimantan Tengah.
Mungkin sebagian besar dari sahabat lentera sudah tahu. Bahwa sejarah kemerdekaan Indonesia mencatat, jika pahlawan Indonesia melakukan perlawanan terhadap penjajah bukan dengan tangan kosong melainkan dengan senjata tradisional.
Kalimantan tengah adalah nama salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Kalimantan dengan ibukotanya Palangkaraya.
Kalimantan Tengah adalah provinsi terbesar di Pulau Kalimantan dengan luas sekitar 253.800 km, yang mana sebagian besar wilayahnya adalah hutan.
Bagian selatan Kalimantan Tengah adalah rawa yang terdiri dari banyak sungai. Bagian utaranya adalah pengunungan yang sangat sulit dijangkau. Bagian tengahnya adalah hutan tropis yang lebat.
Jika kalian berkunjung ke Kalimantan Tengah, daerah ini akan menawarkan kalian berbagai wisata alam, seni, budaya dan kuliner. Nah salah satu tempat yang wajib kalian kunjungi adalah museum Balanga Palangkaraya.
Museum Balanga menyimpan banyak benda bersejarah, salah satunya adalah senjata tradisional Kalimantan Tengah seperti sumpit, duhung, mandau dan saber.
Nah, macam macam senjata tradisional Kalimantan Tengah inilah yang akan kita bahas dengan rinci. Penasaran kan? Yuk simak pembahasannya!
Senjata Tradisional Mandau
Indonesia memiliki beragam senjata tradisional yang berbeda-beda. Nah salah satu senjata tradisional, tepatnya berasal dari Kalimantan Tengah yaitu senjata mandau milik Suku Dayak.
Mandau berasal dari bahasa Dayak Kalimantan Tengah, asal katanya “man” singkatan dari kata “kuman” yang artinya makan. Kata “do” singkatan dari kata “dohong” yang berarti pisau belati khas daerah Kalimantan Tengah.
Jadi, secara harfiah mandau atau mando artinya “makan dohong”. Maksudnya yaitu mandau mengalahkan dohong.
Maka benar, jika saat ini mandau bukan hanya dikenal suku Dayak saja atau dikenal masyarakat Kalimantan Tengah saja melainkan mandau dikenal seluruh Indonesia bahkan dunia.
Senjata mandau adalah salah satu jenis parang yang panjangnya kira-kira 0,5 meter. Ciri mandau yang khas adalah adanya ukiran pada bagian bilahnya yang tidak tajam.
Banyak juga yang menjumpai bilah senjata mandau dengan tambahan lubang yang ditutup dengan tembaga atau kuningan dengan tujuan untuk memperindah mandau.
Macam macam mandau berdasarkan model atau berdasarkan bentuk bilahnya :
- Mandau Bawing Butung : jenis mandau ini, dilengkapi gagang model “Pulang Kayuh”
- Mandau Hatuen Balui : jenis mandau ini menggunakan gagang model “Pulang Kayu”
- Mandau Bawin Balui : jenis mandau yang menggunakan gagang model “Pulang Kayuh”
- Mandau Bawin Buhu, bertatah (tatah adalah lubang diisi kuningan, emas atau tembaga), tiga baris bagian ujung mandau diberi ukiran dan model gagang jenis mandau ini “Pulang Kayuh Neneng”
- Mandau Butung Bahun Badulilat : jenis mandau yang bilahnya paling mahal dibanding yang lain
- Mandau Birang : jenis mandau yang paling sederahana diantara mandau lain, polos dan tanpa tatah. Model gagang jenis mandau ini “Kamau”
Senjata tradisional mandau memiliki visual yang unik, yaitu bilahnya hanya ditajamkan pada satu sisi. Seperti bentuk ujung bilah yang menyerupai burung, diberi ornamen khas mandau diatasnya.
Ciri Ciri Mandau
Ciri mandau dapat dilihat dari tiga bagian pokok yaitu :
- Isin atau Loneng
Isin atau loneng dibuat dari logam campuran, kemudian diolah dengan tempaan pandai besi. Biasanya senjata mandau dibuat dari biji besi dengan panjang sekitar 50 cm, lebar ujung sekitar 5 cm, lebar pangkal 2 cm dan berat sekitar 335 gram.
Isin atau loneng terdiri dari dua sisi utama yaitu bagian bawah sangat tajam dan bagian punggung tumpul. Isin semakin ke ujung akan semakin lebar dan pangkalnya dipasangi pulang (ukiran indah).
- Pulang atau Hulu
Pulang biasanya terbuat daari tanduk kerbau atau tanduk rusa, namun ada juga yang terbuat dari kayu pilihan.
Ciri unik pulang yaitu bentuknya menyerupai kepala naga dan ada yang menyeruoai tanduk rusa atau tanduk kerbau.
Pada pangkalnya, banyak dihiasi ukiran motif dayak yang sesuai dengan suku pemiliknya. Ujung pulang atau hulu mandau menyatu denan mandau yang dihiasi cincin.
- Sarukng
Sarukng memiliki fungsi untuk melindungi bilah dan mempermudah ketika dibawa. Sarukng atau kumpang terbuat dari bahan kayu yang dihiasi ukiran.
Kumpang dihiasi anyaman rotan yang disebut tempuser atau pusat belanak. Selain itu,pada kumpang terikat semacam kantong yang terbuat dari pelepah pinang atau kulit kayu sebagai sarukng anak senjata mandau.
Baca Juga : √ Senjata Tradisional Bangka Belitung dan Penjelasannya Lengkap!
Senjata Tradisional Sumpit
Sumpit mungkin sudah bukan hal yang asing lagi ditelinga kita. Namun ketika mendengar kata sumpit, pikiran kita akan langsung tertuju ke alat makan.
Dalam bahasa Kalimantan Tengah sipet atau sumpit adalah senjata tradisional yang digunakan untuk membunuh dalam pertempuran terbuka atau disebut juga sebagai senjata rahasia untuk berburu secara diam-diam.
Bahan Membuat Senjata Sumpit
Bahan untuk membuat jenis senjata tradisional Kalimantan Tengah ini adalah kayu ulin (kayu besi).
Salah satu ujung senjata sumpit ini biasanya diberi mata tombak dan besi pembidik yang posisi keduanya saling bersebrangan.
Mata tombak senjata tradisional sumpit terbuat dari besi yang panjangnya sekitar 15 cm dengan direkatkan pada simpai yang terbuat dari rotan.
Bentuk senjata tradisional ini bulat dengan diameter kurang dari 1 cm yang terbuat dari bambu. Salah satu ujungnya bentuknya seperti kerucut terbuat dari kayu yang massa nya ringan (kayu pelawi).
Hal tersebut berfungsi agar anak senjata sumpit melesat denga lurus atau menjadi penyeimbang ketika lepas dari buluh. Sedangkan ujung yang lain runcing dan biasanya diberi racun agar bisa mematikan binatang buruan.
Baca Juga : √ Senjata Tradisional Nusa Tenggara Barat dan Penjelasannya Lengkap!
Proses Pembuatan Senjata Tradisional Sumpit
Proses pembuatan senjata tradisional sumpit dilakukan dengan dua cara, yaitu :
- Melalui keterampilan tangan dari pembuat senjata
- Melalu tenaga alam dengan memanfaatkan kekuatan arus air riam yang kemudian dibuat menjadi kincir penumbuk padi.
Harga jual senjata adat sumpit ditentukan oleh hukum adat . Karena menurut kepercayaan suku Dayak, senjata sumpit ini tidak diperbolehkan untuk membunuh sesama.
Jenis senjata ini hanya dapat digunakan dalam kepentingan sehari-hari contohnya berburu. Pantangan dari jenis senjata ini adalah tidak boleh diinjak-injak apalagi dipotong menggunakan parang, hal tersebut jika terjadi akan dianggap menyalahi hukum adat.
Cara Menggunakan Senjata Tradisional Sumpit
Senjata sumpit, dpaat kita gunakan dengan ditiup sampai kuat. Sehingga napas penyumpit yang akan menentukan sejauh mana jarak anak sumpit dapat melesat sasaran yang dituju.
Keunggulan Senjata Tradisional Sumpit
Senjata tradisional ini memiliki keunggulan :
- Tidak merusak alam karena bahannya alami
- Memiliki tingka akurasi tembakan mencapai 200 meter
- Jenis senjata ini dapat digunakan jarak jauh
Senjata Tradisional Duhung / Dohong
Duhung adalah salah satu senjata tradisional dari suku dayak yang dipercaya sebagai senjata tertua suku Dayak.
[su_quote]Pemilik awal senjata duhung bukanlah orang sembarangan, mereka adalah para raja-raja dan leluhur orang dayak. [/su_quote]
Senjata adat duhung memiliki ukuran sekitar 50-75 cm yang digunakan sebagai alat untuk bercocok tanam dan alat untuk berburu.
Berdasarkan perkembangannya, saat ini senjata duhung tidak lagi digunakan sebagai senjata lagi. Namun senjata adat duhung digunakan sebagai benda pusakan yang disimpan dan dipajang.
Nah, itulah beberapa senjata tradisional Kalimantan Tengah yang sampai sekarang masih dijaga dan dilestarikan. Selain itu kesakralannya masih dipertahankan sampai saat ini karena mengandung nilai filosofis yang tinggi.
Oleh karena itu, yuk ikut serta dalam menjaga salah satu warisan budaya dan ikut menjaga salah satu identitas bangsa, khususnya identitas masyarakat Kalimantan Tengah minimal ikut berpartisipasi dalam mengenalkan salah satu hasil kebudayaan yaitu senjata tradisional.