Pengertian Konflik

Pengertian Konflik – Dalam ilmu sosiologi pengertian konflik adalah suatu proses sosial antara dua individu atau kelompok sosial yang mana masing-masing pihak berusaha untuk menyingkirkan pihak lain untuk mencapai tujuannya dengan cara memberikan perlawanan yang disertai dengan ancaman dan kekerasan.

Artinya konflik bisa dipahami sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa kelompok) yang mana salah satu dari pihak tersebut berusaha untuk menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.

Istilah konflik sendiri diadopsi dai bahasa Inggris ‘conflict’ yang berarti pertentangan atau perselisihan. Konflik sendiri bisa dikatakan sebagai proses disosiatif dalam interaksi sosial yang terjadi pada saat semua pihak dalam masyarakat ingin mencapai tujuannnya dalam waktu bersamaan.


Pengertian Konflik Menurut Para Ahli

Pengertian Konflik Menurut Para Ahli

Max Weber

Pengertian konflik menurut Max Weber adalah suatu tindakan yang dilakukan dengan sengaja untuk melaksanakan kehendak suatu pihak dengan cara melakukan perlawanan kepada pihak yang lain.

Gillin

Konflik didefinisikan sebagai proses sosial antar individu maupun kelompok dalam mencapai tujuan tertentu dengan pertentangan secara langsung yang dibarengi dengan kekerasan dan ancaman.

Taquiri dan Davis

Konflik merupakan warisan kehidupan sosial yang terjadi dalam berbagai keadaan akibat dari bangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi, hingga pertentangan diantara dua pihak atau lebih secara terus-menerus.

Soerjono Soekanto

Konflik didefinisikan sebagai suatu keadaan pertentangan antara dua pihak yang berusaha untuk memenuhi tujuannnya dengan cara menentang pihak lawan.

Ariyono Suyono

Menurut Ariyono Suyono, pengertian konflik adalah proses atau keadaan dimana dua pihak berusaha untuk menggagalkan tercapainya tujuan masing-masing yang disebabkan adanya perbedaan pendapat, nilai-nila maupun tuntutan dari masing-masing pihak.

Baca Juga: Pengertian Media Pembelajaran Adalah


Jenis-jenis Konflik Berdasarkan Tingkatannya

Jenis Jenis Konflik Berdasarkan Tingkatannya

Berdasarkan tingkatannya, konflik dapat dikalsifikasikan menjadi beberapa tingkat. Di bawah ini adalah jenis-jenis konflik berdasarkan tingkatannya.

Konflik Intrapersonal

Konflik yang terjadi pada diri sendiri. Konflik ini umumnya ditimbulkan oleh faktor-faktor pemikiran pribadi seperti sikap, prinsip, kepentingan diri sendiri, dan emosi.

Konflik Interpersonal

Konflik yang terjadi karena pertentangan antar individu. Konflik ini umumnya dipengaruhi adanya perbedaan diantara masing-masing individu tersebut. Perbedaan tersebut bisa disebabkan karena adanya perbedaan pendapat, persaingan maupun perbedaan tujuan.

Konflik Intragroup

Konflik yang disebabkan oleh individu-individu yang ada di dalam kelompok itu sendiri. Konflik ini terjadi karena adanya ketidak cocokan maupun kesalah pahaman diantara kelompok tersebut.

Konflik Intergroup

Pengertian konflik intergroup adalah konflik yang terjadi karena adanya perbedaan atau persaingan antara dua kelompok.

Konflik Interorganisasi

Konflik yang terjadi antara dua organisasi maupun lebih. Yang dimaksud organisasi di sini bisa berupa partai politik, perusahaan, Ormas, maupun negara.

Baca Juga: Pengertian Narkoba Adalah


Jenis-Jenis Resolusi Konflik

Jenis Jenis Resolusi Konflik

Penyebab konflik sangatlah beragam, mulai dari perbedaan filosofi dan tujuan sampai dengan ketidakseimbangan kekuatan. Dalam menyelesaikan sebuah konflik, banyak cara yang bisa ditempuh, diantaranya adalah:

Negosiasi

Di dalam negosiasi, pengambil keputusan dalam konflik adalah pihak-pihak yang terlibat. Artinya dalam proses penyelesaian konflik tidak ada pihak ketiga diluar pihak-pihak yang sedang berkonflik. Sederhananya penyelesaian konflik berasal dari kedua belah pihak yang tengah berkonflik.

Contoh paling mudah dipahami terkait dengan pemecahan masalah dengan cara negosiasi adalah proses tawar menawar di pasar. Dalam hal ini penjual dan pembeli menjadi pihak yang tengah terlibat dalam konflik, mulai dari pengambilan keputusan, proses penyelesaian, sampai dengan hasil akhir yang diambil.

Mediasi

Pada mediasi, pengambil keputusan adalah pihak-pihak yang terlibat di dalam konflik. Tetapi dalam proses penyelesaiannya melibatkan pihak ketiga yakni mediator yang diberi tugas untuk membantu proses penyelesaian konflik.

Artinya mediator di sini memiliki peran memfasilitasi kedua belah pihak yang sedang berkonflik dan harus netral. Kemudian dalam penentuan hasil akhir, mediator memiliki andil yang sama besarnya dalam menentukan keputusan. Keputusan yang diambil diharapkan bisa diterima dan diterapkan oleh pihak-pihak yang terlibat di dalam konflik tersebut.

Baca Juga: Pengertian FILSAFAT Adalah

Arbitrasi

Dalam arbitrasi, penyelesaikan konflik melibatkan arbiter dalam pengambilan keputusan. Selain itu, arbiter pula yang mengendalikan proses pengambilan keputusan. Untuk itu kriteria seorang arbiter haruslah orang yang netral dan independen.

Dalam penyelesaiannya seorang arbiter akan menerima masalah, gagasan, hingga latar belakang masalah tersebut. Setelah itu akan memutuskan penyelesaiannya dengan cara kompromi. Artinya kedua belah pihak yang sedang berkonflik masih memungkinkan untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkannya.

Litigasi

Pada dasarnya litigasi tidak berbeda jauh dengan arbitrasi. Yang membedakannya adalah hasil keputusan dari konflik tersebut. Dalam hal ini hasil yang akan muncul dari penyelesain konflik adalah menang dan kalah, tidak bisa berkompromi lagi.

Contoh dari penyelesaian konflik dengan cara ligitasi ini adalah dalam penegakan hukum oleh hakim. Dalam hal ini hakim bertindak sebagai pengambil keputusan, penasihat, dan penghilang sikap oposisi.

Pada dasarnya konflik bisa menjadi hal yang positif jika disikapi dengan cara yang benar. Oleh sebab itu selain tahu pengertian konflik, memahami bagaimana cara untuk menyelesaikan konflik juga menjadi hal yang harus dipahami dan dimengerti.

Scroll to Top