Contoh Tembang Dhandanggula & Arti {Watak, Paungeran, Makna}

Setiap manusia sejatinya memiliki impian, cita-cita atau harapan yang ingin dicapai.

Harapan dan impian yang tercapai menjadi salah satu alasan manusia merasakan kebahagiaan.

Tentu hal ini sangat lumrah dalam kalangan manusia, mengingat tujuan manusia dilahirkan untuk mencari kebahagiaan.

Dengan catatan mencari kebahagiaan menggunakan cara yang benar dengan tidak mengorbankan, apalagi menyakiti hati orang lain.

Salah satu bentuk nasihat yang disampaikan masyarakat Jawa untuk mencari kebahagiaan hadir melalui lirik tembang.

Masyarakat Jawa menyebut tembang ini dengan sebutan tembang macapat dhandhanggula.

Hingga saat ini tembang macapat masih eksis dan kerap di tampilkan pada acara-acara tertentu. Bahkan di sekolah dasar maupun menengah menjadi bahan ajar.

Salah satu alasannya karena amanat tembang macapat masih relevan dengan kehidupan saat ini, sehingga masih eksis hingga saat ini.

Nah di kesempatan ini kami akan mengulas lebih dalam tentang macapat dhandhanggula. Mulai dari pengertian, watak, paugeran hingga contoh liriknya.

Pengertian Tembang dhandhanggula

tembang dhandanggula, tembang dhandhanggula, tembang macapat dhandhanggula. tembang macapat dhandanggula, macapat dhandanggula, tembang pangkur, tembang kinanthi, tembang gambuh, serat wulangreh pupuh dhandhanggula, pitutur kuhu, sekar macapat dhandhanggula, dandanggula, watak tembang dhandanggu;a

[su_note note_color=”#f6e774″ radius=”1″]Tembang Dhandhanggula asale saka tembung “Gegadhangan” ing basa Jawa kang nduweni teges pangarep-arep, angen-angen utawa cita-cita. Tembung “Gula”  tegese legi utawa endah. Dadi, Dhandhanggula tegese becik lan pangarep-arep.[/su_note]

Tembang dhandhanggula berasal dari tembung Gegadhanganyang artinya harapan, angan-angan atau cita-cita. Sedangkan tembungGula”  artinya manis atau indah. Jadi, Dhandhanggula artinya kebaikan dan harapan.

[su_note note_color=”#f6e774″ radius=”1″]Dhandanggula saka  tembung dhandhang sayektine jenising kewan manuk kang saben menclok nyuwara nggaok gaok, umume diarani manuk gagak. Gula tegese samubarang kang legi.[/su_note]

Beberapa sumber lain mengatakan jika arti Dhandanggula berasal dari kata “dhandang” yang artinya burung gagak.

Masyarakat Jawa menyebut buruk gagak sebagai simbol kematian dan kesedihan. Sehingga kata “dhandang” jika digabung dengan kata “gula” memiliki arti tembang yang menceritakan suka dan duka perjalanan hidup.

Dhandahang yaiku pengarep-arep. Mulane kuwi, tembang kang nganggo metrum Dhandhanggula nduweni isi kang legi kaya dene gula. Akeh pitutur kuna kang nganggo jenis iki

Artinya : Dhandanggula adalah lambang dari sebuah harapan. Karena itu, tembang yang menggunakan metrum dhandhanggula memiliki isi harapan manis seperti gula. Banyak nasihat terkandung di dalamnya.

Baca Juga : Tembang Durma

Watak Tembang Dhandhanggula

Setiap tembang memiliki watak yang berbeda dengan tembang yang lain. Watak tembang merupakan nilai emosional yang terkandung dalam lirik tembang sehingga penyanyi dan pendengar dapat merasakan emosi dari syair lagu.

[su_note note_color=”#f6e774″ radius=”1″]Watake tembang Dhandhanggula iku luwes, seneng lan gumbira. Trep kanggo ngambarake maneka warna swasana.[/su_note]

Macapat dhandhanggula memiliki watak yang fleksibel, senang dan gembira. Sehingga cocok untuk menggambarkan berbagai suasa hati.

Pathokan Tembang Dhandhanggula Yaiku

[su_note note_color=”#f6e774″ radius=”1″]Paugerane macapat dhandanggula 10i – 10a – 8e – 7u – 9i – 7a – 6u – 8a – 12i -7a.[/su_note]

Setiap tembang macapat terikat oleh aturan atau kaidah tembang. Paugeran/pathokan tembang disebut juga sebagai ciri ciri tembang. Karena paugeran menjadi ciri khas setiap tembang macapat.

Paugeran tembang terdiri dari guru gatra, guru lagu dan guru wilangan. Berikut penjelasannya masing-masing:

Guru Gatra 

[su_note note_color=”#f6e774″ radius=”1″]Guru gatra yaiku cacahing larik utawa baris saben bait.[/su_note]

Guru gatra adalah jumlah baris dalam bait tembang. Dalam dhandhanggula, memiliki enam (10) guru gatra.

Guru Lagu

[su_note note_color=”#f6e774″ radius=”1″]Guru Lagu yaiku tibaning swara ing saben pungkasaning gatra.[/su_note]

Guru lagu adalah jatuhnya akhir suara pada guru gatra (baris tembang). Untuk macapat dhandhanggula, guru lagunya adalah a, e, u, i, a, u, a, i, a.

Artinya, baris pertama di akhiri dengan huruf vokal a, baris kedua berakhir dengan huruf vokal e, baris ketiga berakhir dengan huruf vokal dan seterusnya.

Guru Wilangan

[su_note note_color=”#f6e774″ radius=”1″]Guru Wilangan yaiku cacahing wanda ing saben sagatra.[/su_note]

Guru wilangan adalah jumlah suku kata setiap baris. Guru wilangan tembang kinanti adalah 10, 10, 8, 7, 9, 7, 6, 8, 12, 7. 

Gatra pertama terdiri dari 10 suku kata. Gatra kedua terdiri dari 10 suku kata. Gatra ketiga terdiri dari 8 suku kata dan seterusnya.

Kumpulan Contoh Tembang Dhandhanggula

Syair lagu dari tembang dhandanggula memuat berbagai tema, mulai dari tema pendidikan, tema pahlawan, tema kesehatan, tema lingkungan, tema gotong royong hingga tema sekolah online.

Isi dari syair tembang pada intinya memberikan nasihat kebaikan kepada manusia yang di sesuaikan dengan tema. Karena hal ini, setiap liriknya sarat akan makna dan mengandung pesan moral.

Berikut beberapa contoh lirik tembang dan artinya dari berbagai tema:

Tembang Dhandhanggula Tema Pendidikan

[su_note note_color=”#f6e774″ radius=”1″]Sakola urang tempat nu asri (10i)
Tempat pikeun urang dialajar (10a)
Nyiar elmu soson-soson (8-é/o)
Dibimbing bapa guru (7u)
Tangtu ibu guru ge hadir (9i)
Keur ngajar balerea (7a)
Nu butuh ku elmu (6u)
Pikeun kamajuan bangsa (8a)
Sakola kuduna diriksa tarapti (12i)
Ku urang sarerea (7a)

Artinya:

Sekolah adalah tempat yang asri
Tempat saya belajar
Menimba ilmu dengan sungguh-sungguh
Dibimbing oleh bapak guru
Tentu ibu guru juga hadir
Mengajari masyarakat
Yang membutuhkan ilmu
Untuk kemajuan bangsa
Sekolah harus dijalani dengan baik
Oleh semua orang[/su_note]

[su_note note_color=”#f6e774″ radius=”1″]Nanging yen sira ngguguru kaki
Amiliha manungsa kang nyata,
Ingkang becik martabate
Sarta kang wruh ing kukum,
Kang ngibadah lan kang ngirangi,
Sukur oleh wong tapa,
Ingkang wus amungkul,
Tan mikir pawewehingliyan,
Iku pantes sira guronana kaki,
Sartane kawruhana

Artinya :

Meski begitu, jika engkau hendak berguru kepada orang,
Pilihlah seorang guru yang nyata.
Yaitu baik dan tinggi martabatnya,
Serta yang paham hukum,
Dan juga rajin beribadah.
Syukur-syukur jika kau mendapatkan seorang pertapa,
Yang tekun dan sungguh-sungguh,
Yang tidak mengharapkan imbalan orang lain
Seperti itulah seorang yang pantas kau jadikan guru,
Serta ketahuilah.[/su_note]

[su_note note_color=”#f6e774″ radius=”1″]Ilmu

Ilmu sing iso digowo mati.
Mung ilmu manfaat lan jariyah.
Dieling titi wancine.
Wancinane uripmu.
Merga urip ning dunya iki.
Namung urip sadela.
Bebarengan ngilmu.
Ilmu sing marang agama.
Kunci kaselamatane dunya iki.
Ing dunya lan akhirat.

Ilmu yang bisa dibawa mati
Adalah ilmu yang bermanfaat dan ilmu jariyah
Ingatlah kalau sudah waktunya
Waktu hidupmu
Karena hidup di dunia ini
Hanya sebentar saja
Dibarengi dengan mencari ilmu
Ilmu tentang agama
Kunci keselamatan di dunia
Di dunia dan akhirat[/su_note]

Contoh Tembang Dhandhanggula tema Kesehatan

[su_note note_color=”#f6e774″ radius=”1″]Virus Corona

Kita kudu pinter ngati-ati, (10i)
Dumateng wabah virus Corona, (10a)
Anjagi kesehatane, (8e)
Teng griya iku kudu, (7u)
Dilakoni kangge anjagi, (9i)
Saking virus Corona, (7a)
Ampun pulang kampung, (6u)
Kangge njaga keluarga, (8a)
Amargi Corona kathah tiyang mati, (12i)
Kita kudu waspada. (7a)

Artinya :

Kita harus pintar berhati-hati,
Terhadap datangnya wabah virus Corona,
Jagalah kesehatan,
Di rumah itu harus,
Lakukan untu mencegah,
Dari wabah virus Corona,
Jangan dulu pulang kampung,
Demi menjaga keluarga,
Akibat Corona, banyak orang yang meninggal,
Kita harus waspada.[/su_note]

Tembang Dhandhanggula Tema Gotong Royong

[su_note note_color=”#f6e774″ radius=”1″]Padha Kerja Bakti

Dha makarya kanthi ikhlas ati
Bebarengan saha tangga-tangga
Saha sanak sadulure
Mengko dadi sadulur
Seneng yen padha kerja bakti
Atine ora susah
Iku gugur gunung
Mugia tansah ngrembaka
Ora oncat saka ati sanubari
Muga bisa piguna

Artinya : 

Kerja bakti dengan ikhlas hati
Bersama dengan tetangga sekalian
Dan para sanak saudara
Agar menjadi saudara
Senang kalau semua ikut kerja bakti
Hati menjadi tidak susah
Itu penggugur kewajiban
Semoga bisa berkembang
Tidak hilang dalam sanubari
Semoga bisa lebih berguna[/su_note]

[su_note note_color=”#f6e774″ radius=”1″]Gotong Royong

Kudu labuh lebet maring negari
Laku gotong royong katindakna
Sepi pamrih rame gawe
Ja sira nganti nyingkur
Tumindak utama sayekti
Nyawiji mring bebrayan
Kudu kita junjung
Minangka wajibe kita
Gotong royong bebarengan aja lali
Maju negara bangsa

Artinya :

Berjasa kepada negara
Yakni dengan melakukan gotong royong
Tidak pamrih, terus saja bekerja
Kamu jangan menghindar
Terutama untuk menjalankan kebenaran
Gotong royong bersama-sama
Harus kita junjung
Karena kewajiban kita
Jangan lupa untuk gotong royong bersama
Agar bangsa dan negara tetap maju[/su_note]

Tembang Dhandanggula Tema Pahlawan

[su_note note_color=”#f6e774″ radius=”1″]Yogyanira kang para prajurit
Lamun bisa samiyo anuladha
Duk ing nguni caritane
Andelira sang Prabu
Sasrabau ing Maespati
Aran Patih Suwanda
Lelabuhanipun
Kang ginelung tri prakara
Guna kaya purun ingkang den antepi
Nuhoni trah utama

Artinya:

Sudah sepantasnya seorang prajurit
Hendaknya dapat meneladani
Seperti cerita pada zaman dahulu,
Kepercayaan Sang Prabu,
Sasrabau di Maespati
Yang bernama Patih Suwondo.
Kebaikannya
Yang diselaputi oleh tiga perkara
Berguna dan dapat dipegang teguh
Meniru keluarga utama[/su_note]

[su_note note_color=”#f6e774″ radius=”1″]Langkung ana jamane narpati,
Nora nana pan ingkang nanggulang,
Wong desa iku wadale,
Kang duwe pajek sewu,
Pan sinuda dening narpati,
Mung metu satus dinar,
Mangkana winuwus
Jamanira pan pinetang
Apan sewu wolungatus anenggih,
Ratune nuli sima

Artinya:

Lebih aman dan tenteram zamannya raja.
Tidak ada yang menghalangi
Rakyat di desa itu biasanya,
Yang memiliki pajak seribu,
Lantas dikurangi oleh Sang Prabu,
Hanya membayar seratus dinar.
Begitulah akhirnya,
Zamannya tidak ada hitungan,
Hanya seribu delapan ratus nilainya,
Raja yang akhirnya hilang[/su_note]

Contoh Tembang Dhandhanggula Tema Lingkungan 

[su_note note_color=”#f6e774″ radius=”1″]Dadi manungsa sing ngati-ati.
Ngati-ati lan ugi waspada.
Waspada marang uwuhe.
Amarga uwuh iku.
Menawi ora dirumati.
Iso nggawe cilaka.
Elingo wektumu.
Kanggo ngerumati donya.
Marang uwuh waspada lan ngati-ati.
Urip slamet ing donya.

Berhati-hatilah menjadi manusia
Hati-hati dan juga waspada
Waspada dengan sampah
Karena sampah itu
Jika tidak ditangani
Akan membuat celaka
Ingatlah waktumu
Untuk menjaga dunia
Dari sampah waspada dan berhati-hati
Hidup akan selamat di dunia.[/su_note]

[su_note note_color=”#f6e774″ radius=”1″]Ayo poro kanco podo resek-resek
Aja mung turan-turon lan dholanan
Becik da nyambut gawe
Rewang kanthi mituhu
Dadio siswa-siswi kang apik
Sukur biso nag desha
Dadi tambah makmur
Yen podho ngramut lingkungan
Apa wae katon sehat serta apik
Bisa jaganing jagat

Artinya:

Ayo kawan kita bersih-bersih,
Jangan hanya tidur dan bermain,
Yang bagus adalah selalu berusaha,
bantu bantu dengan sungguh sungguh,
Jadilah siswa yang baik,
Bersyukurlah karena hidup di desa,
Bisa lebih makmur,
Maka, ayo semua ikut merawat lingkungan,
Agar semua terlihat bagus dan baik.[/su_note]

 

Baca Juga : Tembang Gambuh 

Contoh Tembang Dhandhanggula Buatan Sendiri

[su_note note_color=”#f6e774″ radius=”1″]Angger kowe pengin biji apik
Mula kowe pada akeh maca
Bar kuwe garap soale
Tapi aja kesusu
Gole nggarap ya sing teliti
Nek uwis ngelakokna
Aja lali sukur
Sukur maring Gusti Allah
Nek hasile jebulane urung apik
Kuwe kudu ditrima

(Fathur Rachman dan Rahman Hilmy)[/su_note]

Piwulang becik tembang kasebut yaiku nek pengin entuk biji/nilai sing apik kudu akeh maca lan garap latian soal. Nek hasile urung apik, kudu ditrima lan aja lali sukur.

[su_note note_color=”#f6e774″ radius=”1″]Jaman ganu kowe urung lali
Tapi siki kowe uwis lunga
Lunga karo wong sing sejen
Tegane ko ming aku
Lara ati pas nyong menangi
Koe karo wong liya
Nyatane tresnaku
Ra pindah maring wong liya
Tapi kowee malah ora duwe ati
Ninggal aku dewekan

(Alifka Deti dan Siti Laely)[/su_note]

Piwulang becik tembang kasebut yaiku dadi wong kudu njaga atine wong liya, kudu sabar, setia, lan nerima apa sing wis dadi kanyatan.

[su_note note_color=”#f6e774″ radius=”1″]Yen sinau aja males mikir
Dadi siswa kudu sregep maca
Ingkang ana manfaate
Sarta kang olih ilmu
Lan ngibadah uga ja lali
Apik marang wong liya
Bekti marang ibu
Lan uga ngormati bapak
Ayo kanca mula dadi wong sing becik
Slamet dunya akherat

(Atika Rakhma dan Yunita Ayu)[/su_note]

Piwulang becik tembang kasebut yaiku dadi bocah sing sregep sinau lan maca, uga sregep ngibadah, bekti marang ibu lan bapak, sarta apik marang wong liya. Ben slamet dunya akhirat.

[su_note note_color=”#f6e774″ radius=”1″]Ayo kanca sinau kang becik
Supaya urip ora rekasa
Amarga dadi wong pinter
Uripe dadi mujur
Kaliyan saged dikurmati
Sing penting duwe niat
Aja seneng mlincur
Mirengna guru ngendika
Yen pada duwe ilmu kudu ngajeni
Mula urip ketata

(Rezky Dwianti dan Rizki Savira)[/su_note]

Piwulang becik tembang kasebut yaiku dadi wong kudu sregep sinau amarga sinau akeh manfaate

[su_note note_color=”#f6e774″ radius=”1″]Banda kuwe ra digawa mati
Urip kuwe nggo dzikir lan ndonga
Urip sing ana gunane
Aja lali bersyukur
Kudu urip apik lan becik
Mula olih pahala
Nggo nang alam kubur
Ben mengkone mlebu surga
Kudu siap diundang malekat Izrail
Ninggalna dunya fana

(Puspa Dewanti dan Sabrina N.H.)[/su_note]

Piwulang becik tembang kasebut yaiku urip kuwe mung sepisan, mula yen urung diundang Malaikat Izrail, dewek kudu urip sing becik lan ana gunane.

[su_note note_color=”#f6e774″ radius=”1″]Dadi murid iku kudu bekti
Aben dina sinaukang nyata
Sinaune kanthi sae
Nduwe sikap kang luhur
Lan kang jujur sarta kang rajin
Aja dadi wong ala
Aja ngomong saru
Aben dina sregep ndonga
Marang tiyang sepuh prilakune becik
Dadi wong kang miguna

(Arif Nur Aziz dan Dody Rafiqo)[/su_note]

Piwulang becik tembang kasebut yaiku dadi murid kudu bekti, sinau sing sae, nduwe sikap kang luhur, jujur, rajin. Aja dadi wong ala, aja ngomong saru. Sregep ndonga. Marang tiyang sepuh kudu becik lan dadi wong kang miguna.

[su_note note_color=”#f6e774″ radius=”1″]Ana bocah lan batire lagi
Bebarengan dolanan nang njaba
Pada ngakak dolanane
Sarta ra wruh ing wektu
Ra ngibadah lan ra ngerteni
Sukur ngerti amanah
Saking wong tuwamu
Ngerteni tanggamu yo mas
Amargane iku becik dilakoni
Supaya ora dosa

(Ardian Fattah, Argi Havellan, dan Vebryantoni)[/su_note]

Pitutur luhur tembang kasebut yaiku dadi bocah aja dolan bae kudu ngerti wektu lan kudu ngrungokna amanah kang wong tuwa

[su_note note_color=”#f6e774″ radius=”1″]Wong saiki akeh sing ngajari
Tuturane akeh sing do ala
Podo uga tumindake
Ben dina sering weruh
Masyarakat pada nyontoni
Ukum ra ditegakna
Aja ngasih mbanjur
Tuturan lan tumindakan
Sing ra apik nular maring bocah cilik
Nggo generasi bangsa

(Karya Fabian Roshan dan Fadhiyyafi Zhafran)[/su_note]

Pitutur luhur tembang kasebut yaiku dadi wong kudu tumindak apik.

Lirik Tembang Macapat Dhandhanggula Laras Pelog Pathet 6

[su_note note_color=”#f6e774″ radius=”1″]6 1 2 3 6 1 2 2 2 2
Ing kang ka mot ing su rat Al ‘As ri
De ne jar wa ne a yat ka ping dwi
1 5 65 3 3 5 6 6 6 6
Su rat ing kang ka ping sa tus ti ga
Sa yek ti ne ma nung sa me ni ka
6 5 3 2 3 1 21 6
Mung te lung a yat ca cah e
Pa dha ka pi tu nan ka beh
6 1 2 2 2 3 12
Ka pi san te ges I pun
De ne a yat ka te lu
6 56 21 1 1 1 1 1 1
Dhe mi wek tu u ta wi wan ci
Ke ja ba wong kang pa dha muk min
3 5 5 5 5 56 56 Mang ko no wer di ni ra
Lan nga mal so leh sar ta
2 2 3 1 21 6 Wi ga ti ning wek tu
Ge lem su ka pe mut
6 1 2 3 3 3 3 3
Da tan nge mung a ke a sar
Ling ki ne ling an ing kang haq
3 3 21 21 1 1 1 1 1 2 3 3
A ji ning wek tu yak ti tan pa u pa mi
Lan weh pe mut ne te pi sa bar sa yek ti
3 3 3 2 23 12 2
Ywa kong si tan pa gu na
Wus pun na jar wa ni ra[/su_note]

Lirik Tembang Dhandhanggula Laras Slendro Pathet Sanga

[su_note note_color=”#f6e774″ radius=”1″]Pamedharing wasitaning ati
Cumantaka aniru pujangga
Dahat mudha ing batine
Nanging kedah ginunggung
Dhatan wruh yen akeh ngesemi
Ameksa angrumpaka
Basa kang kalantur
Tutur kang katula-tula
Tinalaten rinuruh kalawan ririh
Mrih padhanging sasmita

Artinya:

Bisikan hati yang terbuka
Yaitu berani meniru pujangga
Di batinnya masih belia
Namun minta untuk di sanjung
Tidak tahu bahwa banyak yang senyum mengejek
Nekad menciptakan
Bahasa yang ngelantur
Kata kata yang sia-sia
Harus membimbingnya dengan sabar
Agar cara berpikirnya terang[/su_note]

Download Tembang Macapat Dhandanggula

Untuk yang penasaran dengan syair tembang macapat dhandanggula, dapat download disini.

Isi Tembang Dhandhanggula

tembang dhandanggula, tembang dhandhanggula, tembang macapat dhandhanggula. tembang macapat dhandanggula, macapat dhandanggula, tembang pangkur, tembang kinanthi, tembang gambuh, serat wulangreh pupuh dhandhanggula, pitutur kuhu, sekar macapat dhandhanggula, dandanggula, watak tembang dhandanggula, paungeran dhandanggula, isi dan makna tembang dhandanggula, contoh tembang dhandhanggula

Isi tembang dhandanggula bermakna suatu harapan yang baik, sehingga jenis tembang ini menggunakan metrum yang isinya manis seperti gula.

Harapan manis ini bisa berupa kebutuhan manusia seperti  sandang, pangan dan papan yang tercukupi. Dan juga pasangan hidup yang baik dan mampu membangun keluarga harmonis.

Selain itu, kebahagiaan menggapai apa yang selama ini di cita-citakan dengan segala upaya maksimal.

Seseorang yang telah mencapai fase kebahagiaan tersebut akan di gambarkan dalam lirik tembang dhandanggula.

Amanat Tembang Dhandhanggula

  • Sebagai manusia, jangan terlalu berambisi dengan kehidupan dunia.
  • Terlalu berambisi merupakan sumber penderitaan
  • Kehidupan yang bahagia terletak pada seberapa besar kita bersyukur.
  • Senantiasa bersyukur atas rezeki dari Allah.
  • Pantang menyerah dan harus selalu mencoba

Kumpulan Soal dan Jawaban Materi Tembang Dhandanggula

  • Aranana telu wae watake tembang macapat dhandhanggula? Luwes, seneng lan gumbira.
  • Jumlah guru gatra sekar macapat dhandhanggula? Yaiku 10 gatra.
  • Tembang macapat dhandhanggula nggambarake? Nggambaraké uripé wong kang lagi seneng-senengé, apa kang digayuh bisa kasembadan. 
  • Tembang macapat dhandhanggula iku tembang macapat kaping? Tembang mcapat urutan kang nomor 7.
Scroll to Top