Pantun Kiasan

Pantun KiasanPantun yang umumnya disampaikan secara spontan terkadang menjadi cara untuk menyindir, mengkritik atau memberi wejangan kepada para pendengarnya, seperti contohnya pantun kiasan. Dimana menyindir dengan cara halus.

Kebijakan pemerintah, kejadian yang sedang ramai dibicarakan hingga yang paling sering ialah masalah kehidupan yang sering ditemui menjadi bahan untuk berpantun. Pantun disampaikan dengan pengantar yang lucu kemudian menjadi pantun jenaka.

Disampaikan dengan pedas untuk menyindir atau bersifat satire dan dapat pula disampaikan dengan bentuk kiasan atau pantun kiasan.


Mengenal Lebih Jauh Mengenai Pantun Kiasan

Mengenal Lebih Jauh Mengenai Pantun Kiasan

Pantun jenis ini adalah gabungan dari dua karya sastra yaitu pantun dan peribahasa atau idiom. Isi dari pantun tidak memiliki makna sesungguhnya tetapi memiliki makna tertentu atau bersifat konotasi. Terkadang isi pantun kiasan juga berupa pengandaian atau peribahasa.

Oleh sebabnya pendengar pantun harus memiliki pengetahuan tentang kiasan untuk memahami maksud dan isi dari pantun tersebut. Umumnya pantun ini untuk menyampaikan wejangan atau nasehat yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari kepada masyarakat.

Kiasan menjadi isi dari pantun ini sehingga membuat nasihat dalam pantun ini menjadi lebih berbobot dan dinilai sesuai dengan kondisi kebanyakan orang. Jenis pantun ini cukup menarik dan penyampai pantun tentu harus memiliki keunggulan lebih selain mampu menyampaikan secara spontan.

Penyampai pantun juga harus mampu menyesuaikan situasi dan kondisi tertentu dengan kiasan yang tepat sehingga maksud dari pantun benar-benar tersampaikan dan dipahami. Nah, tentu kemampuan yang patut diapresiasi, bukan? Berikut ini pantun jenis kiasan yang berkualitas dan sesuai dengan kehidupan saat ini.


Pantun Kiasan Makrifat

Pantun Kiasan Makrifat

Makrifat adalah salah satu tingkatan ilmu agama atau tauhid seseorang dalam Islam. Pantun makrifat umumnya berisi nasihat kepada umat agar terus menjaga iman dengan hati yang penuh keyakinan akan ke-Esaan Tuhan.

Jadi, dapat dikatakan pantun jenis ini termasuk dakwah karena menyebarkan Islam melalui nasehat beragama yang dikemas dalam bentuk pantun. Berikut inilah contoh pantunnya yang dapat dijadikan referensi:

1. Pantun Makrifat Mengenai Amalan

Pantun di bawah ini mengingat kan kepada manusia untuk terus menerus dalam mengerjakan amal kebaikan agar melihat hasil amalan yang dikerjakannya.

Amalan tidak bisa hadir secara instan melainkan membutuhkan waktu yang lama dan ilmu yang tinggi. Selain itu, jika amal kebaikan yang dilakukan berkurang maka amalan pun semakin pudar. Berikut contoh pantunnya yang dapat dijadikan referensi:

  • Kalau ingin di parak ganting
  • Lihatlah dari guguk pelana
  • Kalau ingin tahu di lemaknya emping
  • Kunyahlah dahulu lama-lama

2. Pantun Makrifat Islami

ALLAH S.W.T lebih dekat dari urat nadi namun masih banyak orang yang masih mencari keyakinan akan Tuhan dari luar. Kedekatan ALLAH dengan hambanya ini juga mengisyaratkan bahwa ALLAH Maha Baik.

Seorang hamba yang mendekati kepada Tuhannya dengan berjalan maka ALLAH akan menyambutnya dengan berlari. Jika hamba meminta 1 buah permintaan, ALLAH memberinya yang terbaik. Berikut contoh pantunnya yang dapat dijadikan referensi:

  • Payah-payah mencari bilah
  • Bilah ada di dalam buluh
  • Payah-payah mencari ALLAH
  • ALLAH sangat dekat dengan tubuh

3. Pantun Makrifat Mengenai Tuhan

Ilmu metafisik yang disebutkan melintas di langit pada pantun tersebut adalah semuanya bukan tujuan karena metafisik yang tanpa ridhonya tidak memiliki arti apa-apa.

Baris terakhir iaitu Kami di balik itu semua mengartikan pula orang-orang yang meng-Esakan ALLAH dengan sepenuh iman tidak akan tersentuh oleh semacam itu. Berikut contoh pantunnya yang dapat dijadikan referensi:

  • Pucuk sijali si jalintas
  • Pucuk sijali si jali muda
  • Di langit tuan melintas
  • Kami dibalik itu pula

4. Pantun Makrifat Sifat Allah

ALLAH tidak bersekutu dan tidak memiliki anak adalah salah satu sifat-Nya menjadi pengantar pantun tersebut. Tidak ada di dunia ini yang pantas dibandingkan dengan sifat-sifat ALLAH.

Pada baris terakhir juga menegaskan bahwa ALLAH itu ada meski tidak dapat dibandingkan dengan sesuatu apapun. Berikut contoh pantunnya yang dapat dijadikan referensi:

  • Sifat makna tidak bersekutu
  • Sifat ALLAH namanya itu
  • Tiada boleh bandingkan sesuatu
  • Wujud ALLAH namanya itu

5. Pantun Makrifat Mengenai Ka’bah

Makna pantun tersebut ialah Islam yang disimbolkan dengan kiblatnya yaitu Ka’bah dalam pantun tersebut memberitahukan bahwa Islam adalah cahaya, penuntun dan pedoman hidup.

Jika seseorang tak mengenal Islam maka akan menyembah selain-Nya yaitu Batu seperti zaman jahiliyah. Batu adalah benda mati yang tidak bisa melakukan apa-apa dan termasuk dalam ciptaan-Nya pula. Berikut contoh pantunnya yang dapat dijadikan referensi:

  • Wahai sekalian saudaraku
  • Mengenal Ka’bah biarlah tentu
  • Jika tak kenal Ka’bah itu
  • Akhirnya menyembah batu

6. Pantun Makrifat Mengenai Dunia

Nah, pantun makrifat yang satu ini mengingat kan bahwa harta dunia sebanyak apapun tak akan dibawa mati. Harta dunia tidak akan mampu membuat kubur lebih istimewa dan mewah. Sekaya apapun seorang muslim tetap hanya dikafani dengan 3 buah kafan saja dan dikubur dalam liang kubur yang sempit.

Oleh sebab itu, tidak baik terlalu mengutamakan urusan dunia karena hal tersebut adalah fana. Berikut contoh pantunnya yang dapat dijadikan referensi:

  • Hidup tiada ingat akan mati
  • Bersuka ria sepanjang hari
  • Hanya harta dapatkan diri
  • Tiga lapis kain kafan saja ia beri

Baca Juga: Pantun Orang Tua


Pantun Kiasan Anak SD Kelas 5

Pantun Kiasan Anak SD Kelas 5

Pantun menjadi salah satu materi yang dipelajari peserta didik kelas 5 SD. Kiasan yang digunakan pada jenjang ini juga bertujuan untuk memberikan nasehat kepada anak di usia tersebut dalma menjalani kehidupannya.

Oleh sebabnya pantun kiasan anak SD kelas 5 penuh nasehat ringan yang mudah dicerna. Berikut contoh pantunnya yang dapat dijadikan referensi:

1. Pantun Mengenai Kerendahatian

Padi yang menguning dan semakin berisi akan semakin merunduk karena semakin berat beban atau bobot berasnya. Fenomena tersebut sangat selaras dalam kehidupan manusia agar manusia dengan pribadi yang unggul.

Dari padi dapat diambil pelajaran bahwa seseorang seharusnya semakin rendah hati seiring bertambahnya ilmu yang dimilikinya. Berikut contoh pantunnya yang dapat dijadikan referensi:

  • Naik perahu dekat kemudi
  • Betapa harum bunga selasih
  • Elok nian resminya padi
  • Makin tunduk makin berisi

2. Pantun Mengenai Semangat

Pantun di atas menyalurkan semangat dan ambisi untuk melakukan sesuatu. Isi pantun mengajak orang untuk tidak mudah menyerah dan melakukan apapun yang masih bisa dilakukan untuk mencapai mimpi.

Dikiaskan dengan mendaki gunung setinggi apapun dan menyeberangi lautan api sebagai simbol berkobarnya semangat meraih tujuan atau mimpi. Berikut contoh pantunnya yang dapat dijadikan referensi:

  • Rusa padang belang di kaki
  • Mangga kweni amat wangi
  • Tinggi gunung tetap didaki
  • Lautan api kan kuseberangi

3. Pantun Mengenai Proses Kehidupan

Dalam mencapai sesuatu tidak ada yang instan oleh sebabnya manusia seharusnya tekun mengerjakan proses demi proses agar mendapatkan hasil yang diinginkan. Pada pantun tersebut dikiaskan dengan menenun kain, meski sehari hanya menghasilkan satu benang tetapi jika ditekuni lambat naun akan menjadi kain.

Ketekunan penting untuk semakin mendekatkan diri pada tujuan dan kesuksesan. Berikut contoh pantunnya yang dapat dijadikan referensi:

  • Pandai ikan dalam berenang
  • Beda kolam ikannya lain
  • Sehari sehelai benang
  • Setahun menjadi kain

4. Pantun Mengenai Menjaga Perdamaian

Masing-masing daerah memiliki adat, pedoman hidup, cara pandang dan hal lainnya yang berbeda satu sama lain. Pantun tersebut mengajak untuk saling menghargai perbedaan yang ada di suatu negeri bahkan dunia.

Pedoman yang sedang dipegang tidak boleh diartikan yang paling benar karena setiap daerah memiliki cara pandangnya masing-masing. Toleransi juga penting untuk menjaga perdamaian antar manusia. Berikut contoh pantunnya yang dapat dijadikan referensi:

  • Ayam kampung bulunya belang
  • Biji padi jadi pakannya
  • Lain ladang lain belalang
  • Lain lubuk lain ikannya

5. Pantun Mengenai Jangan Remehkan Hal Kecil

Seyogyanya manusia tidak boleh meremehkan sesuatu yang kecil karena hal tersebut bisa menjadi hal besar yang mempengaruhi hidup. Misalnya saja, jika guru memberikan PR maka harus segera dikerjakan meski tugas yang diberikan mudah, deadline masih lama atau banyak teman yang akan rela memberikan contekan.

Jika dibiarkan maka seseorang akan menjadi pemalas yang membuatnya jauh dari kesuksesan. Berikut contoh pantunnya yang dapat dijadikan referensi:

  • Hari hujan turun petir
  • Daging kambing hendak digulaikan
  • Hidup bijak jangan pandir
  • Ombak kecil jangan diabaikan

6. Pantun Mengenai Mengerjakan Dua Pekerjaan Sekaligus

Makna pada pantun diatas adalah berhati-hati dalam menyelesaikan dua pekerjaan sekaligus agar selamat dan berjalan lancar. Tujuan harus tercapai dengan baik meski melakukannya dengan dua sekaligus.

Hati-hati akan menghasilkan keefektifan dan efisienan yang tentunya lebih menguntungkan. Berikut contoh pantunnya yang dapat dijadikan referensi:

  • Memang harum bunga melati
  • Pohon karet banyak getah
  • Ular dipukul jangan mati
  • Kayu dipukul jangan patah

Baca Juga: Pantun Perkenalan


Pantun Kiasan Minang

Pantun Kiasan Minang

Pantun berasal dari Melayu dan Minang adalah daerah yang dekat dan menjaga tradisi Melayu dengan lebih baik. Oleh sebabnya adat istiadat Minang, kebiasaan hingga sastranya populer bahkan di era modern seperti saat ini.

Pantun kiasannya juga tak kalah berbobot dan masih relevan dalam memberikan pencerahan bagi manusia saat ini. Berikut contoh pantunnya yang dapat dijadikan referensi:

1. Pantun Minang Semangat

Manusia boleh merasa sedih dan kacau karena suatu kegagalan. Namun di saat tertentu jiwa harus kembali semangat untuk memperbaiki hidup.

Berusaha semaksimal mungkin lagi untuk mencapai kesuksesan dengan mental yang lebih tangguh, skill yang lebih kompeten dan lainnya. Berikut contoh pantunnya yang dapat dijadikan referensi:

  • Anak-anak kato manggaduah
  • Sabab manuruik sakandak hati
  • Kabuik tarang hujanlah taduah
  • Nan hilang patuik dicari

2. Pantun Minang Budi Baik

Arti pada pantu tersebut ialah beban yang berat masih dapat dipikul namun budi meski sedikit akan terasa berat. Maknanya budi pekerti jauh lebih berharga dan memiliki pengaruh yang besar pada seseorang.

Namun ke burukkan meski sedikit akan mudah menjerumus kan seseorang sehingga dinilai buruk oleh masyarakat sekitar. Jadi, ber budi baiklah meski sedikit dan hindari perilaku buruk meski sedikit. Berikut contoh pantunnya yang dapat dijadikan referensi:

  • Anak nelayan mambaok cangkua
  • Mananam ubi di tanah darek
  • Baban sakoyan depek dipikua
  • Budi saketek taroso barek

3. Pantun Minang Prioritas

Pantun tersebut memiliki arti pekerjaan yang seharusnya selesai menjadi tertinggal jika memprioritaskan pekerjaan yang kurang penting sehingga.

Nasehat pada pantun tersebut mengingatkan untuk pintar memilih mana yang prioritas, mana yang genting dan mana yang dibutuhkan bukan diinginkan sehingga harus dikerjakan terlebih dahulu. Berikut contoh pantunnya yang dapat dijadikan referensi:

Anyuik labu dek manyauak

Hilang kabau dek kubalo

3. Pantun Minang Pendidikan

Mempelajari ilmu haruslah dengan sungguh-sungguh dan sampai tuntas yang artinya telah menguasai ilmu tersebut. Jika tidak demikian atau setengah-setengah memahami sesuatu maka ilmu tersebut akan kurang manfaatnya bagi kehidupan.

Jadi, pada pantun Minang satu ini seorang pelajar harus serius dalam pendidikannya hingga tuntas agar bermanfaat di kemudian hari. Berikut contoh pantunnya yang dapat dijadikan referensi:

  • Baguru ke padang data
  • Dapek ruso baling kaki
  • Baguru kapalang aja
  • Nan bak bungo kambang tak jadi

4. Pantun Minang Perilaku

Perilaku sopan santun sangat dijunjung tinggi dalam peradaban di Nusantara dan terlihat pada kiasan pantun di atas. Pentingnya sopan santun pada pantun tersebut disampaikan akan membuat seorang musuh pun akan menyambutnya dengan baik.

Penuh makna yang sesuai dalam kehidupan saat ini karena perilaku sopan santun pada generasi muda mulai terkikis. Berikut contoh pantunnya yang dapat dijadikan referensi:

  • Anggang nan datang dari lauik
  • Tabang Sarato jo mangkuto
  • Dek baik budi nan manyam buik
  • Pumpun kuku patah patahnya

Jadi, itulah beberapa pantun kiasan yang memberikan nasehat penting kepada masyarakat luas. Sastra lama harus tetap dilestarikan dan dijaga bukan hanya karena tidak ada di masa modern tetapi juga bermanfaat bagi orang lain.

Seperti sastra pantun yang digabung dengan kiasan tersebut memberikan banyak pelajaran yang sangat bermanfaat bagi masyarakat luas. Betapa kayanya kiasan yang dimiliki bangsa ini yang bahkan setiap daerah memiliki kiasan yang berbeda-beda.

Layak ilmu ini dipelajari hingga beberapa jenjang pendidikan formal sehingga generasi penerus bisa lebih memahami bahkan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Hal tersebut dapat menjadi salah satu cara untuk melestarikan budaya. Dengan mempelajarinya di bangku sekolah, lambat naun siswa dapat memahami penerapannya di kehidupan nyata dan kemudian menjadi suatu kebiasaan yang sudah dianggap wajar kembali seperti dahulu.

Scroll to Top