Cara Membaca Puisi – Puisi, suatu karya sastra yang indah dan syarat akan makna.
Menulis puisi memiliki beberapa perbedaan dengan menulis karya sastra lainnya termasuk kata-kata yang digunakan tidak merujuk langsung pada maksud puisi sebenarnya.
Berisi banyak kata-kata kiasan serta penggunaan majas memang mampu membuat para pembacanya menerkah-nerkah maksud puisi tersebut.
Puisi biasanya terikat oleh rima dan baris, tetapi puisi modern kini lebih bebas dan tidak lagi terikat oleh keduanya.
Puisi biasanya bertujuan sebagai curahan hati penulis, penyampai nasihat, larangan dan ajakan.
Tidak hanya dalam menulis, membaca pun memiliki beberapa teknik khusus apalagi untuk kamu yang membacakan didepan umum.
Berbeda halnya dengan membacakan pidato atau karya sastra lainnya, karena mengungkap perasaan hati penulis, dalam membacakan sebuah puisi pembaca diharapkan mampu menyampaikan pesan puisi dan membawa para audiens untuk terbawa suasana.
Membacakan puisi didepan khalayak ramai memang bukan perkara yang mudah apalagi tanpa teks.
Selain penjiwaan yang harus sesuai kadang kala rasa grogi juga dapat menjadi faktor yang sering mengancam keberhasilan membawakan puisi.
Cara Membaca Puisi yang Baik dan Menarik
Untuk kamu yang ingin sukses dan mahir membaca puisi beberapa hal ini harus mampu kamu kuasai.
Walaupun sulit jika kamu ingin belajar, dalam hitungan menit setelah membaca artikel ini kamu akan tahu cara membaca puisi yang benar.
Lalu hal apa saja yang harus kamu perhatikan? Mari kita simak beberapa point berikut!
[lwptoc skipHeadingLevel=”h2″]
1. Pelafalan
Pelafalan merupakan bagian yang sangat penting dalam pembacaan puisi dimana sebelum membacakan puisi kamu harus memperhatikan suku kata yang terkandung dalam puisi yang hendak kamu baca.
Kamu juga harus menyesuaikan pelafalan kata-kata tersebut dengan tema dan perasaan yang dituliskan oleh penulis.
Misalnya saat membawakan puisi dengan tema kerusakan alam, kamu dapat melafalnya dengan sedih.
Dalam pelafalan, kamu harus dapat membaca puisi dengan perasaan, tetapi tidak mengurangi kejelasan huruf vocal dalam puisi.
2. Artikulasi dan Intonasi
Artikulasi sendiri berarti kejelasan dalam pelafalan huruf.
Huruf yang dimaksudkan seperti huruf-huruf vocal AIUEO.
Hal ini pula yang dimaksudkan sebagai pembawaan kejelasan huruf dalam pelafalan.
Selain artikulasi, hal lain yang tidak kalah penting dalam pembacaan adalah intonasi.
Dalam intonasi inilah kita harus mampu mengatur kuat lemahnya volume suara kita serta ketepatan cepat lambatnya pembacaan.
Saat tema puisi yang kita bacakan sedih maka kita harus membacanya dengan perasaan sedih dan begitu sebaliknya saat tema puisi gembira kita sampaikan dengan intonasi gembira.
Untuk pembaca puisi pemula sebaiknya mencoba dengan puisi bertema gembira, selain penjiwaan yang lebih mudah didapatkan pilihan ini juga dapat menenangkan pembaca saat merasakan demam panggung.
Penentuan kuat lemahnya volume suara juga harus diperhatikan sejak awal.
Kamu tidak harus berteriak saat tema puisi yang kamu bawakan sedih, justru kamu harus membawakannya dengan suara yang lembut dan sebaliknya saat harus membawakan suasana marah kamu harus berteriak.
Dalam berintonasi juga sangat penting memperhatikan kecepatan dan kelambatan dalam pembacaan.
Hal ini akan mempengaruhi pembaca dalam menangkap maksud puisi yang kita bacakan.
Dalam mengatur kecepatan dan kelambatan membacakan puisi dapat kamu temukan ketepatannya jika sering berlatih.
3. Sikap
Selanjutnya yaitu sikap, selain suara kita yang akan didengar penonton, hal lain yang akan mereka amati adalah sikap kecuali jika kita hanya menyampaikan pembacaan dengan teknik audio visual saja.
Dalam hal sikap ini membaca harus mampu bersikap tenang dan harus menguasai puisi sehingga tidak memunculkan sikap gugup.
Dengan bersikap tenang pembaca juga diharapkan mendapatkan perhatian yang positif dari para penonton.
4. Mimik atau Ekspresi
Mimik yang dibawakan oleh pembaca biasanya akan mampu menghipnotis para pembacanya.
Dengan membawakan raut wajah yang sesuai dengan tema puisi biasanya akan mudah mensugest para penonton untuk ikut terbawa suasana puisi.
Setelah didukung oleh intonasi yang sesuai, mimik pembaca juga dapat menjadi media membaca untuk membawa para penontonnya menikmati penampilannya dan mengambil pesan dari puisi yang dibacakan.
Untuk membawakan mimik yang sesuai kamu harus menguasai betul puisi yang hendak kamu baca baik pemahaman makna maupun penyesuaian suasana.
Cara lain yang dapat kamu lakukan dalam melatih mimik wajah yang sesuai sebelum membacakan puisi yaitu dengan berlatih senam wajah.
Kamu dapat berlatih bergantian dengan temanmu atau berlatih didepan cermin.
Saat berlatih membaca puisi usahakan menggunakan segala ekspresi dalam wajahmu.
Kamu bisa mencoba dengan ekspresi senang, sedih hingga marah.
5. Mengatur Pernafasan
Mengatur pernafasan dimaksudkan agar kamu bersikap tenang dan tidak tergesa-gesa.
Kamu harus mampu menyesuaikan pernafasanmu dengan baik.
Nafas yang tergesa-gesa dapat membuat penonton memahami bahwa kamu sangat gugup dan tegang.
Hal ini biasanya terjadi saat awal kamu naik panggung sehingga kamu benar-benar harus memperhatikannya.
Cobalah tarik nafasmu lalu tersenyum atau cobalah melihat teman yang dapat menenangkan perasaanmu.
Setelah beberapa detik merasa cukup tenang maka kamu harus segera membacakan puisimu.
Kamu harus berani, sebab banyak penonton yang sangat menantikan suara indahmu.
6. Tingkatkan Perasaan
Meningkatkan perasaan ini sangat berpengaruh besar terhadap sikap dan mimik wajah yang akan dihasilkan saat membacakan puisi.
Meningkatkan perasaan yang dimaksud yaitu kamu harus mampu menguasai puisi yang hendak kamu baca dan benar-benar menjiwainya.
Cara meningkatkan perasaan adalah membaca puisi dengan perasaan sehingga terasa lebih menjiwai.
Kamu dapat melakukannya dengan sering berlatih dan dengan perasaan yang tenang.
Keberhasilan dalam meningkatkan perasaan tentu akan berdampak pada suksesnya penentuan mimik wajah yang kamu tampilkan saat membacakan puisi.
7. Penguasaan Panggung
Hal selanjutnya yang juga sangat penting yaitu menguasai panggung.
Bahkan rutin latihan yang kamu lakukan dapat sia-sia jika kamu merasa demam panggung dan tidak mampu menguasai panggung.
Disini kamu harus memperhatikan komposisi penontonmu.
Usahakan untuk tidak fokus membaca hanya pada satu arah saja.
Kamu juga harus mampu mengekspresikan dirimu untuk bergerak pada posisi-posisi yang sesuai sehingga kamu tidak terkesan kaku saat membacakan puisi.
Selain tubuh kita, pengaturan jarak antara mulut dengan microfon juga perlu diperhatikan karena jarak yang terlalu dekat dapat menyebabkan suara pecah dan kurang jernih.
Sehingga kamu harus memberi jarak antara mulut dengan mic agar suara yang dihasilkan bagus dan jelas didengar penonton.
Usahakan untuk bergerak berpindah posisi sehingga seluruh penonton dapat melihatmu.
Itu dia 7 langkah mudah yang dapat kamu lakukan untuk mahir membaca puisi.
Pada dasarnya segala hal akan dapat kita lakukan jika kita rutin dan rajin berlatih.
Namun, berlatih tidak akan sempurna jika kita tidak memiliki panduan.
Semoga dengan membaca artikel ini kamu dapat mengetahui harus memulai darimana latihanmu.
Tetaplah optimis karena hanya mereka yang optimislah yang dapat menaklukkan mimpinya.