Mengatasi Rasa Bosan dengan Mengubah Puisi Menjadi Prosa

Mengubah Puisi Menjadi Prosa – Pernahkah kamu merasa bosan dengan tampilan puisi-puisimu yang gitu-gitu aja?

Atau, merasa ingin menulis sesuatu yang lebih indah selain puisi? Cobalah bikin prosa.

Membuat prosa adalah salah satu solusi yang dapat kamu lakukan untuk mengatasi perasaan-perasaan tersebut.

Berbeda dengan puisi, prosa adalah suatu karya sastra yang dituliskan secara bebas tanpa menghilangkan makna dan pesan dari puisi yang digunakan.

Dalam membuat suatu prosa kamu hanya melakukan perubahan sedikit terhadap bentuk puisi yang digunakan sebagai dasar penulisan prosa.

Kegiatan mengubah suatu puisi menjadi sebuah prosa dapat disebut dengan parafrase.

Ada beberapa keunikan dalam menuliskan sebuah prosa sehingga dapat menjadi solusi dari kebingunganmu yang sedang bosan dengan karya puisi.

Keunikan tersebut antara lain dimana dalam penulisannya prosa tidak terikat oleh aturan, berbentuk paragraf, menggunakan tanda baca koma (,) dan titik (.).

Sehingga dapat dikatakan bahwa mengubah puisi kedalam prosa, dapat membuat pesan atau amanah yang terdapat di dalam sebuah puisi lebih mudah dipahami dan lebih mudah tersampaikan kepada pembaca.

Lalu bagaimana untuk mengubah sebuah puisi menjadi prosa?

Artikel ini akan membantumu dalam memahami langkah-langkah pembuatan prosa yang akan disajikan dalam penjelasan berikut.

[lwptoc]

Carilah Sebuah Puisi

Untuk mengubah sebuah puisi menjadi prosa tentu harus memiliki sebuah puisi yang hendak digunakan.

Kamu dapat memilih tema apapun untuk puisi yang akan kamu gunakan.

Contoh :

Setapak Langkahmu Itu Kenangan

Hidupmu adalah rotasi dirimu
Selalu berputar
Mendatangi dan meninggalkan cercahan rasa dalam kalbu
Memulai atau meniadakan adalah maumu
Sebab setapak langkahmu itu kenangan
Kenangan yang tersimpan rapi sebagai prasasti alurmu
Dirimu adalah pemilih takdir atas alur hidupmu
Menjadi yang tersanjung
Menjadi yang terbelatih
Itu keputusanmu
Hiduplah pada alur yang kau pilih
Sebab kehidupan takkan menantimu yang hanya diam tersendu

(Nur Hafizqi)

Pahami Isi Puisi

Karena bertujuan mengubah puisi dalam bentuk paragraf, kamu lebih dulu harus memahami puisi tersebut.

Hal ini bertujuan agar tidak terjadi pengubahan terhadap makna dan pesan yang ingin disampaikan melalui puisi tersebut.

Untuk dapat memahami isi puisi dengan tepat dan baik, kamu harus membaca puisi tersebut secara berulang-ulang.

Contoh :

Puisi berjudul “Setapak Langkahmu Itu Kenangan” adalah sebuah puisi yang berisi tentang makna kehidupan.

Di dalam puisi tersebut dikatakan bahwa hidup akan terus berputar, tidak peduli dengan kegagalan yang pernah terjadi dengan masa lalu sebab kamu harus terus berusaha dalam menentukan takdir atau nasib jalan hidupmu.

Puisi berjudul “Setapak Langkahmu Itu Kenangan” menyampaikan motivasi untuk semangat dalam menjalani roda kehidupan.

Mencatat Kata-Kata Sukar Pada Puisi

Puisi merupakan bentuk karya sastra yang sangat erat hubungannya dengan seni bermain kata.

Sehingga, di dalam puisi sering berisi kiasan-kiasan yang menggambarkan suatu hal tanpa menyebutkan hal tersebut secara langsung.

Kiasan-kiasan tersebut biasanya akan menggunakan kata-kata umum yang sering digunakan sehari-hari.

Namun, tidak jarang juga menggunakan kata-kata yang asing sehingga kamu harus mencatat kata-kata asing yang sulit kamu pahami untuk kemudian kamu cari artinya dan tuliskan dengan bahasa yang lebih mudah dipahami pada prosamu.

Contoh :

Pada puisi berjudul “Setapak Langkahmu Itu Kenangan” terdapat kata-kata yang sukar untuk dipahami, beberapa di antaranya yaitu :

  • Rotasi: perputaran bumi pada porosnya sehingga dapat digunakan sebagai bentuk perputaran yang sudah pasti terjadi setiap saat
  • Cercahan: berbentuk seperti remahan dan digunakan untuk menyatakan hal yang sedikit
  • Kalbu: hati
  • Prasasti: peninggalan
  • Alur: jalan cerit
  • Tersanjung: perasaan yang muncul ketika diberikan pujian
  • Terbelatih: seperti belatih yang tajam
  • Tersendu: perasaan senduh atau sedih

Mengubah Bentuk Puisi ke Dalam Bentuk Paragraf

Di dalam prosa, kita menggunakan tanda baca yang sebelumnya tidak digunakan dalam penulisan puisi.

Selain itu, puisi yang telah menggunakan tanda baca juga dituliskan dalam bentuk paragraf.

Contoh :

Setapak Langkahmu Itu Kenangan

Hidupmu adalah perputaran yang pasti akan terjadi dalam dirimu. Selalu berputar, mendatangi, dan meninggalkan sedikit rasa di dalam hati. Memulai usaha atau meniadakan usaha sebuah perubahan adalah keinginan masing-masing orang yang tidak dapat dipaksakan. Sebab, setiap langkahmu di masa lalu itu adalah sebuah kenangan.

Kenangan tersebut akan menjadi hal yang tersimpan rapi sebagai peninggalan di dalam cerita hidup mu. Dirimu adalah pemilih takdir atas cerita perjalanan hidupmu. Menjadi yang akan dipuji, dibanggakan, dan tangguh atau tajam seperti belatih adalah keputusan yang dapat kamu pilih dan wujudkan dengan usahamu. Kamu harus memilih untuk membuat cerita hidupmu karena cerita hidup yang indah tidak akan terwujud jika kamu hanya diam dan selalu bersedih hati.

(Nur Hafizqi)

Bagaimana menurutmu?

Lebih mudah bukan memahami sebuah puisi yang telah diubah ke dalam bentuk prosa?

Hal tersebut memang relevan, sebab tujuan dari pembuatan prosa adalah membuat pembaca lebih mudah dalam memahami makna dan pesan sebuah puisi tanpa sekedar menerkah-nerkah.

Sedangkan untuk kamu yang gemar menulis puisi, mengubah puisimu ke dalam bentuk prosa dapat menjadi tantangan baru.

Diharapkan langkah ini akan menumbuhkan semangat bersastra lagi serta dapat menjadi koreksi pertimbangan terhadap kekurangan di dalam puisi yang telah kamu tuliskan.

Selamat mencoba langkah-langkah di atas dan kamu akan menemukan suatu hal yang baru di dalam karyamu.

Scroll to Top