Pantun Pembuka Pidato

Pantun Pembuka PidatoArtikel kali ini akan membahas beberapa contoh pantun pembuka pidato.Berbicara di depan orang banyak memang tidaklah mudah. Diperlukan skill public speaking yang baik. Tak hanya tentang kemampuan tersebut, kemampuan menguasai forum juga menjadi poin penting.

Biasanya untuk membuat suasana dalam pidato lebih rileks, akan diselipkan hiburan sarat makna seperti pantun. Dalam membawakan pidato pastinya seseorang akan merasa tegang. Hal tersebut dikarenakan seluruh focus penonton akan mengarah padanya.

Ada beberapa teknik yang bisa dilakukan untuk meminimalisir ketegangan dalam berpidato, salah satunya dengan menyelipkan pantun sebagai selingan. Pada acara formal, penggunaan pantun ini masih jarang dilakukan.

Sedangkan untuk acara semi formal lainnya, seperti maulid misalnya, seseorang tak segan menyelipkan pantun pembuka pidato. Ini sebagai langkah awal untuk menarik minat dan perhatian para peserta forum. Pantun ini biasanya dibawakan oleh pemandu acara atau bahkan orang yang melakukan pidato itu sendiri. 


Manfaat Adanya Pantun Sebelum Berpidato

Manfaat Adanya Pantun Sebelum Berpidato

Sebelum membahas beberapa contoh pantun pembuka dalam pidato yang biasa digunakan, terlebih dulu mari melihat apa saja manfaat dari adanya pantun ini dalam sebuah pembukaan pidato. manfaat ini akan memberikan kemudahan tersendiri kepada pembicara. berikut ini beberapa manfaat yang dirasakan dengan adanya penggunaan pantun:

1. Menarik Perhatian Audiens

Menyatukan banyak kepala dalam sebuah ruangan pastinya membutuhkan perhatian lebih. Agar semua audiens bisa fokus pada penyampaian yang akan diberikan, maka terlebih dulu perhatiannya harus difokuskan. Salah satu cara untuk menarik perhatian pendengar adalah memberikan pantun di awal acara. Dengan cara ini, penonton mau tidak mau akan merespon pantun yang diberikan karena suasana nya lebih rileks.

Adanya pemberian pantun pada saat pembukaan akan mencairkan suasana dalam forum. Acara akan berjalan menjadi lebih rileks dan penyampaian gagasan dan pendapat dalam pidato dapat berjalan lebih efisien penyampaian maksud dan tujuannya. Bukan hanya itu saja, interaksi menjadi antara pembawa acara dengan pendengar serta orang yang membawakan pidato menjadi lebih baik dan ada timbal balik.

2. Membuat Suasana Lebih Kondusif

Dibandingkan membuat semua pendengar duduk tenang dan terkesan kaku saat membawakan pidato, akan lebih baik jika suasana dibuat menjadi lebih nyaman dan tetap kondusif. Salah satu cara membuat forum menjadi lebih kondusif yakni dengan menyelipkan humor. Pendengar akan menjadi lebih terbuka dan tidak segan menyampaikan gagasan ataupun pertanyaan di akhir acara nantinya.

Pembawa acara yang mampu menguasai suasana dan juga forum akan membuat acara berjalan lebih efektif dan efisien. Semuanya dapat terkendali namun tetap memberikan kenyamanan kepada audiens selama acara berlangsung. Sedikit hiburan akan membuat suasana tidak monoton dan menjadi acara yang membosankan.

3. Sebagai Langkah Awal Acara

Dalam sebuah run down acara, pastinya tidak langsung menuju inti acara. Akan ada pembukaan-pembukaan seperti sapaan kepada para hadirin, tamu undangan, dan pihak-pihak lain. Dalam membuka sebuah acara, diperlukan sambutan-sambutan yang menarik. Salah satunya yakni dengan menggunakan pantun.

Pantun pembuka pidato biasanya berisikan sampan kepada para pendengar. Biasanya pemandu acara melalui pantun kan menanyakan kabar dan lain sebagainya. Ini bisa menjadi solusi untuk membuka acara agar lebih menyenangkan dan tentunya tetap sopan. Bisa dibayangkan jika awal acara saja sudah membosankan, bagaimana hadirin bisa bertahan hingga akhir acara nanti?

4. Menambah Kepercayaan Diri

Siapa yang menyangka bahwa adanya pantun dalam pembukaan acara akan membuat tingkat kepercayaan diri seseorang menjadi lebih meningkat? Hal tersebut mungkin saja terjadi, karena respon yang didapatkan nya akan berbeda dengan tidak menggunakan pantun. Coba bayangkan jika dalam sebuah acara yang rileks, pastinya seseorang akan lebih leluasa bukan?

Begitupun dengan berpidato, untuk menarik fokus perhatian audiens, diperlukan tips agar perhatian itu bisa tertuju pada acara. Dengan begitu, kepercayaan diri saat berpidato akan lebih meningkat, meskipun tidak semua jenis acara cocok dengan adanya pantun pembukaan dalam pidato ini, setidaknya bisa disesuaikan dengan jenis dan pidato seperti apa yang akan dibawakan.

5. Acara Akan Menjadi Lebih Seru

tidak bisa dipungkiri jika sebuah acara seharusnya memang dibuat menyenangkan agar tidak membuat hadirin menjadi bosan dan berakhir tidak memperhatikan apa yang disampaikan. penting sekali untuk membuat peserta atau hadirin dalam keadaan siap dan konsentrasi menyimak namun tidak terlalu tegang dan juga kaku.

buatlah suasana menjadi menyenangkan dengan beberapa cara, yakni dengan menyelipkan pantun-pantun di tengah acara. Hadirin akan lebih rileks dan bahkan tak jarang tertawa, dengan begitu acara bisa dikatakan sukses dan berjalan lancar.


Jenis-Jenis Pantun yang Bisa Digunakan

Jenis-Jenis Pantun yang Bisa Digunakan

Sebenarnya ada banyak sekali jenis pantun yang bisa digunakan dalam berpidato. Jenis pantun ini tentunya sesuai dengan makna dan juga apa yang menjadi tujuan diciptakannya pantun tersebut. Namun, dalam berpidato, beberapa jenis pantun inilah yang seringkali digunakan:

1. Pantun Agama

Dari namanya saja mungkin sudah bisa menebak jenis pantun seperti apa pantun ini. Ya, pantun ini lebih banyak kepada mengingatkan seseorang terhadap agama. Paling banyak digunakan dalam pidato keagamaan seperti maulid atau perayaan hari raya Islam lainnya. Tentunya  pilihan kata yang digunakan juga harus yang berkaitan dengan agama.

2. Pantun Nasihat

Sama seperti pantun agama, pantun nasihat pun seperti itu. Perisikan nasihat kepada kebaikan dan dikemas dalam pantun agar mampu mengena di hati yang mendengarnya. Kata-kata yang digunakan juga biasanya ringan dan mampu diterima dengan baik oleh setiap pendengar. Nasihat memang seharusnya seperti itu, lembut dan tidak menggurui.

3. Pantun Adat Istiadat

Berbeda dengan dua jenis pantun yang sudah disebutkan sebelumnya, jenis pantun adat istiadat ini lebih berat bahasanya. Biasanya menggunakan kata pepatah dan kiasan yang khas dari suatu daerah. Banyak digunakan untuk acara-acara kedaerahan. Umumnya, pantun ini sebagai bentuk apresiasi seseorang terhadap budaya dan bentuk bahwa adat dan budaya masih dijunjung tinggi hingga kini.

4. Pantun Perkenalan

Dalam membuka sebuah acara, pastinya seseorang akan melakukan perkenalan terlebih dahulu. Ternyata ada juga jenis pantun perkenalan yang bisa digunakan pada saat pembukaan acara. Perkenalan nama dan semua yang menyangkut diri sendiri bisa dikemukakan melalui pantun perkenalan ini. Bisa juga menggunakan dua jenis pantun dalam pembukaan.

5. Pantun Kiasan

Tak jarang juga penggunaan kata kiasan dalam berpantun digunakan. Ini sebagai bentuk penyampaian suatu hal yang disampaikan secara tersirat. Kemampuan seseorang dalam memaknai setiap katanya kan sangat dibutuhkan disini. Kata yang digunakan bukan merupakan kata yang sebenarnya dan bisa jadi menimbulkan persepsi yang berbeda setiap individunya.


Beberapa Contoh Pantun Pembuka Pidato

Setelah membahas beberapa informasi dan juga manfaat dari adanya pantun pembuka dalam sebuah acara ini, saatnya untuk melihat beberapa contohnya. Ada banyak sekali jenis pantun yang bisa digunakan, tentunya harus nyambung dan juga menarik ya. Sebagai referensi, beberapa contoh di bawah ini mungkin bisa menjadi solusi tepat:

1. Pantun Keren Berirama a-b-a-b

Pantun Keren Berirama A B A B

  • Jalan-jalan ke kota baru
  • Tidak lupa membawa bikini
  • Assalamualaikum ibu-ibu
  • Apa kabarnya hari ini?

 

  • Pagi-pagi pergi berenang
  • Tidak lupa membawa pelampung
  • Selamat pagi hadirin sekalian
  • Semoga hadirin sehat dan selalu senang

 

  • Biarkan kayu menjadi abu
  • Abunya terbang terbawa angin
  • Terimakasih telah datang bapak ibu
  • Meski cuaca saat ini sedang dingin

 

  • Pergi ke pasar membawa tomat
  • Tidak lupa membawa pulang  ikan matang
  • Selamat pagi hadirin yang terhormat
  • Kuucapkan selamat datang

 

  • Adik datang membawa mainan
  • Membawa pulang roti satu nampan
  • Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan
  • Telah memberikan nikmat berupa kesempatan

 

  • Pergi ke warung membeli mie
  • Tidak lupa membeli kue basah
  • Saya buka acara ini
  • Dengan mengucap kata bismillah

2. Pantun Berirama a-a-a-a

Pantun Berirama A A A A

  • Rapikan rambut dengan sisir
  • Tidak lupa menggunakan pelembab bibir
  • Terimakasih telah berkenan hadir
  • Semoga rejeki hadirin terus mengalir

 

  • Sambal terasi sambal tomat
  • Rasanya sungguh nikmat
  • Ijinkan saya memberi hormat
  • Kepada hadirin yang terhormat

 

  • Matahari yang bersinar menimbulkan panas
  • Pakaian akan kering setelah di peras
  • Selamat datang wahai kalian pekerja keras
  • Tetap semangat, walau keringat mengucur dengan deras

 

  • Dilangit malam ada bintang
  • Menemani bulan yang cahayanya terang
  • Terimakasih para hadirin yang sudah berkenan datang
  • Saya ucapkan selamat datang

 

  • Libur panjang telah tiba
  • Saatnya simpan segalanya
  • Wahai hadirin yang berbahagia
  • Marilah kita membuka acara

 

  • Kalau berziarah pergi ke makam
  • Tapi jangan datang saat temaram
  • Tak lupa saya memberi salam
  • Kepada semua  telah datang acara saat malam

 

  • Hari minggu saatnya memancing  ikan
  • Tidak lupa membawa umpan
  • Kepada hadirin  sekalian
  • Assalamualaikum saya ucapkan

3. Pantun Penuh Makna

Pantun Penuh Makna

Tak jarang ada yang mencari pantun penuh makan untuk dijadikan sebagai pantun pembuka pidato nya. Biasanya pantun ini digunakan untuk menggambarkan tema seperti apa yang akan diangkat dalam pidato yang akan dibawakan nantinya. Apa saja contoh pantun penuh makna itu? Berikut ini contohnya:

  • Emas memang memiliki harga yang wah
  • Tampilan nya cantik dan juga indah
  • Pendidikan tidak hanya  didapat di sekolah
  • Tapi bisa di mana saja

 

  • Tak ada yang lebih berharga dari pendidikan
  • Yang bisa menjadi bekal di masa depan
  • Yang bisa jadi warisan paling aman
  • Dan terpakai hingga waktu yang tidak ditentukan

 

  • Manusia bisa terus berencana
  • Tapi Tuhan lah yang berkehendak atas segalanya
  • Untuk itu jangan lupa berdoa
  • Dan pastinya terus berusaha

 

  • Kita semua akan mati
  • Lalu hancur bersama dengan tanah
  • Siapkan amal sebagai bekal untuk nanti
  • Agar pedih nya azab tak terlalu parah

 

  • Hari menyongsong  bersama cakrawala
  • Matahari terbit di ufuk barat
  • Kita di dunia tidak lah lama
  • Mari terus berbuat baik agar selamat dunia akhirat

Sangat banyak pantun yang bisa dijadikan sebagai pengisi acara atau pun saat membuka acara. Mulai dari yang berirama a-b-a-b, tetapi juga lainnya. Tentunya penggunaan pantun ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan acara yang dilakukan. Jika formal, maka pantun yang digunakan harus sesuai dengan kondisi. Jangan sampai niatnya menghibur tapi malam terkesan kurang ajar.

Bagi sebagian orang yang melakukan pidato, pemberian pantun ini menjadi momentum yang bisa mendekatkan pembicara dengan pendengar. Tanggapan bisa mudah diberikan, informasi tersampaikan dengan baik, dan tentunya suasana tetap rileks dan juga kondusif. Penggunaan pantun ini tentunya optional, tergantung dari siapa yang ingin memakai dan acara seperti apa yang akan dihadiri.

Nah, itulah tadi beberapa informasi mengenai penggunaan pantun dan beberapa contoh pantun pembuka pidato yang bisa digunakan. Sebelum menggunakan, pastikan untuk mengetahui jenis acara yang akan dihadiri untuk melakukan pidato ya. Cukup sekian artikel kali ini, semoga dapat menjadi bacaan yang edukatif untuk teman-teman semuanya. Demikian dan semoga bermanfaat.

 

Scroll to Top