Pengertian Pantun – Perkembangan sastra banyak dicari terutama pengertian pantun dalam dunia pendidikan. Hal ini terbukti dengan banyaknya sektor pendidikan yang mengedepankan pendidikan sastra dalam kurikulum pendidikan.
Dunia perpantunan menjadi salah satu hal yang menarik dan menyenangkan bagi sebagian orang. Banyak dari mereka yang belum mengerti pasti apa itu pantun. Atau bahkan hanya sekedar mengikuti tren perpantunan yang berkembang saja.
Sebagaimana sastra lainnya, pantun dan jenisnya sangat beragam. Mulai dari pantun pendidikan, pantun agama, pantun anak anak, pantun jenaka, dan pantun muda mudi. Tak jarang pantun juga digunakan dalam penutupan dalam beberapa pidato seseorang.
Dibawah ini adalah ulasan secara menyeluruh terkait pantun, susunan yang wajib ada dalam pantun serta ciri khasnya. Sehingga diharapkan semua kalangan dapat mengerti dengan baik apa itu definisi pantun yang sebenarnya.
Pengertian Pantun Secara Umum
Sastra pantun atau sering juga disebut sebagai salah satu puisi melayu, sangat melekat dengan sosial budaya masyarakat Indonesia. Pantun seperti dikutip dari beberapa sumber merupakan kesusastraan Melayu yang berasal dari jenis sastra lama.
Pantun tercipta dengan beragam versi bahasa yang memperkaya keberagaman nya. Sedangkan pantun sendiri awal mulanya merupakan jenis sastra lisan. Hal itu terjadi karena sangat mudahnya untuk diingat dan bersifat spontanitas.
Fungsi pantun selain sebagai media pendidikan yakni sarana hiburan, dan nasihat (teguran). Penggunaan pengertian pantun sudah digunakan oleh masyarakat Melayu baik dalam kehidupan sehari hari maupun acara tertentu.
Seperti diselipkan dalam pidato acara adat, sambutan, maupun acara resmi lainnya yang membutuhkan sedikit hiburan agar tidak terlihat kosong. Pantun terdiri dari 4 baris dengan jumlah 8 – 12 suku kata dan memiliki irama yang indah dan mudah diingat.
Sampiran berisi kata kata jenaka dan mengundang perhatian pendengar. Usahakan menggunakan kata kata yang mudah diingat atau sedang trending. Bagian isi pantun yang mengandung pesan dan nasihat usahakan tidak berbelit dan menggunakan kata kata sederhana agar pesan dalam pantun dapat tersampaikan dengan baik.
Pengertian Pantun Menurut Beberapa Tokoh
Pantun yakni memiliki pandangan bangsa Melayu membaca dan menafsirkan kejadian alam agar dapat memahami sesuatu yang telah atau akan berlalu. Definisi pantun tersebut dikemukakan oleh Muhamad Haji Salleh (1999).
Kaswan Dan Rita ( 2008 : 77 ) menjelaskan bahwa pantun berasal dari jenis puisi lama yang satu baitnya terdiri dari 4 baris dengan sajak a-b-a-b atau a-a-a-a dan berupa sampiran dan isi.
Pantun merupakan puisi melayu asli di dalam sosial budaya masyarakat yang sudah sangat mengakar. Definisi tersebut dikemukakan oleh Herman J Waluyo ( 2005 : 32 ).
Definisi pantun lainnya yakni merupakan rangkaian kata yang indah. Tujuannya adalah untuk melukiskan suatu kehangatan cinta dan kasih sayang maupun dendam penuturnya. Definisi tersebut merupakan pendapat dari R. O. Winsted.
Menurut Dr. R Brandstetter bahwa pantun memiliki asal kata tun yang tersebar dalam berbagai bahasa Nusantara yang rata rata berarti teratur (Pampangan), bercakap (Tagalog), benang atau memimpin (Jawa) dan kesopanan (Toba).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 2008 : 1016 ) menyebutkan bahwa pantun merupakan bentuk puisi indonesia “ melayu”, tiap bait “kuplet” terdiri dari empat baris dengan sajak a-b-a-b.
Pengertian Pantun Berdasarkan Jenisnya
Keberagaman bahasa yang digunakan dalam pembuatan pantun menimbulkan keanekaragaman definisi pantun. Bukan tanpa sebab, hal tersebut membuktikan mudahnya pantun diterima masyarakat luas. Dibawah ini akan dibahas mengenai beberapa definisi pantun berdasarkan jenisnya :
1. Pantun Jenaka
Pantun jenis ini berisi lelucon yang mudah diingat. Dalam sampiran dan isinya bersifat menghibur pendengar sehingga dapat tersampaikan pengertian pantun dan pesan yang sesungguhnya. Disebut jenaka karena mengandung lelucon yang menimbulkan tawa.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia arti kata jenaka bisa bermakna perbuatan atau tutur kata yang menimbulkan reaksi orang lain tertawa, membangkitkan tawa, lucu, menggelikan dan kocak.
Ciri-ciri pantun jenis ini hampir sama dengan pantun pada umumnya seperti, bersajak a-b-a-b dan terdiri dari 4 baris. Memiliki sampiran pada baris 1 dan 2, dan letak isi pada baris 3 dan 4. Letak lelucon berada biasanya di baris ketiga dan keempat (baris terakhir).
Pantun jenaka selain sebagai media penghibur juga berfungsi untuk memberikan nilai edukasi kepada pendengar. Selain itu, berfungsi sebagai alat / media membangun keakraban, sebagai pencair suasana, dan sebagai penghangat suasana ketika berkumpul.
Nah, untuk lebih menambah pemahaman tentang pengertian pantun jenaka dibawah ini diselipkan beberapa contoh yang dapat dijadikan sebagai sumber referensi :
Contoh 1 :
- Ayam jantan bangun pagi pagi
- Memanjat pagar rumah pak tani
- Tertawa Ayah kencang sekali
- Melihat kucing kencing berdiri
Contoh 2 :
- Cermin almari mudahlah pecah
- Tamu datang pintu dibuka
- Badan kurus keringlah sudah
- Soal kentut dia jagonya
Contoh 3 :
- Anak ayam tak punya duri
- Mati seekor habislah lagi
- Memanglah enak tak punya gigi
- Sekali tertawa senang kan hati
Baca Juga: Pantun Penutup Presentasi
2. Pantun Teka Teki
Sesuai dengan nama nya, pantun jenis ini berisi teka teki yang terkadang menjebak. Namun secara umum pengertian pantun teka teki dengan yang lainnya tetap sama. Tak jarang pantun jenis ini memiliki dua makna (makna ganda) dan tertutup.
Pantun teka teki merupakan jenis puisi lama yang berisikan pernyataan dan pertanyaan yang diajukan sebagai teka teki (puzzle) untuk diselesaikan pendengar.
Masih sama dengan pantun diatas, ciri umum dari pantun teka teki tak jauh berbeda dengan lainnya. Yang sedikit membedakan adalah adanya permainan tebak tebakan.
Pendengar dituntut menebak apa isi pantun yang diucapkan. Selain itu, ciri khusus lainnya terdapat jawaban atas pertanyaan. Si pembuat harus memikirkan jawaban terlebih dahulu sebelum memulai pantun.
Pantun teka teki memiliki fungsi untuk memberikan pengertian pantun dan pesan dengan memberikan teka teki. Selain itu dapat mengasah kemampuan analisis seseorang, menghibur pendengar karena bersifat unik, dan memancing perhatian seseorang agar tertarik mendengarkan pantun tersebut.
Contoh 1 :
- Jalan jalan ke kota Malang
- Bareng keluarga sangatlah meriah
- Makin kecil makin menantang
- Bajumu hijau, kuning dan merah
(jawabannya adalah : cabai)
Contoh 2 :
- Makan daging diisi roti
- Tambah nikmat dengan semangka
- Coba ananda tebak sesekali
- Hewan apa yang tak pernah muda
(jawabannya : kucing, karena dari kecil sudah berkumis)
Contoh 3 :
- Ditengah sawah jangan berdiri
- Duduk dipinggir nikmati saja
- Bisakan kamu tebak ini
- Kepada punya kaki tak ada
( jawabannya adalah : ular )
3. Pantun Agama
Adapun pengertian pantun agama adalah pantun yang mempunyai isi pesan nilai-nilai religius yang dapat menambah keimanan kepada Tuhan. Pantun jenis ini terkadang juga berisi sindiran tertentu kepada orang tertentu.
Agama atau kepercayaan sendiri merupakan landasan hidup bagi setiap manusia. Agama juga mengatur tata kepercayaan dan peribadahan baik kepada Tuhan, sesama manusia maupun lingkungan.
Sehingga dapat diperoleh kesimpulan bahwa pantun agama adalah puisi lama yang berisikan pesan keagamaan. Selain itu, pantun ini mengatur hubungan seseorang dengan sang Pencipta, lingkungan dan sesama makhluk.
Sama dengan pantun lainnya, pantun agama memiliki karakteristik khusus seperti bernilai spiritual, bersifat menyindir, dan mengedepankan pesan moral keagamaan. Setiap pantun agama memiliki tujuan dan fungsi berbeda beda. Terkadang berfungsi sebagai pengingat, nasehat bahkan tak jarang berisikan sindiran.
Namun, tetap mengedepankan kekhasan pantun seperti pada umumnya dan amatlah penting bagi pembuat pantun untuk memahami penuh pengertian pantun agama. Bisa dilihat pada beberapa contoh pantun agama dibawah ini :
Contoh 1 :
- Pohon cemara tumbuh di gunung
- Tumbuh subur sumber kesejukan
- Jika saudara buka aib orang
- Hangus pahala hilang kepercayaan
Contoh 2 :
- Cuci baju jangan disikat
- Hilang lah warna rusaklah serat
- Jangan sampai tinggalkan sholat
- Mulia di dunia akhirat selamat
Contoh 3 :
- Pergi ke ladang samping desa
- Jangan lupa ajak tetangga
- Masih muda berhura hura
- Tapi jangan lupa ibadah juga
4. Pantun Nasehat
Dalam memahaminya, pengertian pantun nasehat hampir sama dengan pantun agama. Bedanya, jika dalam pantun nasehat mencampur dengan nilai sosial bukan spiritual saja. Berasal dari 2 makna kata yakni pantun yang diartikan sebagai puisi lama dan nasehat yang berarti ajaran.
Dilihat dari segi bahasa, nasehat memiliki makna ajaran atau pembelajaran yang baik, bersifat menunjukkan, memberi peringatan bahkan teguran sekaligus. Sedangkan, pantun nasehat adalah pantun yang berisi anjuran dan pembelajaran.
Pantun jenis ini biasanya disampaikan oleh orang tua ke anak anak atau yang kepada yang lebih muda. Hal tersebut dimaksudkan karena orang tualah yang memiliki peran utama dalam pendidikan anak.
Ciri khusus pantun nasehat yakni dengan adanya pembelajaran yang baik dari segi religiusitas maupun sosial. Disamping itu juga terdiri dari 4 baris dan tentunya bersajak a-b-a-b atau a-a-a-a.
Pada baris pertama dan kedua berisikan sampiran yang menarik sedangkan baris ketiga dan empat berisikan nasehat. Pantun nasehat memiliki fungsi menghibur, mendidik, secara tidak langsung memberikan gambaran keadaan sebab akibat, dan dapat memberikan sindiran dengan bahasa yang halus.
Guna memperkuat pemahaman dengan pengertian pantun dapat di perhatikan beberapa contoh dibawah ini:
Contoh 1 :
- Jalan jalan ke kota tua
- Jangan lupa beli ketupat
- Jika dikau ingin kaya raya
- Hendaklah bekerja dengan giat
Contoh 2 :
- Lari pagi jangan dijalan raya
- Lebih baik di komplek saja
- Jangan malas jangan bermanja
- Agar kelak tua tak sengsara
Baca Juga: Pantun Lebaran
5. Pantun Anak
Pantun anak merupakan pantun yang dibuat untuk menyampaikan pesan dan mengenalkan pengertian pantun kepada dunia anak. Pengenalan sedari dini merupakan usaha untuk melestarikan sastra pantun.
Adapun pantun anak lebih sederhana dari pantun lain. Kosa kata yang digunakan menjadi lebih singkat dan mudah diingat. Pantun anak lebih sederhana dari yang lainnya, karena tingkat pemahaman anak masih sedikit dan perlunya eksplorasi.
Ciri khusus pantun anak ini terletak pada kesederhanaan bahasa yang digunakan. Tidak berbelit belit dan mudah diingat. Banyak mengandung unsur hiburan dan jenaka yang terletak pada baris ketiga dan keempat. Dan pada sampiran dibuat sederhana saja terkait lingkungan mereka.
Fungsi pantun anak adalah memberikan edukasi sejak dini, dan memberikan pesan dengan suasana yang berbeda. Selain itu, membangun dan menumbuhkembangkan imajinasi anak, dan membantu pertumbuhan emosional dan mental si anak.
Contoh 1 :
- Makan kedondong pinggir kali
- Ikan menari dalam jurang
- Aduhai senang lah hati
- Esok hari Nenek datang
Contoh 2 :
- Jalan sore ke rumah Putri
- Jangan lupa bawakan roti
- Ayo kawan bangun pagi
- Bantu ayah ibu senanglah hati
Nah, diatas sudah di ulas beberapa pengertian pantun, jenis dan fungsi dari masing masing. Yang terpenting dalam berpantun adalah perhatikan kepada siapa pantun tersebut dituju. Ikan nelayan terjerat melekat, cukup sekian semoga bermanfaat.