√ Senjata Tradisional Papua | Keunikan, Ciri Khas dan Penjelasannya!

Senjata Tradisional Papua – Masyarakat Papua sudah cukup dikenal sebagai masyarakat yang memiliki keanekaragaman budaya yang unik. Kedekatan Suku Papua dengan alam sekitar membuat kehidupan mereka tidak bisa dipisahkan dengan berbagai bahan-bahan dari alam.

Papua merupakan provinsi terluas di Indonesia yang terletak dibagian paling timur. Provinsi Papua memiliki luas 808.105 km persegi dan merupakan pulau terbesar didunia sekaligus terbesar pertama di Indonesia.

Dahulu Papua merupakan Provinsi Irian Jaya, namun sejak tahun 2003 terbagi menjadi dua provinsi, yaitu bagian timur memakai nama Papua sedangkan yang bagian barat menggunakan nama Papua Barat.

Sama halnya dengan suku-suku yang lain di Indonesia, Suku Papua juga mencari makan dengan berburu binatang di hutan. Nah, peralatan yang biasanya mereka pakai untuk berburu di alam dijadikan sebagai senjata tradisional.

Pengertian Senjata Tradisional

senjata khas papua
by google

Senjata adalah alat yang digunakan untuk membunuh, melukai atau menghancurkan sesuatu baik benda maupun makhluk hidup.

Fungsi senjata adalah digunakan sebagai alat untuk mempertahankan diri atau bisa juga untuk mengancam lawan, menyerang dan melindungi diri dari musuh.

Sedangkan istilah tradisional berasal dari kata tradisi dan memiliki arti sebagai perilaku atau kebiasaan yang didasarkan pada aturan atau norma tertentu.

Norma tersebut dapat berupa norma tertulis atau norma tidak tertulis yang akan diwariskan pada generasi berikutnya secara turun menurun.

Berdasarkan pengertian senjata dan pengertian tradisional tersebut, dapat disimpulkan bahwa senjata tradisional adalah produk budaya yang lekat dengan masyarakat dan digunakan untuk berlindung dari serangan musuh.

Fungsi senjata tradisional lainnya yaitu dapat digunakan sebagai alat untuk berladang dan berburu. Namun senjata tradisional saat ini sudah menjadi identitas suatu bangsa yang ikut memperkaya kebudayaan nusantara.

Sehingga sangat penting sekali bagi kita untuk mengetahui macam macam senjata tradisional setiap daerah di Indonesia. Agar kita bisa ikut berperan dalam menjaga dan melestarikan salah satu warisan budaya.

Secara dominan senjata tradisional dikuasai oleh laki-laki. Hal tersebut didasarkan oleh budaya masyarakat penganut paham paternalitis yang menjadikan laki-laki sebagai pemimpin. Hal itu juga yang menjadi alasan mengapa laki-laki harus mempunyai senjata tradisional.

Untuk itu, yuk kita mulai perkenalan awal dengan membahas macam macam senjata tradisional Papua. Apa saja senjata tradisionalnya? Yuk simak pembahasan lengkapnya!

Macam Macam Senjata Tradisional Papua dan Papua Barat

Dalam budaya masyarakat Papua, senjata tradisional atau senjata adat memegang peran penting bagi kehidupan mereka.

Sama halnya dengan senjata tradisional daerah lain, senjata adat Papua berfungsi sebagai alat untuk mempertahankan hidup, baik untuk mendapat hewan buruan, melindungi diri dari musuh, serta berperang melawan kelompok suku lain yang mengganggu daerah kekuasaannya. Berikut macam macam senjata tradisional Papua, diantaranya:

Senjata Tradisional Papua – Busur, Panah Busur dan Anak Panah

senjata tradisional papua
by beritagar.com

Senjata busur seringkali digunakan Suku Papua untuk berburu babi dan jenis hewan liar lainnya. Selain itu, digunakan juga sebagai alat untuk melindungi diri ketika terjadi konflik antar kelompok yang sedang berlansung dan ketika terjadi perang.

Senjata busur terbuat dari kayu rumi dengan tali yang terbuat dari kayu rotan. 

Anak panah dari senjata adat Suku Papua terbuat dari kayu dengan mata panah yang terbuat dari tulang hewan yang diasah dan diruncingkan.

Mata senjata tradisional ini biasanya dibubuhi cairan dari tanaman yang beracun untuk menambah efek luka. Cara menggunakan jenis senjata tradisional in cukup mudah melalui beberapa teknik yang dikembangkan secara ilmiah, diantaranya:

  • Pembentukan

Teknik stance yang ideal adalah teknik untuk posisi tubuh untuk memanah. Posisi kaki harus seimbang, kuat dan tubuh harus lurus tanpa membungkuk.

  • Nocking

Nocking berarti memasukkan ekor panah. Masukkan titik di haluan dan letakkan gerbang atau poros dalam susunan panah. Penempatan yang tepat akan mempengaruhi keberhasilan dalam memanah.

  • Persiapan Target

Dalam teknik ini, pemanah diharapkan sangat kuat dengan tujuan untuk mencapai target. Di bagian ini, pemanah harus terlihat santai saat melakukan tarikan dan berkonsentrasi penuh pada tubuh agar tetap teguh.

  • Menggambar dan Menambat

Teknik ini adalah teknik menarik tali. Pemanah harus menarik tali sampai mencapai bibir atau dagu sebelum melepaskan panah. Teknik ini diikuti dengan penahan, yaitu penahan tangan yang dilakukan dengan menarik ujung pada dagu.

  • Holding

Setelah tarikan penuh, pemanah harus tegas dan terus berkonsentrasi agar tembakan tepat sasaran.

  • Fokus Pada Tujuan

Menentukan bidikan saat memegang panah, harus stabil dan kapan rotasi panah harus rileks.

  • Berangkat

Setelah itu, teknik rilis baru dilakukan. Rilis adalah teknik menarik panah. Caranya tangan yang merupakan tarikan panah, bergerak kembali dan menelusuri dagu dan leher.

  • Perbuatan

Teknik ini adalah sikap yang lebih maju setelah anak-anak menyerahkan tembakan. Kadang-kadang orang yang lebih tua harus tetap bangun dan bersantai setelah melepas tarikan.

Bukan hanya digunakan sebagai senjata adat Papua saja, panah merupakan senjata tradisional Papua Barat. Sebagaimana yang sudah dijelaskan di awal bahwa papua terbelah menjadi dua bagian.

Senjata tradisional panah-panah ini digunakan Suku Dani untuk menangkap hewan buruan dan berperang melawan musuh. Sama halnya dengan senjata busur panah masyarakat Papua, senjata khas Suku Dani juga memiliki karakteristik yang sama.

Selain itu, fungsi dari senjata khas Suku Dani juga dijadikan sebagai alat tradisional untuk melindungi diri dari binatang buas di hutan.

Senjata Tradisional Papua – Tombak Papua

senjata tradisional tombak papua
by kalimat.id

Selain busur, senjata adat papua yang berfungsi untuk menyerang jarak jauh adalah senjata tombak. Masyarakat Papua pada umumnya menyebuk dengan tombak asmat. Yaitu senjata adat dari Suku Asmat.

Fungsi Tombak Suku Asmat 

Fungsi tombak Papua yaitu agar masyarakat Papua lebih mudah menangkap hewan karena senjata ini sangat panjang dan bisa menjangkau sasaran jarak jauh.

Tombak bisa dilempar dan mampu menjangkau binatang yang berada pada jarak sekitar 50 meter. Maka tidak heran jika banyak masyarakat Papua yang berhasil menjadi atlit lempar lembing professional.

Tombak Asmat juga masih digunakan untuk berburu sampai sekarang. Hal itu karena tidak menimbulkan suara bising seperti senjata api sehingga proses perburuan juga akan lebih mudah.

Biasanya perburuan yang dilakukan Suku Asmat dan Suku yang lain di Papua untuk mencari binatang Rusa karena populasinya sangat tinggi dan mengganggu pertanian di pedesaan. Tentu saja keberadaan kawanan rusa sering meresahkan masyarakat dan menggagalkan hasil panen dari pertanian.

Tombak yang digunakan untuk memburu rusa memang terdiri dari beberapa jenis yang dibedakan berdasarkan ketajaman dan ukuran panjangnya. Ada mata tombak yang terbuat dari besi dan ada juga yang terbuat dari batu serta kayu.

Bentuk Tombak Papua

Dari segi bentuk tombak, terdapat bermacam-macam mata tombak dan terdapat puluhan jenis mata tombak yang biasa dibuat masyarakat Papua, khususnya suku Asmat.

Bentuk-bentuk mata Tombak memang tergolong unik karena ada yang bergerigi dan ada pula yang memiliki pengait. Pembuatan mata tombak tergantung dari penggunaannya karena ada tombak spesial yang digunakan untuk berburu gajah yaitu mata tombak kayu yang sangat runcing. Ada pula mata tombak yang digunakan untuk berburu buaya di sungai dan rawa dengan bahan logam.

Ukuran Tombak Papua

Untuk panjang tombak memang bervariasi, dari ukuran sekitar 1 m sampai 3 m yang disesuaikan dengan penggunaannya. Tombak yang berukuran pendek biasanya digunakan untuk berburu ikan di sungai atau rawa-rawa. Sedangkan Tombak yang paling panjang seringkali digunakan ketika sedang memburu hewan buas seperti babi, rusa dan buaya.

Tombak yang panjang juga memiliki ukuran yang berat karena gagangnya besar sehingga lebih nyaman dalam genggaman tangan.

Senjata Tradisional Papua – Pisau Belati Tajam 

senjata tradisional papua pisau belati
by exploreindonesia

Bila belati pada umumnya terbuat dari logam, maka Belati Papua justru terbuat dari tulang kaki burung endemik Papua yaitu burung Kasuari. Tulang kaki burung ini dipilih karena mudah dibentuk dan ditajamkan tapi tetap memiliki struktur yang kuat. Gagang atau pegangan senjata tradisional Papua ini biasanya juga dilengkapi dengan hiasan bulu burung Kasuari atau serat alam.

Selain terbuat dari tulang kaki burung Kasuari, jenis senjata Papua ini juga bisa terbuat dari bambu yang ujungnya dibentuk meruncing dan bagian gagang dihiasi dengan bulu Kasuari.

Pisau Papua ini merupakan salah satu alat pelengkap dari panah dan busur yang menjadi senjata utama.

Busur tradisional Papua terbuat dari bambu atau kayu, sementara talinya terbuat dari bahan Rotan. Untuk mata panahnya dibuat dengan menggunakan bambu, kayu, atau tulang Kangguru.

Suku-suku tradisional Papua biasanya menggunakan senjata ini untuk berburu, perang dan mengambil hasil hutan.

Senjata Tradisional Papua – Kapak Batu 

senjata tradisional papua kapak batu
by asyraafahmadi.com

Kapak Batu ini biasanya digunakan oleh masyarakat Papua untuk membuka lahan dan bercocok tanam. Pada masa lampau masyarakat Papua memanfaatkan bebatuan tajam, kemudian dihaluskan dan dibentuk mata Kapaknya.

Batuan yang biasa digunakan sebagai bahan utama pembuatan senjata ini adalah batu Nefrit. Setelah dihaluskan, batuan tersebut diikatkan menggunakan rotan pada sepotong kayu yang berfungsi sebagai gagang atau pegangannya.

Beberapa ahli budaya mengatakan bahwa, kegunaan dari senjata ini antara lain, digunakan oleh masyarakat Papua sebagai alat untuk menebang pohon dan membantu mereka dalam proses pembuatan sagu.

Tidak hanya senjata, Kapak Batu atau istilah modern Stone Axe untuk Asmat adalah objek mewah. Hal-hal yang terjadi seperti cara rumit dan bahan baku batu Nefrit sulit ditemukan. Sungguh berharga, bahkan Batu ini sering digunakan sebagai mahar dalam sebuah pernikahan.

Senjata Tradisional Papua – Badik Papua

senjata tradisional papua badik
by baabun.com

Badik adalah senjata tradisional orang Bugis di Makassar, yang akan menjadi senjata tradisional Papua setelah orang Papua mulai mengenal dunia luar. Bentuknya pendek seperti pisau, namun jenis senjata ini memiliki keunikan sendiri. Senjata ini sudah ada sejak Kerajaan Sulawesi ada.

Menurut kepercayaan dan mitos, senjata badik memiliki kegunaan atau keampuhan yang dikenal dari gaya atau stroke pada badik. Orang-orang yang menggunakan badik yang memiliki goresan seperti daun padi disebut “Pamoro Leko Ase”.

Di Papua badik seringkali digunakan sebagai senjata tradisional Papua untuk berkelahi dan bertempur.

Pamoro Leko Ase diyakini memiliki properti pemupukan tanaman jika petani membawa badik saat menabur benih atau menanam tanaman. Sementara Pamoro Assikodoi diyakini mampu mengubah sikap agar pemiliknya menjadi pejuang roh, tetapi ringan dalam keberuntungan dan bahkan jodoh.

Badik sebagai objek budaya, dipahami dan dilindungi oleh masyarakat yang memiliki berbagai fungsi dan tidak dapat digunakan hanya sebagai senjata tajam, orang percaya bahwa badik memiliki nilai dan makna tertentu.

Keunikan Senjata Tradisional Papua

keunikan senjata tradisional papua
by google

Senjata tradisional merupakan produk budaya yang lekat hubungannya dengan suatu masyarakat. Selain digunakan untuk berlindung dari serangan musuh, senjata tradisional juga digunakan dalam kegiatan berladang dan berburu. Lebih dari fungsinya, senjata tradisional kini menjadi identitas suatu bangsa yang ikut serta dalam memperkaya kebudayaan Indonesia.

Suku Asmat dari Papua, selain terkenal dengan seni ukirnya yang adiluhung, ternyata juga menyimpan kekayaan senjata tradisional yang luar biasa. Sebelum mengenal logam, Suku Asmat mengandalkan bebatuan untuk dijadikan senjata.

Menetap di bagian pesisir Pulau Papua yang didominasi oleh rawa dan pantai tidak menjadikan masyarakat Suku Asmat kehilangan akal untuk bisa menciptakan senjata tradisional dengan bahan dasar batu. Untuk mendapatkan bahan baku batu pegunungan, masyarakat Suku Asmat mencari di desa sekitar pegunungan. Mereka harus berjalan kaki menempuh jarak beberapa kilometer demi mendapatkan batu yang dibutuhkan.

Sampai di desa yang kaya akan bebatuan gunung, mereka tidak begitu saja mendapatkan batu yang dibutuhkan. Kadang batu-batu tersebut harus dibarter dengan barang-barang yang mereka bawa dari desa.

Batu yang biasa digunakan sebagai bahan utama pembuatan senjata adat adalah batu nefrit. Batu tersebut kemudian diolah menjadi kapak batu.

Penutupan

Demikian penjelasan mengenai Senjata tradisional Papua lengkap beserta penjelasannya. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan kalian mengenai budaya Indonesia, agar turut serta dalam menjaga dan melestarikan salah satu identitas Bangsa Indonesia.

Jangan lupa juga baca artikel yang lain senjata tradisional Bali, senjata tradisional Jambi, senjata tradisional Sumatera Utara. Terimakasih sudah berkunjung ke website kami 🙂

Scroll to Top