Wisata Religi Sunan Bonang Tuban, Info Jadwal & Tarif !!!

Wisata Religi Sunan Bonang Tuban – Terletak di pesisir utara Jawa Timur ini memiliki banyak tempat wisata alam khususnya pantai. Selain wisata alam, Tuban juga dikenal dengan wisata sejarah dan religi. 

Salah satu yang sudah populer adalah Makam Sunan Bonang. Karena merupakan makam, biasanya turis datang ke sini bukan hanya untuk jalan-jalan. 

Ada juga ziarah dan doa. Keberadaan tempat ini juga menjadi alasan mengapa Tuban sering disebut Kota Wali.

Makam Sunan Bonang terletak tidak jauh dari pusat kota Tuban. Lokasinya berada di belakang Masjid Raya Tuban, hanya berjarak sekitar 6 kilometer dari Alun-Alun Tuban.

Karena juga tempat wisata, tempat makamnya juga tertata rapi. 

Gerbang kuno dan pos jaga. Bangunan tersebut bisa menjadi wisata sejarah bagi wisatawan.

Harga Tiket Makam Sunan Bonang Tuban

Tidak ada tiket untuk mengunjungi makam sunan bonang tuban. Pengunjung dapat masuk secara gratis. Namun, Anda perlu mengetahui kode berpakaian. 

Jika Anda berada di sini, Anda harus berpenampilan rapi, tertutup, dan berkelakuan baik.

Harga Tiket Makam Sunan Bonang:

Tiket

Gratis

Jam buka Makam Sunan Bonang

Pemakaman buka 24 jam sehari. Banyak juga wisatawan yang datang berziarah pada malam hari atau bahkan tengah malam.

Namun, jika ingin melakukan ziarah sekaligus berwisata, waktu terbaik adalah pada siang hari. 

Disana juga akan banyak penjual oleh-oleh yang bisa dibawa pulang sebagai oleh-oleh.

Makam Sunan Bonang dengan Nilai Sejarah yang Tinggi

Makam Sunan Bonan Tuban merupakan wisata religi dan sejarah di kota Tuban. Sunan Bonang sendiri adalah seorang ulama besar dan anggota Wali Songo. 

Namanya melegenda karena kemampuannya menyebarkan Islam melalui seni wayang dan gamelan sekitar abad ke-15. 

Tempat ini selalu ramai dikunjungi peziarah dan wisatawan. Menurut data Dinas Pariwisata Kota Tuban, makam kuno ini merupakan objek wisata yang paling banyak dikunjungi di Kota Tuban.

Hal ini tidak terlepas dari banyaknya objek wisata yang ada di tempat ini. Selain mausoleum, berbagai warisan budaya dinasti masa lalu juga dilestarikan di kawasan wisata ini dan tersimpan dengan rapi. 

Selain itu, wisatawan juga bisa mendapatkan oleh-oleh dan cinderamata di sekitar kompleks wisata.

Berdoa Di Makam Sunan Bonang Tuban

Kegiatan utama yang dilakukan pengunjung di depan makam adalah sembahyang. Letak makamnya sendiri berada di sebuah paviliun. Makam ini dikelilingi tiang-tiang dan beratap segitiga di atasnya, mirip rumah joglo.

Tidak hanya makam Sunan Bonang Tuban, tetapi juga makam kerabat dan santri. Pada dinding sekitar makam terdapat tulisan “janma kendaraan kayuning bintang jagat” dalam bahasa Jawa Tengah yang berbunyi tahun 1611 atau 1689 M, dan diperkirakan makam tersebut dibangun pada tahun ini.

Peziarah biasanya duduk bersila saat makan, membaca doa dan kitab suci. Tujuannya untuk mendoakan wali Allah yang juga seorang maestro pencipta lagu tombo ati.

Warisan Budaya Sunan Bonang Tuban

Selain ziarah, wisatawan juga bisa belajar tentang sejarah Sunan Bonang Tuban. Di situs ini, setidaknya ada 27 cagar budaya dan dua yoni di dekat pendopo.

Cagar budaya yang terekam di kompleks ini meliputi beberapa pemakaman seperti Makam Sunan Bonang, Adipatih Kyai Ageng Gemilang, Adipatih Kyai Ageng Boto Abang, Sunan Bonang, Adipatih Kyai Ageng Ngasreh, Adipatih Balewod.

Selain mausoleum, peninggalan budaya lainnya antara lain Rana, Gerbang No.3, Aula Depan Barat, Aula Rantai Timur, Gerbang No.2, Aula Depan Timur, Aula Depan Barat, dan Gerbang No.1.

Sumur Al-Qur’an Wisata Religi Sunan Bonang

Hal menarik lainnya yang bisa ditemukan adalah mata air dari sumur Al-Qur’an. Air yang dihasilkan dari sumur ini dipercaya memiliki berbagai manfaat. 

Mulai dari meningkatkan kecerdasan anak hingga memberikan ketenangan pikiran. Pengunjung yang datang ke sini biasanya minum atau mandi di air dari sumur Al-Qur’an ini.

Berbelanja Souvenir dan Suvenir di Wisata Religi Sunan Bonang

Setelah selesai berziarah, wisatawan bisa berjalan-jalan di kawasan menjajakan oleh-oleh. Tempatnya seperti pasar dengan ratusan kios yang menjual berbagai macam pernak-pernik. 

Di sini pengunjung bisa menjumpai tas, batik, topi, turban, muqnas dan aneka kaos dengan corak khas makam Sunan Bonan.

Selain oleh-oleh, pengunjung juga bisa berwisata kuliner di area pasar. Aneka jajanan yang dijual di sana juga enak untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh keluarga.

Fasilitas di Wisata Sunan Bonang

Wisata Ziarah Makam Sunan Bonang Tuban dapat digambarkan sebagai wisata ziarah dengan berbagai fasilitas dan layanan, antara lain sebagai berikut:

  • Tempat parkir
  • Tempat istirahat
  • Kamar mandi/toilet
  • Restoran
  • Akomodasi
  • dan banyak lagi

Terdapat tempat parkir, toilet bersih, masjid dan gazebo tidak jauh dari kompleks wisata untuk wisatawan beristirahat atau tidur siang.

Transportasi ke Wisata Religi Sunan Bonang

Bagi wisatawan dari kota Tuban sudah tidak bingung lagi untuk mengunjungi ziarah makam kuno Sunan Bonang di Tuban. Namun orang asing, bahkan turis dari tempat lain, tentu bingung dan takut tersesat.

Namun wisatawan di luar Kota Tuban jangan khawatir, saya punya cara agar anda tidak tersesat.

Tentunya alat transportasi apa yang anda gunakan untuk berziarah ke makam kuno Sunan Bonang di Tuban yaitu menggunakan mobil pribadi seperti mobil pribadi atau sepeda motor.

Petunjuk arah ziarah ke Makam Sunan Bonan Tuban dapat anda temukan di Google Maps yang terpasang di smartphone anda.

Karena menggunakan mobil pribadi akan lebih menyenangkan daripada menggunakan kendaraan umum.

Namun jika menggunakan kendaraan umum seperti bus atau sejenisnya tidak masalah karena bisa berhenti di Terminal Bus Kota Tuban.

Setelah itu dilanjutkan dengan menggunakan ojek atau mobil pribadi anda menuju Desa Kutorejo lokasi Wisata Ziarah Makam Sunan Bonan.

Tips di Wisata Religi Sunan Bonang

Saran dan Tips Sebelum ke Tempat Wisata Ziarah Makam Sunan Bonang Tuban, anda perlu menyiapkan keperluan yang anda perlukan seperti bekal makanan, air minum, dll.

Dan beberapa barang tambahan seperti kamera, karena Anda pasti ingin mengabadikan momen bersama keluarga atau teman. Jangan lupa membawa peralatan medis (misalnya sabun, tisu, obat-obatan, sanitizer).

Persiapkan tubuh dan kendaraan Anda agar liburan Anda berjalan lancar. Jaga dirimu dan berhati-hatilah setiap saat.

Lokasi Makam Sunan Bonang

Kompleks wisata ini terletak di Jalan Kh Mustain, Kutorejo, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban. Lokasinya sangat strategis karena berada di pusat Tuban.

Beberapa tempat wisata menarik di sekitar makam adalah Masjid Agung Tuban dan Alun-Alun Tuban.

Wisata Religi Kota Wali Tuban

Menurut catatan, ada 7 makam wali di Tuban. Banyak peziarah dari dalam dan luar kota mengunjungi makam tersebut. 

Secara tidak langsung, mausoleum telah menjadi objek wisata religi, tidak hanya dikunjungi umat Islam.

Orang-orang dari agama lain juga berkunjung kesana karena ingin melihat sejarah para wali tersebut. Selain makam wali, terdapat wisata religi lainnya seperti candi dan masjid. 

Simak ulasan Wisata Religi Tuban berikut ini.

9 Tempat Wisata Religi Di Kota Tuban Wali

Berikut daftar tempat wisata religi yang ada di kawasan kota tuban, dan tentunya tempat ini dapat anda kunjungi.

Adapun tempat-tempat wisata yang dapat anda kunjungi adalah sebagai berikut ini:

1. Masjid Agung Tuban

Masjid kebanggaan masyarakat Tuban ini dibangun pada masa pemerintahan Adipati Raden Ario Tedjo, Bupati Tuban ke-7, dan Bupati ke-35 Raden Tumenggong Kusumodigdo. Renovasi pertama dilakukan pada masa pemerintahan Tuban.

Masjid yang berdekatan dengan makam Sunan Bonan ini merupakan cikal bakal penyebaran agama Islam di Tuban, di masjid inilah Sunan Bonang mengajarkan Islam kepada masyarakat. 

Masjid ini sudah sangat terkenal di Tuban dan menjadi objek wisata religi di Kota Tuban.

2. Masjid Ashabul Kahfi, Perut Bumi Al-Maghribi

Selain disebut Kota Wali, Tuban juga dikenal sebagai Kota Seribu Gua. Bahkan ada masjid di dalam gua. 

Masjid yang dikenal dengan nama Masjid Ashabul Kahfi Al-Maghribi ini terletak di sebuah gua di Jalan Gedungombo di Kecamatan Semanding Kabupaten Tuban.

Meski berada di Goa, hal ini tidak membatasi seni arsitektural Kyai Subhan. Itulah yang membuat masjid ini luar biasa dan unik. Selain menjadi masjid, goa tersebut juga merupakan pesantren Al-Maghribi.

Selama ini Masjid Ashabul Kahfi menjadi tujuan zaroh atau wisata religi di kota Tuban.

Selain wisata religi bagi umat Islam, Tuban juga memiliki wisata religi bagi pemeluk agama lain yaitu Klenteng Guan San Bio. 

Terletak di pusat Tuban, candi ini merupakan salah satu candi terbesar di Asia.

3. Makam Sunan Bonang

Sunan Bonang adalah salah satu Wali Songo yang berpengaruh dalam menyebarkan agama Islam di Jawa Tengah. Sedangkan di Jawa Barat, Sunan Gunung Jati sangat berpengaruh.

Nama Bonang sendiri diambil dari nama sebuah desa di Rembang, dan makam aslinya berada di desa Bonang. Namun yang paling banyak dikunjungi adalah makamnya di Tuban.

Keberadaan kedua makam tersebut karena pernah ada seorang murid Madura yang sangat mengagumi Sunan Bonan.

Sepeninggal Sunan Bonan, para santri ingin membawa kain kafan dan pakaian Sunan Bonan ke Madura. 

Namun kata tersebut tidak tersampaikan, karena diketahui oleh mahasiswa lain di Tuban dan mereka berebut merebutnya.

4. Makam Syekh Maulana Ibrahim Asmaraqandi

Syeh Maulana Ibrahim Asmaraqandi adalah ayah dari Sunan Ampel. Syeh Maulana sendiri berasal dari Timur Tengah, tepatnya dari Samarkand di Asia Tengah. 

Karena orang Jawa tidak bisa mengucapkan Samarkand, nama Asmaraqandi menjadi.

Sekitar tahun 1362 Saka/1440 M Syeh Maulana datang ke Jawa. Namun ia tidak langsung mendarat di Jawa, melainkan singgah di Palembang terlebih dahulu.

Ia kemudian pergi ke Jawa, tepatnya di Gesik (sekarang Gesikharjo), dengan tujuan menemui raja Majapahit yang menikah dengan adik istrinya, Dewi Darawati. 

Selain itu, ia juga datang ke Jawa untuk menyebarkan agama Islam.

5. Makam Sunan Bejagung Lor

Nama asli Sunan Bejagung Lor adalah Sayyid Abdullah Asy’ari bin Sayyid Jamaluddin Kubro. Ia adalah adik dari Syekh Maulana Ibrahim Asmaraqandi.

Sunan Bejagung sendiri berasal dari Hadramaut atau Arab Saudi dan masih memiliki keturunan dengan Nabi Muhammad. 

6. Makam Sunan Bejagung Kidul

Ia datang ke Jawa untuk menyebarkan Islam dan membantu memecahkan masalah ekonomi masyarakat saat itu.

Sunan Bejagung wafat dan dimakamkan di desa Bejagung, kecamatan Semanding, 2 km sebelah selatan pusat kota Tuban.

Tak jauh dari makam Sunan Bejagung lor, terdapat makam Sunan Bejagung Kidul. Kedua makam tersebut hanya berjarak 400 meter yang dipisahkan oleh jalan desa.

Jika di makam Sunan Bejagung Lor bersemayam Sayyid Abdullah Asy’ari, maka di makam Bejagung Kidul terdapat makam Syekh Hasyim Amaluddin, menantu Sunan Bejagung Lor.

Makam Sunan Bejagung Kidul tidak seramai Makam Sunan Bejagung Lor di jalan utama. Hanya ada beberapa peziarah di sini.

7. Makam Syekh Ahmad Cholil

Makam Syekh Ahmad Cholil terletak di Desa Rawasan, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban. Makam tersebut ditemukan oleh Mbah Nawawi pada tahun 2000 melalui komunikasi spiritual.

Ada sumur dewa di sekitar makam, meskipun hujan, sumur tidak akan surut atau bertambah. 

Dahulu kala, air sumur naik ke titik tertinggi, tak lama setelah bencana tsunami Aceh tahun 2004 silam.

Di kabupaten ini juga terdapat beberapa tempat wisata berupa pantai indah yang bisa dikunjungi setelah mengunjungi makam Syekh Ahmed Jolier. Salah satunya adalah pantai Cemara di Tuban.

8. Makam Sunan Geseng

Sunan Geseng yang bernama Kyai Cokrojoyo adalah murid Sunan Kalijaga yang sangat setia. Singkat cerita, Sunan Kalijaga memerintahkannya untuk menunggu kepulangannya dan menanam bambu di depannya.

Karena memakan waktu yang cukup lama, bambu yang tertancap terakhir menjadi padat. Untuk membangunkan Huanjue, Sunan Kalijaga membakar pohon bambu, dan Yuanjue dihanguskan (Gesun), tetapi dia tidak mati. Sejak saat itu dia dipanggil Sunan Geseng.

Makam Sunan Geseng berada di Desa Gesik, Kecamatan Semanding, Tuban.

9. Makam Syekh Subakir

Syekh Subakir adalah tokoh Islam pertama yang datang ke Jawa, dialah yang menaklukkan Jawa. Konon sesampainya di sana, Jawa masih berupa hutan angker yang penuh dengan elf.

Inilah mengapa sering terjadi gempa bumi di Pulau Jawa pada waktu itu, barulah Syekh Subakir mengusir para elf dan memakukan 3 paku tanah pada akhirnya tidak jarang terjadi gempa bumi di Pulau Jawa.

Tidak ada yang tahu makam asli Syekh Subakir, ada yang mengatakan dia meninggal di Persia dan makam di Jawa hanya tinggal jenazahnya.

Di Jawa sendiri terdapat dua makam Syeh Subakir, yang pertama di kawasan pegunungan Tidar Jawa Tengah dan yang kedua di desa Tasikharjo, kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban.

Mungkin cuma ini yang bisa kami sampaikan, semoga bermanfaat untuk kalian yang akan berkunjung ke Wisata Religi Tuban.

Sekian dan Terima Kasih.

Share your love

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *