Klasifikasi Jamur – Pasti diantara sahabat lentera ada yang pernah makan jamur? Hayo ngaku! Mungkin juga kalian pernah mengamati halaman rumah, kebun atau tempat-tempan yang teduh saat musim hujan?
Jika iya, disana kalian akan menemukan suatu organisme seperti tumbuhan namun kecil, berwarna-warni mirip payung? Nah, organisme tersebut bernama jamur atau fungi. Lalu apa sih ciri ciri jamur? Apa saja klasifikasi jamur? Yuk kita cari tahu bersama-sama dalam artikel ini!
Pengertian Jamur
Jamur adalah kelompok organisme eukariotik yang bersifat uniselular atau multiselular, tidak berpindah tempat dan berkembang biak dengan cara seksual dan aseksual.
Mikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jamur.
Macam-macam jamur yang dimanfaatkan sebagai sumber makanan sangat banyak sekali. Sekitar 100.000 jenis jamur yang ada di alam sudah dikenal. Sedangkan 1.000 jenis jamur baru selalu dideskripsikan oleh para ahli setiap tahunnya.
Sementara itu, kegiatan manusia yang mengeksploitasi alam berpeluang dalam mengancam kelangsungan hidup organisme jamur.
Perusahan habitat jamur dan pembakaran hutan hujan tropis hampir terjadi setiap hari. Hal ini tentu akan mengancam kepunahan macam macam jamur, bahkan sebelum ditemukan oleh para ahli.
Mengapa Jamur Tidak Dapat Digolongkon Ke Dalam Tumbuhan?
Sifat jamur adalah heterotrof . Heterotrof adalah tidak dapat membuat makanannya sendiri sehingga mendapatkan makanan dari organisme lain. Prosesnya yaitu dengan cara menguraikan menjadi makanan sederhana sehingga dapat diserap sel-sel jamur.
Sebagian besar jamur atau fungi bersifat saprofit. Saprofit adalah mendapatkan makanan dari makhluk hidup lain yang sudah mati dan ata berasal dari bahan organik yang membusuk.
Oleh sebab itu, jamur memiliki kingdom sendiri dan tidak termasuk kingdom plantae.
Habitat Jamur
Jamur bisa tumbuh dengan subur pada lingkungan dengan suhu, kelembapan yang sesuai, pH kurang dari 7 (bersifat asam) dengan lingkungan yang beroksigen dan tempat yang menyediakan makanan bagi jamur (zat organik).
Sebagian besar jamur bersifat mesofilik. Mesofilik adalah jamur akan tumbuh pada suhu optimum 20° – 30°C. Namun beberapa waktu telah ditemukan jenis jamur termofilik. Jamur termofilik adalah jamur yang mampu tumbuh pada suhu diatas 50°C.
Sedang jenis jamur psikrofilik adalah jamur yang bisa tumbuh pada suhu 0°C atau kurang, jamur psikrofilik biasanya disebut jamur salju. Jamur inilah yang sering merusak bahan makanan ketik didinginkan.
Baca Juga : Bakteri : Pengertian, Sejarah, Struktur dan Bentuk Bakteri {Lengkap}
Cara Jamur Memperoleh Makanan
Jamur memperoleh makanan dengan menyerap karbohidrat yang larut secara langsung contohnya sukrosa, fruktosa dan glukosa.
Namun jika makanan yang tersedia adalah polisakarida contohnya selulosa, pati dan lignin maka jamur akan mengeluarkan enzim yang dapat mencerna ekstraseluler dan menyerah hasilnya.
Ciri Ciri Jamur
Jamur adalah salah satu organisme yang unik dan berbeda ddari organisme eukariotik lain, ciri ciri jamur adalah sebagai berikut:
- Tidak mempunyai klorofil sehingga jamur tidak berfotosintesis
- Jamur adalah makhluk hidup yang memiliki memberan inti (bersifat eukariotik)
- Jamur bersifat heterotrof (tidak bisa membuat makanan sendiri)
- Dinding sel jamur terbuat dari zat kitin dan β-glukan.
- Jamur atau fungi tidak memiliki akar , batang, daun seperti tumbuhan dan seluruh jaringannya disebut talus
- Talus yang dimiliki jamur dapat menyerupai akar, batanf dan daun seperti milik tumbuhan
- Tubuh jamur terdiri dari benang-benang bercabang atau disebut hifa
- Benang hifa yang membentuk suatu anyaman disebut miselium. Miselium adalah kumpulan dari beberapa hifa.
- Beberapa jamur ada yang hifanya bersekat disebut septa.
- Habitat jamur di tempat yang lembab, tidak memerlukan cahaya matahari dan sedikit asam.
- Bentuk jamur bervariasi contohnya bentuk jamur lembaran adalah jamur kuping`dan bentuk jamur seperti payung contohnya jamur merang.
- Sebagian jamu bersifat dimorfisme. Dimorfisme adalah sifat jamur yang berubah bentuk sesuai dengan kondisi lingkungan.
- Sifat jamur adalah saprofit dan parasit, selain itu sifat jamur adalah bersimbiosis (hidup bersama) dengan organisme lain.
- Jamur ada yang bersifat multiseluler (bersel banyak) dan ada juga yang bersifat uniseluler (bersel satu).
Struktur Jamur (Fungi)
Struktur tubuh jamur terdiri dari beberapa bagian, diantaranya :
- Talus adalah keseluruhan dari jamur, karena jamur masih belum memiliki akar, batang dan daun sejati. Talus jamur ada yang strukturnya menyerupai akar, batang dan daun tumbuhan.
- Dinding Sel jamur tersusun dari zat kitin dan β-glukan. Kitin adalah polimer karbohidrat yang mengandung nitrogen. Ciri ciri kitin adalah kuat namun tetap fleksibel. Hal ini berbeda dengan dinding sel tumbuhan yang tersusun dari selulosa dan bersifat kaku.
- Septa adalah dinding pemisah nukleus satu dengan nukleus yang lain.
- Hifa adalah deretan sel yang membentuk benang pada jamur multiseuler (bersel banyak).
- Pori adalah lubang pada bagian septa yang membuat sitoplasma bergerak dari sel satu ke sel lainnya untuk menyebarkan nutrisi.
- Haustoria adalah bentuk hifa modifikasi yang dimiliki jamur parasit dan berfungsi untuk menyerap makanan dari inang tempat jamur.
- Miselium adalah kumpulan beberapa hifa yang bercabang. Fungsi miselium adalah tempat pembentukan spora dan alat reproduksi jamur.
- Sporofor adalah hifa yang muncul pada tanah atau kayu yang lapuk.
- Spora adalah alat perkembangbiakan jamur yang utama.
- Enzim hidrolitik ekstraseluler adalah enzim yang menguraikan zat makanan yang masih kompleks lalu diabsorbsi oleh jamur.
Cara Reproduksi Jamur
Secara alamiah, cara reproduksi jamur dibedakan menjadi dua cara yaitu jamur berkembang biak secara aseksual (vegetatif) dan seksual (generatif).
Banyak spesies jamur yang melakukan reproduksi aseksual dan seksual menggunakan spora.
Reproduksi Jamur Secara Aseksual (Vegetatif)
Reproduksi jamur secara aseksual akan dilakukan oleh jamur ketika sumber makanan jamur sedang melimpah.
Secara umum, perkembang biakan jamur secara aseksual dapat dilakukan melalui tiga cara. Seperti apa cara reproduksi jamur secara aseksual, berikut ulasannya :
- Pembentukan Tunas (Budding)
Cara reproduksi jamur yang paling sederhana adalah dengan pembentukan tunas (budding) yang terjadi pada jamur uniseluler (bersel satu), contoh jamurnya Saccharomyces cerevisiae.
Cara reproduksi jamur dengan metode budding yaitu jamur membentuk sel yang berukuran kecil, kemudian jamur akan tumbuh menjadi sel ragi dengan ukuran sempurna yang pada akhirnya akan terlepas dari sel induknya kemudian menjadi individu baru.
- Fragmentasi (Pembelahan Sel)
Fragmentasi adalah pemotongan bagian-bagian hifa jamur dan setiap potongan hifa jamur nantinya akan tumbuh menjadi hifa baru.
Reproduksi jamur secara fragmentasi diawali dengan terjadinya pemisahan hifa dari miselium. Selanjutnya, potongan hifa akan membentuk tunas atau kuncup. Kuncup ini nanti akan berkembang dari permukaan hifa.
Sel pada hifa selanjutnya akan mengalami pembelahan nukleus, satu nukleus mengisi kuncup dan nukleus lain akan tetap berada didalam sel semula.
Dalam satu hifa bisa terbentuk lebih dari satu kuncup sekaligus. Kuncup akan segera melepaskan diri dari hifa induk dan tumbuh membentuk jamur baru. Namun, pada suatu kondisi tertentu hifa akan terdegeneralisasi menjadi sporangia (penghasil spora aseksual).
- Membentuk Spora Aseksual
Reproduksi jamur secara aseksual yang paling utama yaitu dengan membentuk spora aseksual haploid (mitospora adalah spora yang dihasilkan dari pembelahan mitosis).
Pembentukan spora aseksual pada jamur terjadi melalui spora yang dihasilkan oleh hifa tertentu. Spora aseksual adalah sel reproduksi yang dapat membuat jamur langsung tumbuh.
Spora adalah alat penyebaran utama jamur. Macam macam spora aseksual terdiri dari beberapa jenis, diantaranya :
Spora Aseksual | Keterangan |
Konidiospora | Kondiospora adalah spora yang dibentuk di ujung atau sisi suatu hifa. Kondiospora atau konidium kecil bersel satu disebut mikrokonidia, sedangkan konidium yang besar dan bersel banyak disebut makrokonidia. |
Sporangiospora | Sporangiospora terbentuk di dalam kantong yang disebut sporangium. Sporangium terletak pada ujung hifa khusus yang disebut sprangiosfor. Sporangiospora ada yang bergerak menggunakan flagella disebut zoospora dan ada yang tidak dapat bergerak (nonmotil) disebut aplanospora. |
Arthrospora | Arthrospora disebut juga oidium merupakan spora yang terbentuk pada sel-sel hifa yang terputus. |
Klamidospora | Klasmidospora adalah spora yang bersel satu dan memiliki dinding tebal yang dibentuk ketika keadaan lingkungan tidak menguntungkan bagi jamur. |
Blastospora | Blastospora adalah kuncup atau tunas pada jamur uniseluler yaitu khamir. |
Reproduksi Jamur Secara Seksual (Generatif)
Reproduksi jamur secara seksual akan dilakukan ketika ada perubahan lingkungan terutama ketika sumber makanan sedikit atau lingkugan kurang menguntungkan.
Perkembang biakan jamur secara seksual dilakukan dengan peleburan dua sel inti yaitu gametangium dan konjugasi. Gametangium menjadi penyebab terjadinya singami. Singami adalah penyatuan sel dari dua individu. Singami terjadi melalui tiga tahapan, yaitu :
- Plasmogami
Jamur tidak memiliki alat kelamin jantan dan betina, yang ada pada jamur adalah hifa (+) dan hifa (-).
Plasmogami adalah proses tejadinya fusi dari dua protoplas dari sel-sel hifa (+) dan (-) yang bersesuaian. Plasmogami bisa terjadi melalui konjugasi. Konjugasi adalah peleburan gamet (sel kelamin) yang didahului dengan penyatuan dua hifa yang berbeda.
Berdasarkan gametnya proses konjugasidibedakan menjadi enam macam yaitu isogami, anisogami, oogami, gametangiogami, somatogami dan spermatisasi.
- Kariogami
- Meiosis
Setelah terjadi kariogami, zigot yang terbentuk segera melakukan pembelahan meiosis. Pembelahan meiosis menghasilkan spora seksual yang haploid (spora seksual sering disebut meiospora).
Meiosis adalah pembelahan sel yang mereduksi kromosom menjadi setengahnya (diploid menjadi haploid).
Konjugasi | Keterangan |
Isogami | Peleburan 2 gamet dimana bentuk dan ukurannya sama. |
Anisogami | Peleburan 2 gamet dimana ukurannya berbeda namun bentuknya sama . |
Oogami | Peleburan 2 gamet dimana ukuran dan bentuknya berbeda. |
Gametangiogami | Peleburan isi 2 gametangium yang jenisnya berbeda dan menghasilkan zigospora. |
Somatogami | Peleburan 2 sel hifa. Dua sel hifa yang tidak terdeferensiasi inti selnya berpasangan, kemudian terbentuk hifa diploid yang selanjutnya akan dibentuk askospora. |
Spermatiasi | Spermatiasi adalah peleburan antara spermatium (gamet jantan) dengan gametangium betina (hifa) yang kemudian berkembang membentuk hifa baru (diploid) dan menghasilkan askospora. |
Klasifikasi Jamur
Pada awalnya klasifikasi jamur dikelompokkan menjadi empat filum, namun seiring perkembangan sistem klasifikasi jamur membagi jamur menjadi enam filum. Berikut macam-macam jamur :
- Filum Chytridiomyta
- Filum Zigomycota
- Filum Glomeromycta
- Filum Ascomycota
- Filum Basidiomycota
- Filum Deuteromycota
Baca Juga : Virus : √5+ Ciri Ciri Virus, Pengertian Virus dan Struktur Virus