Pantun Melayu – Pantun adalah prosa lama yang pada mulanya digunakan oleh masyarakat melayu, dan jenis pantun ini biasa digunakan dalam rutinitas Apapun. Sedangkan dari jenis pantun ini digunakan dalam kehidupan sehari-hari atau ritual apa pun. Selain itu, pantun melayu memiliki kaedah – kaedah yang harus ditaati serta aturan – aturan yang berlaku.
Kemudian, pada jenis pantun melayu, keunikan lainnya menggunakan bahasa asli melayu dan ini harus menjadi tutur kata wajib yang harus digunakan. Sebagai kalimat penghormatan dan sapaan yang sangat penting dan berharga. Dengan pertimbangan pantun maka tamu akan lebih puas dan tentu saja sangat diagung- agungkan, dalam hal ini harus benar.
1. Pantun Melayu Saat Merisik
Pantun melayu pertama yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah pantun saat merisik. Dimana ini adalah pantun yang digunakan untuk meminimalkan seorang gadis. Yang akan dinikahi untuk menjadi istri atau calon pengantin. Dimana, kompilasi merisik yang paling utama dilakukan oleh ketua adat karena ini adalah acara penting.
- Bukan kulit sembarang kacang.
- Akar melilit batang jati.
- Ini bukan sembarang datang.
- Datang membawa niat terukir dalam hati.
Baca Juga: Pantun Selamat Pagi
2. Pantun Melayu Pernikahan
Jenis pantun melayu selanjutnya yang sangat berharga didalam kehidupan sehari – hari masyarakat suku melayu adalah jenis pantun pernikahan. Dimana dalam hal pernikahan wajib hukumnya pantun dibunyikan dan ini adalah bentuk simbolis sebagai tanda penyerahan calon pengantin wanita. Kepada sang keluarga pengantin pria agar saling mengenal dan tidak merasa terbebani.
- Ikan di dasar laut kecut tepian darat.
- Masak rendang maknyus serunding.
- Cinta terpaut saling mengikat.
- Duduk di pelamin saling ber sanding.
3. Pantun Ketika Di Bulan Ramadhan
Jenis pantun melayu tidak hanya diterapkan dalam acara pernikahan, tetapi juga diterapkan untuk menyambut bulan ramadhan. Sedangkan ini adalah cara mengikat silaturahmi akan semakin dekat antara satu sama lain yaitu mempererat ukhuwah islamiyah agar semakin menyatu. Tentu saja, dalam hal ini yang dilakukan oleh saudara yang tidak bisa pulang.
- Salam dituntun niat diterima.
- Agar terajlin ikatan mesra.
- Sejenak kompilasi ramadhan menjelma.
- Amalan ditingkatkan sesuai selera.
- Hubungan mengikat antara manusia.
- Hati bersatu menuai kongsi.
- Nafsu dihalang buanglahdosa.
- Sucikan hati dari setiap dimensi.
- Bukan tidak mudah bertahan diri.
- Bukan sulit mempelajari kesulitan.
- Gabung nurani tabahkan diri.
- Ingat tuhan yang selalu disisi.
- Selera dirasa sebelum tiba subuh.
- Azan magrib menandakan buka.
- Ramadhan datang berlabuh.
- Mohon doa saat mata masih terbuka.
- Siang tertahan terhitung waktu.
- Tarawih tegakkan saat tiba hari.
- Jalani rutinitas khusyuk tepat waktu.
- Walaupun ramadhan pergi besok hari.
4. Pantun Perantau
Untuk mengungkkapkan rasa rindu, masyarakat melayu juga suka mengungkapkan dengan kalimat pantun melayu. Misal anak yang merantau keluar negeri, maka berpantun bisa menggantikan rasa kangen yang menggebu pada diri anak tersebut. Di pantun ini erdiri sajak dan isi yang saling berkaitan erat dan menggambarkan fenomena sehari – hari.
- Permatang hutan bercahaya terang.
- Ranting menyilang bertaut tembaga.
- Hamba tiba dari daerah seberang.
- Banting tulang buat keluarga.
- Asam rasa buah kiwi.
- Jangan makan hingga melampau.
- Sudahlah lama hidup disini.
- Jauh keluarga akibat merantau.
- Ke Laut tepi jumpa kerang.
- Kerang di simpan di peti perahu.
- Sungguh sangat jauh pergi ke negeri orang.
- Menangis hati tak ada yang tahu.
- Air ditadah masukkan ke timba.
- Siram bunga secara merata.
- Jangan takut terasa hiba.
- Rindu terasa bagaikan air mata.
- Rasa manis buah cempedak.
- Jangan lupa buang bijinya.
- Anak dara cantik berbedak.
- Pasti jantan banyak yang meminangnya.
- Hutan rimba benderang terang.
- Ranting nyilang dekat pegaga.
- Hambar berjuang di negeri seberang.
- Menyuap nasi untuk keluarga.
- Berbuat baik menata bendang.
- Tanah terlacak terasa licin.
- Rupa tak nampak harta pun kurang.
- Adalah ilmu menyimpulkan diri.
- Terbang merpati di antara perigi.
- Simpan daun kelapa.
- Cari ilmu hingga meninggi.
- Kamupung jangan dilupa.
- Pohon delima tertinggal satu.
- Semut bersarang diumbut kerengga.
- Jauh pula hati berpeluk.
- Karena cinta terkenang jua.
- Gelanggang daru menyumbat santau.
- Condong pohon saling berjejeran.
- Anak sekolah pergi merantau.
- Janga lupa tempat kelahiran.
5. Pantun Melayu Merayu
Dari kebudayaan melayu, sering sekali ada jenis pantun melayu yang sangat khas untuk digunakan ketika dalam acara – acara pertemuan atau pertunjukan. Yang akan membuat semau orang tersanjung atas tingkah lucu para pemainnya. Dan ini merupakan hal seru ketika ada percakapan antara lelaki dan perempuan, sangat ringan dan humble.
- Emak lentik pandai menari.
- Tanpa letih kayak mak lampir.
- Nian cantik wajah adek hari ini.
- Abang nak pinjam uang buat traktir.
- Kedai laris yang siape punya.
- Milik tuang fatur pujangga.
- Hai adek manis abagn kasih bunga.
- Baru petik dekat tetangga.
- Masih gadis dah lama tak bertemu.
- Sampai tiba waktunya kepepet.
- Sayang elok siape name dikau.
- Nak cari dukun untuk memelet.
- Merekah indah bunga sepatu.
- Antara janji terikat kita bersama.
- Bolehkah abang mencoba merayu.
- Tuk ajak adek tinggal bersama..
- Sambil rehat menanak ubi.
- Masak sebakul di dapur cik mita.
- Jikalau dinda merindukan abi.
- Janganlah risau serta murka.
- Apabila tuan memanggil sesepuh.
- Jangan sedih nelangsa jiwa.
- Sayang, adik takkan selingkuh.
- Hanya abanglah cinta satu – satunya.
- Kerajaan kampar ialah panutan.
- Masyarakat ikut menopang.
- Abang tetap jadi pantuan.
- Tapi itu hanyalah tokek belang.
Baca Juga: Pantun Persahabatan
6. Pantun Tunjuk Ajar
Jenis pantun melayu selanjutnya yang juga merupakan tradisi lisan sehari – hari masyarakat adalah pantun tunjuk ajar. Dimana ini adalah pantun yang sering menggabungkan antara nasehat dan juga pesan – pesan mengenai kehidupan. Serta sering sekali menggabungkan beberapa pedoman dasar tentang hal – hal yang dianggap baik sekali.
- Wahai anak gadis jaga lah amanah.
- Tunjuk ajah segera telaah.
- Ambillah hal baik berfaedah.
- Agar hidup tidak salah.
- Hikayat berkata di daerah junjungan.
- Menjalin hakikat zaman ke zaman.
- Mantapkan rasa dalam pendidikan.
- Agar negeri mendapat kemajuan.
- Bear buah bermahkota gading.
- Diambil dari tandan bertali.
- Besar tua saling bersanding.
- Cari mufakat agar menjadi.
- Apa bentuk hidup yang beriman.
- Mufakat lalu tegak berjalan.
- Kalah usai putus bersanding.
- Janji lalu segera ditegakkan.
- Sebut satu tanda melayu yang bertuah.
- Saling bertatap hendak musyawarah.
- Apa sebuah melayu yang beradat.
- Saling damai hidup mufakat.
- Putri sultan berjilbab kelingkan.
- Sangat cantik serta menyenangkan.
- Anugrah rasa akan selalu diberikan.
- Karya besar selalu setia dinantikan.
- Tuan tambusai pahlawan rokan.
- Gurindam dua belas raja haji.
- Jalan beriring mari berjalan.
- Menuju bangsa yang senantiasa diimpikan.
- Istana siak megah menjulang.
- Penghubung bersama sungai jantan.
- Apa yang baik untuk dibawa pulang.
- Maka yang baik tolong ditinggalkan.
- Apabila banyak berjalan ke kampung jati.
- Budi tuan akan terima.
- Sepakat harus terletak dihati.
- Agar kukuh sampai mati.
- Adt terikat bak tinggal lebah.
- Berisi penuh hingga bersambang.
- Adat terisi hingga melimpah.
- Bila berisi bukanlah kurang.
- Tembaga padat boleh dituang.
- Bila dituang melepuh kaki.
- Adat tidak boleh dibuang.
- Jika dibuang binasa sudah negeri.
- Kayu lebat jangan ditebang.
- Bila berbuah jadi berdaun.
- Adat suku melayu jangan dibuang.
- Karena pusaka secara turun – temurun.
- Lancang patah lalu sadaikan.
- Agar sampan mampu melintang.
- Petuah masyarakat segera sampaikan.
- Agar badan tidak menjadi hutang.
Nah itu tadi beberapa contoh pantun melayu yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dimana, pantun – pantun ini memiliki makna yang terkandung, dan ini tentu saja menjadi wadah bagi semua orang. Untuk bisa selalu berteman dengan siapa saja dan menjadi orang yang selalu dapat diandalkan. Selain itu, pantun juga akan dibangun keharmonisan antara sesama.