Pantun Lebaran – Pantun termasuk sastra lama yang masih bahkan semakin digemari saat ini oleh beberapa kalangan. Karya sastra spontanitas ini menjadi cara berkomunikasi atau merespon suatu kejadian lalu saling membalas satu sama lain. Contohnya seperti pantun lebaran yang banyak dicari untuk momen lebaran di rumah aja.
Dengan kata lain pantun bisa menjadi cara mengobrol dengan ala sastra dan oleh sebab itu tak semua orang bisa berpantun. Hal ini membuat para ahli pantun patut diacungi jempol berkat keahlian yang semakin lama semakin hilang.
Momen-momen tertentu seperti sesuatu yang lucu, unik atau yang tak setiap hari ada menjadi bahan berpantun. Bahkan tak jarang pula pantun menjadi cara tepat untuk menyindir kejadian di suatu negara dan lebih dari itu pantun bisa untuk melihat cara pandang berpolitik.
Mengenal Pantun Lebaran
Betapa luar biasanya sastra Melayu ini sehingga tak berlebihan jika harus dilestarikan dengan mempelajarinya atau menggunakannya dalam kehidupan. Saat ini sedang berada di momen lebaran yang mayoritas masyarakat Indonesia merayakannya.
Ini adalah momen yang pas untuk menggunakan pantun dalam memberikan selamat lebaran dan saling bermaaf-maafan sehingga ucapan menjadi lebih unik dan menarik. Pantun lebaran ini bisa dikirim ke sanak saudara atau kolega via chat dan lebih berpeluang untuk dibaca sampai akhir karena keunikan tersebut.
Ini adalah beberapa pilihan pantun yang tepat untuk momen lebaran terutama di tahun 2020 yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Terdapat pantun lebaran dalam kondisi corona, berbahasa Jawa dan pantun lucu yang menarik untuk disampaikan dan diteruskan via chat. Sekarang adalah momen yang pas untuk bermaaf-maafan secara online, bukan?
Pantun Lebaran Corona
Lebaran tahun ini memang sangat berbeda dari lebaran sebelumnya dan kelak bisa menjadi sebuah cerita unik untuk dikenang. Ungkapkan momen ini dengan ucapan yang juga unik sehingga bisa menarik perhatian bagi siapapun.
Suatu saat ungkapan dengan pantun ini akan dibaca kembali dengan keadaan yang mungkin sudah berbeda dan akan menjadi sejarah bahwa dirimu pernah mengalami masa yang benar-benar seperti sekarang ini.
1. Pantun Corona Pertama
Pantun ini untuk menyemangati untuk terus berbahagia meski dalam keadaan pandemi yang mengakibat kan orang-orang tak bisa berkumpul untuk saling melepas rindu dan bermaaf-maafan. Dari pantun tersebut mengingat kan bahwa musibah global ini tak boleh menghilangkan rasa momen hari raya untuk saling memaafkan.
Menghaturkan maaf selalu bisa dilakukan dalam keadaan bagaimanapun dan bisa dilaksanakan dari jarak jauh. Contohnya sebagai berikut:
- Meski virus corona makin mewabah
- Janganlah hilang rasa gembira
- Karena hari raya telah tiba
- Saatnya menghaturkan maaf atas khilaf dan salah
2. Pantun Corona Kedua
Tak jauh berbeda dengan sebelumnya, pantun ini juga untuk meminta maaf atas segala perbuatan dan kata yang mungkin menyinggung. Meski banyak diantaranya sedang dikarantina sehingga tidak bisa bertemu tetapi memaafkan atas khilaf harus tetap dilakukan.
Ada rasa sedih yang tersirat dalam pantun ini bahwa jika tidak saling memaafkan meski dalam bentuk online maka penyesalan selalu ada bagi orang yang melakukan kesalahan tersebut. Contohnya sebagai berikut:
- Karena virus corona
- Semua dikarantina
- Tapi salah dan khilaf tidak akan sirna
- Jika engkau tak maafkan saya
3. Pantun Corona Ketiga
Mudik dilarang untuk memutus rantai penyebaran virus sehingga banyak para perantau yang terjebak di daerah rantau meski banyak pula yang lebih dulu “ambil start” sebelum pemerintah melarang.
Perantau ini tentu harus merelakan momen berlebaran dengan keluarga sehingga keresahan ini menjadi sebuah pantun yang dialami banyak orang. Namun meski begitu harus tetap saling memaafkan dan melepas rindu dengan video call. Contohnya sebagai berikut:
- Siapa sangka tak bisa mudik
- Semua karena pandemi corona yang mewabah
- Meski tak bertemu secara fisik
- Sudilah memaafkan segala khilaf dan salah
4. Pantun Corona Keempat
Semua rakyat harus tetap jaga jarak, menggunakan masker hingga dilarang mudik. Namun kali ini orang yang berpantun berpandangan lebih baik untuk tak ambil pusing jika tidak bisa mudik dan poin pentingnya harus tetap berjalan yaitu saling bermaafan.
Hal ini termasuk perilaku berserah diri dan untuk mematuhi anjuran pemerintah agar diri sendiri dan keluarga di kampung selamat dari covid. Contohnya sebagai berikut:
- Jaga jarak social distancing
- Gara-gara si covid nineteen
- Tak bisa mudik janganlah pusing
- Yang penting mohon maaf lahir dan batin
5. Pantun Corona Kelima
Meski saling bermaaf-maafan dan mungkin tetap sholat ied dan bertemu dengan tetangga, sikap berhati-hati dengan mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah harus dilakukan. Memahami jika seseorang tidak bisa bertamu dan menerima tamu juga termasuk hal yang perlu dilakukan di momen langka ini.
Dalam pantu tersebut juga mendoakan agar selalu dan memaafkan kesalahan yang telah lalu. Contohnya sebagai berikut:
- Makan ketupat lauknya teri
- Jangan lupa opor ayamnya
- Hati-hati lagi ada corona
- Moga sehat semua mohon maaf lahir dan batin ya
Baca Juga: Pantun Kiasan
Pantun Lebaran Jawa
Tak bisa mudik karena wabah urung bertemu dengan keluarga di kampung dan cukup menjadi cerita langka. Namun, jangan berlarut-larut menyesali keadaan dan be happy dengan mengirim pantun kepada keluarga dengan bahasa Jawa.
Menggunakan bahasa sehari-sehari di kampung akan lebih mengena dan bermakna terutama bagi sesepuh. Inilah pilihan pantun lebaran berbahasa Jawa yang recommended untuk diteruskan ke keluarga dan teman.
1. Pantun Bahasa Jawa Pertama
Simpel dan menjurus ada pada pantun ini. Inti pantun menyatakan bahwa kapanpun hari lebaran nya maka pemilik pantun memberikan selamat menikmati dan merayakan hari raya idul fitri.
Umumnya, pantun dua bait ini diucapkan secara spontanitas saat bertemu langsung atau melalui daring. Jadi tak ada salahnya mengirimnya kepada kerabat. Contohnya sebagai berikut:
- Mangan sate sak gulene, sego megono bumbu kemiri
- Kapan wae lebarane, sugeng riyoyo Idul Fitri
2. Pantun Bahasa Jawa Kedua
Pantun ini juga sederhana dan tidak banyak kata. Bahasa inti pantun yang kromo alus ini untuk dikirim ke atasan atau orang tua, kakak atau kerabat yang lebih tua lainnya. Nyuwun pangapuro dalam pantun tesebut ialah ungkapan mohon maaf yang dihaturkan secara halus dan sopan.
Siapa yang tidak akan tesenyum dan tidak memaafkan jika diberi ucapan seperti ini bukan?. Contohnya sebagai berikut:
- Tumbar merico kecap asin
- Nyuwun pangapuro lahir dan batin
3. Pantun Bahasa Jawa Ketiga
Nah kali ini permohonan maaf diucapkan lebih halus lagi dan lebih panjang. Bukan bertele-tele tetapi sebagai bentuk rasa hormat kepada orang yang lebih tua sebagai penerima pantun.
Namun tidak ada salahnya juga jika pantun semacam ini dikirim kepada kolega dan teman. Bertutur kata dengan krama alus bahkan kepada yang lebih muda tak masalah, bukan?. Contohnya sebagai berikut:
- Nggoreng teri nyayur telo
- Mangan kupat ing dinten riyoyo
- Wilujeng riyadi kagem sedoyo keluargo
- Gandeng kathah lepatkulo nyuwung pangapuro
4. Pantun Bahasa Jawa Keempat
Nyuwun agenge samuda pangapunten di atas mengungkapkan bahwa penyampai pantun benar-benar memohon maaf sebesar-besarnya dengan kiasan samudra dalam kalimat terakhir.
Jika merasa memiliki salah yang besar maka pantun ini bisa diteruskan, selain Jawa halus juga memiliki makna yang mendalam. Siapa yang tak akan tersentuh dengan permohonan maaf semacam ini. Contohnya sebagai berikut:
- Kolo wingin dinten Jumat
- Mlampah-mlampah kalian mesam-mesem
- Menawi dalem kathah lepa
- Nyuwun agenge samudra pangapunten
5. Pantun Bahasa Jawa Kelima
Pantun ini juga simpel dan tidak bertele-tele, rupanya cocok untuk para lelaki untuk saling memaafkan. Menawi wonten lepat, nyuwun pengapunten dalam kalimat di atas berati jika ada khilaf mohon dimaafkan. Bahasanya juga cocok untuk disampakan kepada sahabat, kolega atau saudara. Contohnya sebagai berikut:
- Mangan kupat oleh-oleh saka Banten
- Menawi wonten lepat nyuwun pangapunten
Baca Juga: Pantun Orang Tua
Pantun Lebaran Lucu
Pantun lucu juga sangat diminati banyak orang termasuk yang tidak bisa berpantun alias penikmat pantun belaka. Disini pantun menjadi ajang hiburan dan candaan dalam berkomunikasi dengan gaya pantunnya masing-masing.
Saling memaafkan kesalahan saat lebaran pun bisa menjadi candaan yang tak garing. Umumnya pantun lebaran lucu diambil dari sesuatu yang sedang viral atau kebiasaan dalam sehari-hari.
1. Pantun Luci Tentang Dilan
Pengantar pantun pada baris pertama menjadi pemicu untuk melanjutkan ke isi pantun. Siapa yang tak kenal Dilan dan Milea yang sempat trending di dunia perfilman Indonesia. Nah, momen tersebut dapat dimanfaatkan untuk membuat pantun.
Isi pantun cukup sederhana dan menjurus yaitu harapan semua umat muslim saat lebaran, berharap semua dosa diampuni. Contohnya sebagai berikut:
- Si Milea suka Dilan
- Tidak terasa sebentar lagi lebaran
- Semoga dosa kita diampuni Tuhan
- Selamat hari lebaran
2. Pantun Lucu Bikin Ketawa
Pengantar pantun ini bisa membuat gelak tawa dan pendengar atau pembaca pun akan tertarik untuk menyimak kelanjutannya. Isi pantun ternyata sebuah pengingat bahwa lebaran telah usai, liburan juga telah usai sehingga waktunya kembali bekerja.
Menyampaikan berita yang kurang menyenangkan bahwa liburan telah usai tentu membuat orang menghela nafas namun dengan pantun yang lucu orang akan lebih bersemangat dan tersenyum. Contohnya sebagai berikut:
- Buat tape pake perisai
- Padahal mah harusnya pake ragi
- Lebaran telah usai
- Yok bisa yok kita kerja lagi
3. Pantun Luci Kocak
Pengantarnya juga cukup kocak karena apa jadinya makan ketupat sambil loncat. Ditambah pula dengan isi pantun yang sesuai dengan kondisi sekarang yang tidak bisa bertemu langsung ataupun tidak punya waktu sekedar untuk saling berkunjung.
Kalimat terakhir pun dirangkai dengan Bahasa Inggris yang a’la Bahasa Indonesia sehingga lucu maksimal dan membuat orang tertawa. Contohnya sebagai berikut:
- Si Ahya makan ketupat
- Makannya sambil melompat
- Bertemu muka sudah tidak sempat
- Pakai chat pun no what what
4. Pantun Luci Ngeledek
Kelakuan minta maaf didahului dengan meledek, siapa lagi kalau bukan sahabat kocak. Pantun ini dijamin membuat grup sahabat-sahabat terdekat menjadi ramai seketika. Meski nyeleneh seperti ini, sahabat pasti melupakan kesalahan masing-masing dan malah bercanda tidak ada habisnya. Contohnya sebagai berikut:
- Orang ganteng orang jelek
- Gua ganteng elo jelek
- Maafin itu enteng yang berat mah udah jelek, ndablek
- Ya ampun selamat Idul Fitri ya Guys, kan maafin itu enteng
Menyampaikan ucapan hari raya melalui pantun buknlah ide yang buruk. Selain unik sehingga lebih menarik untuk dibaca, hal tersebut juga termasuk cara melestarikan budaya bangsa.
Tak perlu menunggu negara lain mengklaim atau mengakui pantun yang terdiri dari banyak jenis ini untuk dilestarikan, bukan? Satu langkah kecil ini mengingatkan masyarakat bahwa komunikasi bisa disampaikan dengan cara berpantun yang asyik dan lucu.
Tiga macam pantun di atas umum dicari orang saat lebaran khususnya tahun 2020 yang berbeda karena wabah ini. Ungkapkan dengan gaya pantun yang lucu, ala Jawa atau menggunakan keresahan karena Corona sebagai trending saat ini. Ungkapan akan terlihat lebih unggul dan cinta budaya dibanding hanya sekedar mengucapkan mohon maaf.
Jangan lupa, perhatikan juga pemilihan pantun lebaran yang tepat untuk menghindari salah kata atau tidak tepat sasaran. Sesuaikan dengan penerima pantun apakah teman dekat, teman lama, keluarga sesepuh, keluarga sepupu, atasan atau tim dalam bekerja dan lain sebagainya.
Pantun untuk teman dekat tentu lebih bermakna jika berpantun lucu dan lebih bermakna dengan berpantun Jawa untuk keluarga besar. Selamat lebaran!