√ Tembang Sinom {Pengertian, Watak, Aturan dan Contoh [LENGKAP]}

Ada berbagai jenis tembang macapat dalam kesenian Jawa, salah satunya adalah macapat sinom.

Tembang macapat bukan sekedar syair lagu sebagai sarana hiburan semata. Melainkan sebagai media dakwah, pemberi nasihat dan pesan moral terhadap manusia agar kelak lebih mudah dalam menjalani hidup

Lalu seperti apa contoh tembang macapat sinom, bagaimana lirik lagu dan artinya dan apa pesan moralnya? Berikut penjelasan lengkapnya.

Arti Tembang Sinom

pengertian tembang sinom, pengertian tembang macapat, tembang kinanthi, watak tembang sinom, makna tembang sinom, aturan tembang sinom, paugeran tembang sinom, contoh tembang sinom buatan sendiri, kumpulan tembang sinom, contoh tembang sinom tema lingkungan, tembang sinom serat wedhatama, tembang sinom lan tegese bahasa jawa, tembang sinom diripta dening, watak tembang macapat dalam bahasa jawa, watak tembang pocung dalam bahasa jawa, watak tembang pangkur dalam bahasa jawa, tembang macapat yaiku
by lenteramata.com

Tembang merupakan salah satu kesenian Jawa yang masih aktif dan populer hingga saat ini. Masing-masing jenis tembang macapat memiliki pesan moral yang berbeda, di sesuaikan dengan jenis tembangnya.

Pengertian tembang sinom adalah jenis tembang yang liriknya berisi nasihat bagi anak muda yang hendak beranjak dewasa.

Sedangkan secara bahasa, sinom tegese cah enom yang memiliki arti muda dan di ibaratkan pucuk daun yang baru saja bertunas, tumbuh dan bersemi.

Tembang ini melambangkan anak muda yang baru berkembang mempelajari hal baru. Seperti yang kita tahu, bahwa masa muda adalah masa pencarian jati diri.

Pada masa muda, para remaja senang mencoba hal baru, emosinya cenderung berubah-ubah. Jika tidak dibekali pengetahuan, tidak menutup kemungkinan akan salah langkah.

Karena itu, muncul tembang macapat sinom yang diciptakan oleh sunan Muria sebagai nasihat sekaligus media dakwah agar para kaulah muda tetap berada di jalan yang benar.

Watak Tembang Sinom

pengertian tembang sinom, pengertian tembang macapat, tembang kinanthi, watak tembang sinom, makna tembang sinom, aturan tembang sinom, paugeran tembang sinom, contoh tembang sinom buatan sendiri, kumpulan tembang sinom, contoh tembang sinom tema lingkungan, tembang sinom serat wedhatama, tembang sinom lan tegese bahasa jawa, tembang sinom diripta dening, watak tembang macapat dalam bahasa jawa, watak tembang pocung dalam bahasa jawa, watak tembang pangkur dalam bahasa jawa, tembang macapat yaiku
by lenteramata.com

Setiap jenis tembang macapat memiliki watak yang berbeda. Watak tembang macapat di ibaratkan dengan karakteristik dari isi dan sifat tembang tersebut.

Sifat dari setiap tembang memang tidak di tulis dalam setiap lirik-liriknya, namun berupa perasaan yang di peroleh ketika mendengarkan tembang tersebut. Untuk watak tembang macapat sinom pada umumnya berupa:

  • Cinta kasih
  • Gagah
  • Cekatan
  • Luwes
  • Ramah
  • Senang dengan pujian

[su_note note_color=”#f6e774″ radius=”1″]Watak tembang macapat kang bedo-bedo, tembang sinom nduweni watak kang tresna asih, canthas, trengginas, luwes, grapyak, lan seneng golek pangalembana.[/su_note]

Fungsi Tembang Macapat Sinom

Ada beberapa fungsi dalam penggunaan tembang sinom, yaitu sebagai piwulang (mengajari) dan wewarah (membimbing) anak-anak muda dan digunakan orang tua untuk memberi nasihat kepada anak-anaknya.

Selain itu, karena fungsinya untuk memberi nasihat kepada kaulah muda, salah satu tema tembang sinom yang paling umum dan sering digunakan adalah tema pendidikan dan tema nasihat. Biasanya jenis tembang ini sering digunakan dalam acara perpisahan sekolah atau acara lainnya.

Paugerane Tembang Sinom

[su_note note_color=”#f6e774″ radius=”1″] Paugeran yaiku aturan kang kudu ditaati yen ndamel tembang macapat. Paugerane tembang iku ana telu yaiku guru gatra, guru lagu lan guru wilangan.[/su_note]

Paugeran adalah aturan yang harus dipatuhi ketika membuat tembang macapat. Paugeran tembang ada tiga yaitu guru gatra, guru lagu dan guru wilangan.

Paugeran tembang disebut juga sebagai ciri ciri tembang, karena setiap tembang memiliki paugeran yang berbeda sehingga menjadi ciri khas tembang itu sendiri.

[su_note note_color=”#f6e774″ radius=”1″]Paungeran tembang macapat sinom yaiku 9 gatra : 8a, 8i, 8a, 8i, 7i, 8u, 7a, 8i, 12a.[/su_note]

Guru Gatra

[su_note note_color=”#f6e774″ radius=”1″]Guru gatra yaiku cacahing larik utawa baris saben baite tembang.[/su_note]

Pengertian guru gatra adalah jumlah baris dalam satu bait. Tembang macapat sinom memiliki 9 guru gatra . 

Guru Lagu

[su_note note_color=”#f6e774″ radius=”1″]Guru Lagu yaiku tibaning swara ing saben pungkasaning gatra.[/su_note]

Pengertian guru lagu adalah jatuhnya akhir suara pada baris tembang. Jika dalam pantun, akhir suaranya bersajak a-b-a-b, maka dalam tembang macapat setiap jenisnya memiliki guru lagu yang berbeda.

Guru lagu macapat sinom a, i, a, i, i, u, a, i, a.

Artinya baris pertama di akhiri huruf vokal “a”, baris kedua di akhiri huruf vokal “i”, baris ketiga di akhiri huruf vokal “a”, dan seterusnya.

Guru Wilangan

[su_note note_color=”#f6e774″ radius=”1″]Guru Wilangan yaiku cacahing wanda ing saben sagatra. [/su_note]

Pengertian guru wilangan adalah jumlah suku kata setiap baris tembang. Jumlah suku kata baik dalam bahasa Jawa maupun Bahasa Indonesia sama sama merujuk pada banyaknya ejaan kata. Misalnya kata ”macapat” memiliki jumlah suku kata tiga (ma-ca-pat).

Guru wilangan macapat sinom yaitu 8, 8, 8, 8, 7, 8, 7, 8, 12.

Artinya baris pertama tembang memiliki 8 suku kata, baris kedua memiliki 8 suku kata, baris ketiga memiliki 8 suku kata. Baris ke empat memiliki 8 suku kata dan baris kelima memiliki 7 suku kata dan seterusnya sesuai paugerane.

Baca Juga : √ 73+ Contoh Tembang Pangkur: {Gancaran, Arti, Watake dan Paugerane}

Contoh Tembang Sinom

Sebagai media yang digunakan untuk menyampaikan pesan moral dan nasihat, tembang macapat sinom hadir dengan berbagai tema. Seperti tema pendidikan, lingkungan, dan cinta.

Berikut beberapa contohnya:

Tembang Sinom Tema Pendidikan

[su_note note_color=”#f6e774″ radius=”1″]Langit iki katon padang
Kaya padange ning ati
Ngilangake rasa malas
Sing tansah ngrogoti ati
Aku tansah taberi
Menyang ing papan sinau
Golek ilmu manfaat
Kanggo sanguning urip
Dadi wong sing migunani marang bangsa

Langit ini tampak terang
Selayaknya terang di hati
Menghilangkan rasa malas
Yang selalu menggerogoti hati
Menjadikanku rajin
Pergi ke tempat belajar atau sekolah
Menuntut ilmu yang bermanfaat
Sebagai bekal selama hidup
Menjadi orang yang berguna bagi bangsanya[/su_note]

[su_note note_color=”#f6e774″ radius=”1″]Lakune bocah sekolah
Sinau rino lan wengi
Kudune bocah sekolah
Mesti pinter lan setiti
Nanging jaman saiki
Sinanune ora luhur
Karo seneng dolanan
Ora bisa migunani
Mung bisa njaluk lan nyusahke wong tuwa

Sudah menjadi perilaku anak sekolah
Belajar yang rajin di siang dan malam hari
Seharusnya anak sekolah begitu
Menjadi pintar dan teliti
Namun di zaman ini
Belajarnya sudah tidak baik
Dan senang bermain
Yang kurang bermanfaat
Sehingga hanya bisa meminta dan menyusahkan orang tua[/su_note]

Contoh Tembang Sinom Tema Cinta
[su_note note_color=”#f6e774″ radius=”1″]Kanca ingkang katresnanan
Kanca kang jaler lan estri
Kanca kang apik lan ala
Saka mbiyen nganti iki
Aja padha ngerahi
Supaya uripe rukun
Aja padha kerahan
Lan gawe laraning ati
Iku kabeh gawe rukun marang kanca

Teman yang saling mengasihi
Teman laki-laki dan perempuan
Teman yang baik maupun buruk
Dari dahulu hingga sekarang
Jangan saling bermusuhan
Agar hidupnya lebih rukun
Jangan suka bertengkar
Dan saling menyakiti hati satu sama lain
Semua itu menciptakan kerukunan antar sesama teman[/su_note]

Tema Negara

[su_note note_color=”#f6e774″ radius=”1″]Rajae raja utama
Patihe patih linuwih
Pra nayaka tyas raharja
Panekare becik-becik
Parandene tan dadi
Paliyasing kala bendhu
Mandar mangkin andadra
Rubeda angribedi
Beda-beda ardaning wong sanegara.

Rajanya, raja yang utama
Patihnya mempunyai banyak kelebihan
Semua anak buahnya baik hati
Pemuka masyarakatnya juga baik
Namun semuanya tidak menjadi satu
Karena daya zaman di kala bendu
Bahkan semakin menjadi-jadi
Gangguan yang mengancam
Pikiran dan kehendak orang yang beda dalam satu negara[/su_note]

[su_note note_color=”#f6e774″ radius=”1″]Mangkya darajating praja
Kawuryan wus sunyaruri
Rurah pangrehing ukara
Karana tanpa palupi
Atilar silastuti
Sujana sarjana kelu
Kalulun kalatidha
Tidhem tandhaning dumasi
Ardayengrat dene karoban rubeda

Artinya:

Keadaan negara yang sekarang
Semakin hari semakin merosot
Kondisinya semakin rusak
Karena tidak ada lagi yang mereka diikuti
Banyak orang yang meninggalkan aturan lama
Orang cerdik terbawa arus di zaman yang penuh keraguan
Suasananya menandakan situasi yang mencekam
Karena dunia yang dipenuhi gangguan[/su_note]

Tema Tata Krama

[su_note note_color=”#f6e774″ radius=”1″]Bonggan kang tan merlakeno
Mungguh ugering kaurip
Uripe lan tri prakara
Wirya, arta, wi sinasis
Kalawun konsi sepi
Saka wilangan tetelu
Telas tilasing janma
Aji godong jati aking
Temah popo papariman mulandhana

Salahmu jika kamu tidak butuh
Sedangkan itu adalah aturan kehidupan
Kehidupan dengan tiga perkara
Kekuasaan, harta, dan kepandaian
Jika tidak memiliki semua
Dari ketiga perkara tersebut
Maka seburuk-buruknya manusia
Lebih berharga dari daun jati yang kering
Berakhir kasihan tidak memiliki apa-apa, meminta-minta sampai kemana-mana[/su_note]

[su_note note_color=”#f6e774″ radius=”1″]Nulada laku utama
Tumrape wong tanah jawi
Wong agung ing Ngeksiganda
Penambahan Senopat
Kepati Amarsudi
Sudane hawa lan napsu
Pinepsu tapa brata
Tanapi ing siyang ratri
Amamangun karyenak tyasing sesame

Mencontoh perilaku yang utama
Bagi masyarakat Jawa
Tokoh besar di Mataram
Panembahan Senopati
Tekun dan bersungguh-sungguh
Untuk mengendalikan hawa nafsu
Dengan bertapa
Sepanjang hari siang hingga malam
Membangun ketentraman hati[/su_note]

Tema Agama

[su_note note_color=”#f6e774″ radius=”1″]Amenangi jaman edan
Ewuh aya ing pambudi
Melu edan nora tahan
Yen tan melu anglakoni
Boya keduman melik
Kaliren wekasannipun
Dilalah kersa Allah
Begja-begjane kang lali
Luwih begja kang eling lawan waspada

Mengalami zaman gila
Sulit dipahami pikiran
Menjadi lebih gila tidak karuan
Jika tidak mengikuti zaman
Tidak mendapat apa-apa
Maka akan kelaparan
Dengan kehendak Allah
Sebaik-baiknya orang lupa
Lebih beruntung lagi orang yang selalu ingat dan tetap waspada[/su_note]

Tema Kehidupan

[su_note note_color=”#f6e774″ radius=”1″]Katetangi tangis sira
Sira sang paramengkawi
Kawileting tyas duhkita
Kataman ing reh wirangi
Dening upaya sandi
Sumaruna anerawung
Mangimur manuhara
Met pamrih melik pakoleh
Temah suka ing karsa tanpa wiweka.

Ketika hati menangis
Dia adalah seorang pujangga
Yang dipenuhi rasa sedih
Mendapat hinaan dan rasa malu
Akibat perbuatan orang lain
Yang semula memberi harapan
Menghibur hatinya
Memiliki keinginan untuk mendapatkan sesuatu
Sehingga sang pujangga tak waspada karena terlalu gembira[/su_note]

Tema Kepemimpinan

[su_note note_color=”#f6e774″ radius=”1″]Dasar karoban pawarta
Bebaratan udan lamis
Pinudya dadya pangarsa
Wekasan malah kawuri
Yen pinikir sayekti
Mundhak apa aneng ngayun
Andhedher kaluputan
Siniraman banyu lali
Lamun tuwuh dadi kekembanging beka.

Hanya karena mendengar berita
Seperti kabar dari mulut ke mulut
Akan dijadikan sebagai pejabat
Akhirnya kena tipu
Kalau dipikir-pikir dengan benar
Apa gunanya menjadi pemimpin
Jika hanya membuat kesalahan
Hatinya menjadi lupa diri
Hanya akan menjadi buah bibir belaka[/su_note]

Tema Budi Pekerti

[su_note note_color=”#f6e774″ radius=”1″]Ujaring panitisastra
Awewarah asung peling
Ing jaman keneng musibat
Wong ambeg jatmiko kontit
Mengkono yen niteni
Pedah apa amituhu
Pawarta lolawara
Mundhak angreranta ati
Angurbaya angiket caritaning kuna.

Diceritakan di buku panitisastra
Mengajarkan dan mengingatkan
Di zaman yang penuh dengan gangguan dan kejahatan
Orang yang berbudi tidaklah terpakai
Yang demikian jika kita teliti dengan seksama
Apa gunanya mempercayainya
Kabar yang tidak jelas kebenarannya
Hanya akan menyusahkan hati
Lebih baik menulis kisah di zaman kuno[/su_note]

Tema Keluarga

[su_note note_color=”#f6e774″ radius=”1″]Sedulur pada elinga
Temenana nggonmu urip
Bekti biyung bekti bapa
Duwe pakerti kang becik
Tumindhak kang pratitis
Kakang adhi tansah rukun
Tuladha kang utama
Lung tinulung nora lali
Kabeh mau kanggo kluarga kang mulya

Para kerabat selalu ingatlah
Bersungguh-sungguhlah dalam hidup
Berbakti kepada ibu dan bapak
Memiliki budi pekerti yang baik
Berlaku dengan sederhana
Jadilah kakak beradik yang selalu rukun
Teladan adalah yang utama
Jangan lupa untuk saling tolong menolong
Semua itu untuk keluarga yang mulia [/su_note]

Contoh Tembang Sinom Tema Lingkungan

[su_note note_color=”#f6e774″ radius=”1″]Nulada laku utama

Tumrape wong tanah Jawi

Wong agung ing Ngeksiganda

Panembahan Senopati

Kepati amarsudi

Njaga kebersihan kalbu

Lan kebersihan raga

Tanapi ing siyang ratri 

Makarya ngjaga tyasing bumi pertiwi[/su_note]

Contoh Lainnya

[su_note note_color=”#f6e774″ radius=”1″]Pangéran kang sipat murah
Njurungi kajating dasih
Ingkang temen tinemenan
Pan iku ujaring dalil
Nyatané ana ugi
Iya Kiyageng ing Tarub
Wiwitané nenedha
Tan pedhot tumekèng siwi
Wayah buyut canggah warèngé kang tampa[/su_note]

[su_note note_color=”#f6e774″ radius=”1″]Mangaler pariwisata.
Prapteng tlatah Arjosari.
Ing sendhang Tirta Husada.
Toya anget handayani.
Usadaning sesakit.
Seger sumyah raosipun.
Ing dhusun Karangreja.
Siram eca kang sinambi.
Anjangsana ngiras ngupaya usaha.[/su_note]

[su_note note_color=”#f6e774″ radius=”1″]Sun iki dhutaning nata
Prabu kenya majapahit
Kekasih damar sasangka
Atma mantune ke patih
Magang anyar awak mami
Lahta bisma praptaningsun
Ingutus sang narpendah
Kinen mocok murdatanji
Marmaningsun ingutus ywa mindho karya[/su_note]

[su_note note_color=”#f6e774″ radius=”1″]Guwa Clangap ing Tulakan.
Sudimara Guwa Kambil.
Papringan ing Ngadireja.
Somopura tambah malih.
Giri Tundha anenggih.
Sisih elor Guwo Penthung.
Kang manggen ing Tulakan.
Jumbuh lan ingkang den rawi.
Kang kasusra Pacitan ing Sewu Guwa.[/su_note]

 

Baca Juga : Tembang Kinanthi

Gancaran Tembang Sinom

Tegese gancaran yaiku ngowahi tembang sing wujude pupuh/pada/bait dadi gancaran utawa prosa/crita.
Gancaran adalah mengubah tembang yang wujudnya pupuh/pada/bait  menjadi gancaran atau prosa/ cerita.

Jadi, isi tembang macapat jika di gancarake akan berubah menjadi sebuah cerita bebas atau prosa.

Cara Membuat Gancaran

Carane nggancarake:

Nggoleki lan negesi tembung-tembung kang kaanggep angel.
Negesi saben gatra/ larik. Ngrakit dadi alenia/ paragraf.
Nalika ngrakit dadi alenia/ paragraf kena nambah tembunge, nyuda tembunge lan ngowahi tembunge. Sing baku ora kena nganti ngowahe surasane.

Cara membuat gancaran:

  • Mencari dan mengartikan kata kata yang di anggap sulit.
    Mengartikan setiap baris atau larik.
  • Menyusun untuk menjadi alenia/paragraf. Ketika menyusun untuk menjadi alenia atau paragraf dapat menambah, mengurangi dan mengubah kata-katanya. Yang baku tidak dapat diganti kecuali mengubah nadanya.

Contoh Gancaran Macapat Sinom

[su_note note_color=”#f6e774″ radius=”1″] Lirik macapat sinom

Ambege kang wus utama

Tan ngendhak gunaning janmi

Amiguna ing aguna

Sasolahe kudu bathi

Pintere denalingi

Bodhone dinokok ngayun

Pamrihe den inaa

Mring padha-padhaning janmi

Suka bungah den ina sapadha-padha[/su_note]

[su_note note_color=”#f6e774″ radius=”1″] Gancarane:

Watake/tingkah lakune wong kang utama, ora bakal ngalang-alangi kapinterane wong liya sing migunani marang kapinteran, kabeh tingkah lakune kudu migunani.

Pintere didhelikake/ora diketok-ketokne bodhone sing didokok ngarep/ diketok ketokne, tujuane manawa dienyek dening sapepadhane manungsa bisa legawa/tetep seneng.[/su_note]

Isine Tembang Sinom

Dalam bahasa Jawa sinom artinya pucuk daun yang baru tumbuh dan bersemi. Pucuk daun ibarat manusia yang menginjak usia muda.

Usia muda identik dengan remaja yang pubertas. Masa pubertas dicirikan dengan terjadinya perubahan psikis, fisik dan matangnya fungsi seksual. Salah satu tandanya adalah mulai tertarik dengan lawan jenis.

Pada usia ini menjadi usia yang cukup rawan karena pada masa ini seseorang memiliki rasa penasaran yang besar. Baik terhadap hal positif maupun negatif.

Di usia ini juga para kaulah muda sedang proses pencarian jati diri, sehingga jika bergaul dengan komunitas yang salah maka akan memiliki dampak yang besar. Apalagi secara psikologis anak muda suka memberontak.

Atas dasar hal ini tembang macapat sinom hadir sebagai upaya agar remaja melalui proses pubertas dengan baik. Fungsi tembang sinom disini sebagai ajaran (piwulang) dan nasihat (wewarah). Isi setiap liriknya berupa nasihat tentang pergaulan, ilmu, percintaan dan keteladanan orang dulu.

Pitutur Luhur Tembang Sinom

Ada beberapa pesan penting (amanat) yang disampaikan penulis lirik pada tembang macapat sinom, pesan ini menjadi salah satu pelajaran yang dapat kita ambil, di antaranya:

  • Sebagai manusia, kita harus memiliki sifat ikhlas.
  • Sebagai manusia, kita harusnya mengutamakan kedewasaan akal terlebih dahulu sebelum bertindak.
  • Kita disarankan mengikuti perilaku orang terdahulu yang memiliki akhlak mulia.
  • Di dunia agar derajatnya tinggi dan hidupnya sejahtera harus memiliki tiga perkara yaitu memiliki kekuasaan, harta dan kecerdasan.
  • Di dunia agar kehidupannya tentram harus memiliki sifat sabar dan mudah menerima segala keadaan.
  • Di dunia yang sementara ini, kita harus menjauhi perilaku buruk.

Kumpulan Soal dan Pembahasan Macapat Sinom

  • Tembang sinom dan kinanti adalah hasil cipta karya? Sunan Muria
  • Sasmitane tembang sinom yaiku? Sinom,taruna, anom, weni, nom,srinata, pamase, logondhan, rema, pangrawit, mudha.
  • Filosofi apa kang ana sajroning tembang sinom?
  • Saben tembang macapat duweni watak beda-beda kepriye watake tembang sinom? Watake yaiku tresna asih, canthas, trengginas, luwes, grapyak, lan seneng golek pangalembana.
  • Pathokane tembang sinom yaiku? Pathokane tembang tegese aturane utawa ciri ciri utawa paugerane. Pathokane macapat sinom yaiku 9 gatra 8a, 8i, 8a, 8i, 7i, 8u, 7a, 8i, 12a.
  • Tembang sinom iku nglambangake wayah? Enom
  • Tembang sinom iku kalebu babagan? sinom iku kalebu
  • tembang macapat nyritakakek cah enom ing kang ngalami pertumbuhan lan proses nggoleki jati diri.
  • Tembang sinom biasane digunakake kanggo? Biasae kanggo pitutur luhur utawa kanggo cerita tantang-tinantang.
  • Tembung sinoman tegese ? yaiku wong kang nulung uwong kang nduweni hajat utawa acara.

Demikian penjelasan mengenai tembang macapat sinom. Penjelasan lengkap kesenian Jawa mulai dari arti, watak, paugeran atau aturan tembang, ciri-ciri, fungsi hingga contoh dengan berbagai tema. Semoga dapat menambah wawasan dan semoga bermanfaat.

Scroll to Top