Jenis tembang jawa lengkap dengan pengertian dan contohnya

Mempelajari Jenis Tembang Jawa –  Indonesia terkenal dengan kekayaan adat, budaya dan keseniannya.

Salah satu daerah yang terkenal dengan kesenian dan kebudayaanya yaitu suku Jawa.

Kesenian suku Jawa yang terkenal yaitu kesenian nembang.

Jika dalam bahasa Indonesia, nembang artinya bernyanyi.

Sejak zaman dahulu, banyak karya berupa lagu yang diciptakan oleh suku Jawa. Lagu tersebut adalah tembang atau sekar.

Dengan berjalannya waktu, ada banyak macam macam tembang yang muncul dengan fungsi dan ciri khas masing-masing.

Agar lebih jelas lagi, kamu dapat menyimak pembahasan tentang jenis tembang pada artikel ini. Mulai dari arti tembang hingga contohnya.

Pengertian Tembang Jawa

 Pengertian tembang, jenis tembang jawa, tembang jawa, lagu tembang jawa, tembang gedhe, tembang macapat, tembang alit, sekar macapat, tembang dolanan jawa, tembang dolanan, tembang jawa dolanan

Sebelum membahas jenis jenis tembang, ada baiknya jika kamu memahami dulu apa arti tembang itu sendiri.

Dalam bahasa Jawa, tembang disebut sekar (krama)

Dikutip dari wikipedia, tembang adalah lirik/ sajak yang memiliki irama nada, sehingga dalam bahasa Indonesia disebut dengan lagu.

Menurut Prawiradisastra (1991), tembang merupakan seni suara yang dibangun dari macam macam laras dan nada sebagai bahan.

Beberapa sumber lain mengatakan, pengertian tembang adalah sebuah karya sastra yang disusun berdasarkan laras nada dan terikat oleh pathokan atau paungeran tembang.

Aturan atau paungeran tembang secara umum dibagi menjadi tiga, yaitu:

  1. Guru Gatra
  2. Guru Wilangan
  3. Guru Lagu

Sebenarnya paungerane tembang masih ada lagi, yaitu cakepan (lirik tembang) dan titi laras. Namun, kedua paungeran ini jarang ditanyakan dalam soal ujian bahasa Jawa.

Setelah megetahui arti tembang, selanjutnya kamu dapat mengetahui jenis-jenis tembang yang di dalamnya penuh dengan nasihat-nasihat bijak dan relevan dengan kehidupan saat ini.

Jenis Tembang Jawa

Pengertian tembang, jenis tembang jawa, tembang jawa, lagu tembang jawa, tembang gedhe, tembang macapat, tembang alit, sekar macapat, tembang dolanan jawa, tembang dolanan, tembang jawa dolanan

Secara umum, macam-macam tembang Jawa dibagi menjadi tiga yaitu:

  • Tembang Dolanan
  • Tembang Klasik
  • Tembang Campursari

Tembang Dolanan

Jenis tembang yang pertama yaitu tembang dolanan Jawa. Tembang dolanan merupakan tembang/ lelagon yang dinyanyikan oleh anak-anak.

Sejalan dengan namanya, fungsi tembang dolanan yaitu sebagai hiburan dikala bulan purnama.

Tembang dolanan Jawa biasanya diiringi tarian yang cocok dengan arti tembang tersebut.

Jika tembang lain terikat paungeran tembang, maka tembang dolanan tidak demikian.

Tembang dolanan biasanya disajikan dengan musik gamelan laras pelog maupun slendro.

Jenis tembang dolanan Jawa dibagi menjadi dua, yaitu :

Tembang Dolanan Gagrag Anyar 

Tembang dolanan gagrag anyar merupakan jenis tembang dolanan yang baru (anyar) diciptakan.

Ciri Ciri tembang dolanan Jawa gagrag anyar, yaitu : 

  • Nama pengarangnya jelas
  • Arti syair tembang (lagu) mudah ditebak
  • Baru diciptakan sekitar tahun 1900-an

Contoh tembang dolanan gagrag anyar, yaitu:

  •  Gugur Gunung, Gula Klapa, Lumbung Desa, Tahu-tahu Tempe (Karya Ki Narto Sabdo)
  • Wonogiri Sukses (Karya Sarwanto, S.Kar)
  • Solo Berseri, Mas Sopir (Karya Ki Anom Suroto)

Tembang Dolanan Gagrag Lawas

Tembang dolanan gagrag lawas merupakan jenis tembang dolanan yang sudah lama (lawas) diciptakan.

Ciri ciri tembang dolanan Jawa gagrag lawas, yaitu:

  • Tidak ada nama pengarangnya
  • Sifatnya klasik
  • Arti lirik tembang susah ditebak
  • Lama diciptakan (sebelum tahun 1900-an)

Contoh tembang dolanan gagrag lawas, yaitu: 

  • Lir-ilir
  • Gundul Gundul Pacul
  • Jaranan
  • Cublak Cublak Suweng
  • Pendhisil
  • Menthog-menthog
  • Aku Duwe Pitik

Tembang Klasik 

Di daerah Bali dan Jawa Timur, jenis tembang Jawa klasik sudah dikenal jauh sebelum agama Islam masuk.

Sedangkan di daerah lain, tembang klasik muncul karena pengaruh Wali Songo (Jawa Tengah) dan berakhirnya kerajaan Majapahit.

Jenis tembang klasik dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:

Tembang Alit atau Sekar Alit

Diantara jenis tembang klasik lainnya, tembang alit yang lebih populer.

Tembang alit disebut juga tembang macapat atau sekar macapat.

Sekar macapat memang populer, sebab masuk kurikulum pendidikan.

Seperti yang kita tahu, sekar alit (tembang macapat) terikat oleh paungeran tembang macapat yaitu guru gatra, guru lagu dan wilangan.

Sekar macapat memiliki intonasi lagu, namun tidak diiringi gamelan.

Tembang macapat diperkirakan muncul pada akhir kekuasaan kerajaan Majapahit.

Tembang macapat uga diarani tembang alit 

Isi tembang macapat yaitu menceritakan perjalanan hidup manusia mulai dalam kandungan hingga meninggal.

Berikut urutan tembang macapat : 

  • Tembang Maskumambang
  • Tembang Mijil
  • Tembang Kinanthi
  • Tembang Sinom
  • Tembang Asmarandhana
  • Tembang Gambuh
  • Tembang Dhandanggula
  • Tembang Durma
  • Tembang Pangkur
  • Tembang Megatruh
  • Tembang Pocung

Tembang Tengahan atau Sekar Tengahan 

Tembang tengahan disebut juga tembang madya.

Pada zaman dahulu, jenis tembang ini ditulis dengan aksara Jawa dan menggunakan bahasa Jawa baru.

Sekar tengahan terikat oleh paungeran tembang, yaitu guru gatra dan guru wilangan.

Nama buku yang bercerita menggunakan tembang tengahan disebut kidung. 

Contoh buku tembang tengahan yaitu, kidung Sundhayana, kidung Ronggolawe dan lainnya.

Contoh tembang tengahan: 

  • Jurudemung
  • Girisa
  • Wirangrong
  • Balabak

Tembang Gedhe atau Sekar Ageng 

Tembang gede merupakan jenis tembang Jawa yasan yang paungeran tembangnya lebih ketat terkait lampah seperti kesamaan jumlah suku kata setiap baris.

Tembang gedhe biasaya dinyanyikan dalam pewayangan dan diiringi gamelan.

Contoh tembang gedhe, yaitu: 

  • Kusumastuti
  • Citramengeng
  • Pamularsih
  • Mintajiwa
  • Patralalita
  • Kusuma Wicitra
  • Bramara Wilastita
  • Prawira Lalita
  • Maduretna.

Tembang Jawa Campursari 

Jenis tembang Jawa terakhir yaitu tembang campursari.

Tembang Jawa campursari saat ini sedang naik daun dan banyak disukai orang.

Meskipun bukan orang Jawa, tembang campursari digemari karna alunan musik yang khas dan lirik tembang yang menghibur.

Lalu, apa sih yang disebut tembang campursari?

Tembang campursari disebut juga tembang Jawa modern.

Tembang campursari merupakan perpaduan jenis tembang Jawa dolanan dengan musik modern.

Dalam lagu tembang Jawa ini tidak ada aturan atau paungerannya.

Syair tembang maupun iringannya bebas dan kebanyakan lirik lagu-nya tema percintaan.

Karena dipadukan dengan alunan musik modern yang bertema percintaan, maka tidak heran banyak digemari. Terutama para pemuda-pemudi.

Salah satu seniman tembang campursari yang terkenal adalah Didi Kempot.

Beliau sangat terkenal menciptakan berbagai lirik tembang dan berhasil menganggkat pamor campursari di industri musik Indonesia.

Contoh lagu campursari yang populer, yaitu:

  • Cucak Rowo
  • Jambu Alas
  • Stasiun Balapan
  • Layang Kangen
  • Sewu Kutho
  • Tanjung Mas Ninggal Janji
  • Prawan Kalimantan
  • Cidro
  • Pacobaning Urip

Lagu campursari diatas seringkali diputar pada radio lokal dengan berbagai versi cover.

Download Lagu Tembang Jawa 

Pengertian tembang, jenis tembang jawa, tembang jawa, lagu tembang jawa, tembang gedhe, tembang macapat, tembang alit, sekar macapat, tembang dolanan jawa, tembang dolanan, tembang jawa dolanan

Bagi kamu yang suka atau penasaran dengan lagu tembang Jawa, silahkan download tembang Jawa dibawah ini.

Demikianlah artikel mengenai jenis jenis tembang dengan pengertian dan contoh tembang.

Jika kamu menyukai artikel macam-macam tembang ini, silahkan share ke teman kamu.

Jika ada pertanyaan, silahkan sampaikan pada kolom komentar dibawah ini.

Terimakasih sudah berkunjung dan semoga bermanfaat.

Artikel terkait :

Jenis tembang bahasa jawa

Jenis tembang jawa mocopat

Jenis tembang jawa palaran

Tembang macapat bahasa jawa

Tembang jawa kuno

Tembang dolanan jawa

Lagu tembang jawa

 

Scroll to Top