Pantun Penutup Pidato – Suatu kegiatan untuk menyatakan pendapat atau memberikan gambaran akan suatu hal dengan berbicara atau berorasi di depan khalayak disebut pidato. Banyak cara yang dilakukan oleh seseorang yang berpidato untuk membuat isi pidato tersampaikan kepada pendengar. Salah satu caranya yaitu melalui pantun penutup pidato untuk memberikan kesan positif.
Pantun merupakan puisi lama dalam kesusastraan Bahasa Indonesia yang masih dikenal oleh masyarakat luas hingga saat ini. Seiring perkembangannya pantun terus mengalami perubahan mulai dari gaya bahasa, pemilihan kosa kata hingga pesan yang disampaikan. Perubahan pada pantun ini dimaksudkan agar pantun mudah diterima oleh masyarakat.
Hingga saat ini pantun dapat ditemukan dalam berbagai acara baik formal maupun non formal yang dibawakan sedemikian rupa. Salah satu penggunaan pantun yaitu untuk menutup pidato dalam suatu acara. Penggunaan pantun ini bertujuan untuk menimbulkan kesan pendengarnya sehingga bisa menjadi suatu cerita. Berikut contoh pantun yang dapat digunakan untuk menutup pidato:
1. Pantun Penutup Pidato Lucu
Kata-kata lucu kerap kali digunakan oleh sebagian orang untuk mencairkan suasana sehingga suasana yang semula kaku menjadi hangat. Salah satu rangkaian kata yang dapat digunakan untuk mencairkan suasana yaitu pantun jenaka. Sesuai namanya, pantun jenaka merupakan salah satu jenis pantun yang berisi lelucon dan kata-kata lucu yang menghibur.
Tentunya dengan menggunakan pantun jenaka untuk menutup suatu pidato dapat menjadi pilihan yang tepat untuk memberikan kesan bagi pendengarnya. Dengan dua baris pertama sebagai sampiran dan dua baris terakhir sebagai isi, pantun jenaka harus membuat pendengar terhibur. Berikut contoh pantun jenaka yang dapat digunakan untuk menutup pidato:
Contoh 1
- Tinggi panjang juga lebar
- Bak milik bangun sejati
- Mohon maaf hanya sebentar
- Jika lama takut jatuh hati
Contoh 2
- Pergi ke danau hari Rabu
- Dari rumah sangat dekat
- Jangan lah marah bapak ibu
- Kalau pidato ini sangat singkat
Contoh 3
- Sangkar burung kayu jati
- Hanya milik burung merpati
- Lain orang lain hati
- Tentu Abang yang tetap di hati
Baca Juga: Pantun Terima Kasih
2. Pantun Penutup Pidato Tentang Kebersihan
Untuk menarik perhatian pendengar yang hadir dalam suatu acara pidato, biasanya seorang yang berpidato harus membuat topik yang menarik serta memberikan kesan tersendiri bagi pendengar. Karena pidato merupakan salah satu kegiatan berorasi di depan khalayak tentunya penting untuk membangun suasana selama pidato berlangsung.
Agar menarik dan menghidupkan suasana, seorang yang berpidato dapat menyisipkan pantun untuk membuka maupun menutup pidatonya. Penggunaan pantun dimaksudkan untuk mencairkan suasana dan meninggalkan kesan bagi pendengar. Pilihlah jenis pantun yang sesuai dengan tema pidato yang dibawakan. Berikut contoh pantun penutup yang dapat digunakan untuk menutup pidato tentang kebersihan.
Contoh 1
- Jika lelah silahkan rehat
- Rehat sejenak tak berjauhan
- Agar hidup saudara sehat
- Mari jaga kebersihan
Contoh 2
- Apakah rindu sebuah angan
- Jika sakit terasa akhirnya
- Ayo bersama cinta lingkungan
- Dengan buang sampah pada tempatnya
Contoh 3
- Di belakang ada bayangan
- Ternyata bayangan sebuah rakit
- Jangan buang sampah sembarangan
- Jika ingin terhindar penyakit
3. Pantun Penutup Pidato Bahasa Sunda
Pantun merupakan salah satu karya sastra Bahasa Indonesia yang terus mengalami perubahan seiring berjalannya waktu. Meskipun mengalami perubahan, perubahan yang ada hanyalah dalam bentuk gaya bahasa, penggunaan kosa kata dan penyampaian pesan yang ada dalam pantun. Dengan adanya perubahan ini pantun tetap digemari dan dapat dengan mudah ditemukan dalam berbagai kesempatan.
Karena merupakan ciri khas bangsa, pantun hadir dalam berbagai bahasa daerah untuk memudahkan penyampaian pesan pada masyarakat sekitar. Penggunaan bahasa daerah dalam pantun tentu makin mencirikan bahwa pantun merupakan karya sastra Nusantara. Agar semakin paham, perhatikan contoh pantun bahasa Sunda berikut yang dapat digunakan untuk menutup pidato:
Contoh 1
- Amis gula amis kecap
- Lada cengek lada jinten
- Lamun aya salah ucap
- Abdi nyuhunkeun hapunten
Contoh 2
- Si Nala jajan permen sarebueun
- Sanes nyandak acis kalah daun
- Sakitu anu tiasa di dugikeun
- Abdi ngucapkeun hatur nuhun
Contoh 3
- Si Abah ngantos sakedap
- Bari dahar sareng neng Inten
- Salah kecap salah ucap
- Abdi nyuhunkeun dihapunten
4. Pantun Penutup Pidato Islami
Pidato merupakan suatu kegiatan untuk menyatakan pendapat atau memberikan gambaran akan suatu hal dengan berbicara atau berorasi di depan khalayak. Karena bertujuan untuk mempengaruhi orang lain serta memberikan suatu informasi, maka pidato harus dibawakan oleh seseorang yang dapat berbicara dengan baik.
Tidak hanya digunakan dalam berbagai acara resmi, pidato juga dapat disampaikan dalam kegiatan keagamaan. Untuk membangun suasana, pidato juga dapat diselingi pantun baik di awal maupun di akhir pidato. Berikut contoh pantun penutup islami yang dapat digunakan untuk menutup suatu pidato:
Contoh 1
- Perempuan baik dan sholeha
- Didambakan para pria
- Kekurangan milik manusia
- Kelebihan milik Allah semata
Contoh 2
- Perempuan yang sholehah
- Rajin sholat dan mengaji
- Jika ada ucap salah
- Mohon sangat dimaklumi
Contoh 3
- Di taman jual balon gas
- Dibeli oleh si Lala
- Kerjakanlah dengan ikhlas
- Agar bisa dapat pahala
5. Pantun Penutup Pidato Perpisahan Sekolah
Perpisahan merupakan hal menyedihkan yang tentu dialami oleh siapa saja. Berpisah dengan teman, sahabat ataupun orang terkasih tentu akan meninggalkan kenangan yang berharga. Entah kenangan baik atau buruk, semua yang telah tercipta tentunya sangat sulit untuk dilupakan.
Berpisah dengan teman-teman di sekolah tentunya meninggalkan banyak kenangan berharga yang sulit untuk dilupakan. Untuk menggambarkan kesedihan itu ada banyak cara dapat dilakukan salah satunya melalui pantun. Rangkaian kata yang tertuang dalam pantun tentunya dapat menggambarkan perasaan sang penulis. Berikut contoh pantun penutup yang dapat digunakan dalam pidato perpisahan sekolah:
Contoh 1
- Walau garam tapi perlu
- Garam kristal cap kaki lima
- Tiga tahun sudah berlalu
- Kenangan indah yang diterima
Contoh 2
- Rumah Budi Rumah Iwan
- Jika bertemu tinggal buka pintu
- Sampai jumpa kawan-kawan
- Semoga bertemu lain waktu
Contoh 3
- Seratus dan juga seribu
- Tiada guna jika alakadarnya
- Terima kasih bapak ibu
- Atas waktu dan kesempatannya
6. Pantun Penutup Bahasa Jawa
Untuk membuatnya menarik, pantun hadir dalam berbagai bahasa daerah salah satunya yaitu bahasa Jawa. Pantun yang dibuat dengan menggunakan bahasa daerah akan membuat masyarakat khususnya masyarakat pada suatu daerah tertentu lebih terhibur. Selain menghibur, pantun yang dibuat dalam bahasa daerah menambah kekayaan sastra Indonesia.
Meskipun dibuat dalam bahasa daerah, pantun ini harus tetap dibuat menjadi 4 baris dalam setiap baitnya dengan 8 sampai 12 suku kata. Biasanya pola rima yang dapat digunakan yaitu pola rima a-a-a-a atau a-b-a-b. Berikut contoh pantun yang dapat digunakan untuk menutup pidato dalam Bahasa Jawa.
Contoh 1
- Ibu tumbas beras lan ketan
- Sing adol wong Kartasura
- Menawi wonten kalepatan
- Kula nyuwun pangapura
Contoh 2
- Tumbas iwak kanggo lawuh
- Lan tumbas soto kalih
- Matur suwun sampun rawuh
- Ngantos kepanggih malih
Contoh 3
- Ibu tumbas uyah lan gula
- Reganipun sampun sami mudhun
- Cakap semanten atur kula
- Kula aturaken matur suwun
7. Pantun Penutup Menyentuh
Tentunya penting bagi seseorang yang sedang berpidato memberikan kesan bagi pendengar agar orang yang mendengarnya mengingat isi dari pidato yang telah disampaikan. Banyak cara yang dapat digunakan mulai dari mengajak pendengar menari dan menyanyi, meneriakan yel-yel atau slogan hingga menyampaikan sebuah pantun.
Selain sederhana dan mudah dibuat secara spontan, memilih pantun untuk meningkatkan kesan pendengar tentu tepat untuk dilakukan. Dengan menggunakan kata-kata menyentuh pada isi pantun dapat meningkatkan kesan bagi yang mendengarnya. Berikut contoh pantun penutup dengan kata-kata menyentuh untuk menutup suatu pidato.
Contoh 1
- Hati Susanti sedang resah
- Karena memilih makanan
- Bukan hati ingin berpisah
- Tapi jadwal yang memutuskan
Contoh 2
- Dari Bandung sampai Medan
- Takut hati bertemu setan
- Jika ada pertemuan
- Maka ada perpisahan
Contoh 3
- Jangan pegang mawar berduri
- Pegang saja tangan ukhti
- Saya pamit undur diri
- Tanam rindu dalam hati
8. Pantun Penutup Pidato Kilat
Pantun karmina atau yang juga disebut sebagai pantun kilat merupakan jenis pantun dua seuntai dimana hanya terdiri dari dua baris dalam satu baitnya. Biasanya pantun ini merupakan ucapan atau penggambaran secara langsung yang ditujukan bagi seseorang.
Karena hanya terdiri dari dua baris, pantun jenis ini dapat dibuat secara spontan sehingga cocok digunakan untuk menutup pidato. Meskipun hanya terdiri dari dua baris, pantun kilat tetap harus terdiri dari 8 sampai 12 suku kata dengan baris pertama sebagai sampiran dan baris terakhir sebagai isi.
Tentunya isi dari pantun kilat yang digunakan untuk menutup suatu pidato harus menimbulkan kesan bagi yang mendengarnya. Berikut contoh pantun kilat yang dapat digunakan untuk menutup suatu pidato”
Contoh 1
- Itu ada pagar berduri
- Waktunya pamit undur diri
- Contoh 2
- Adi beli kura-kura
- Selamat tinggal sayonara
Contoh 3
- Pulau Sumatera Pulau Bali
- Semoga bisa bertemu kembali
- Contoh 4
- Bunga mawar bunga melati
- Pidato selesai jangan jatuh hati
Contoh 5
- Rumah kotor jadi bersih
- Selamat tinggal terima kasih
Baca Juga: Pantun Adat
9. Pantun Penutup Pidato Tentang Kesehatan
Karena tujuan dari pidato adalah untuk menyatakan pendapat atau memberikan gambaran, maka pidato harus disampaikan secara jelas baik pengucapan maupun pelafalannya. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan komunikasi sehingga tercipta suasana yang kondusif.
Untuk menciptakan suasana yang kondusif mulai dari awal hingga akhir acara maka diperlukan suatu usaha lain seperti menyampaikan sebuah pantun. Pantun dapat disampaikan ketika menutup pidato untuk menimbulkan kesan yang baik bagi pendengarnya. Berikut contoh pantun yang dapat digunakan untuk menutup pidato tentang kesehatan:
Contoh 1
- Baginda Ratu dan Raja
- Mendambakan putra tampan
- Pulang main pulang kerja
- Jangan lupa cuci tangan
Contoh 2
- Jalan-jalan bersama teman
- Pergi jalan ke dataran rendah
- Jangan jajan sembarangan
- Bawa bekal dari rumah
Contoh 3
- Punya perasaan yang dipendam
- Pada seorang bernama Angga
- Kerja dari pagi sampai malam
- Tetap jangan lupa olahraga
10. Pantun Penutup Pidato Berima a-a-a-a
Menurut rimanya, terdapat 2 jenis pantun salah satunya pantun dengan pola rima a-a-a-a. Dalam pantun jenis ini, tiap kata akhir dari baris pantun memiliki akhiran huruf yang sama. Biasanya dalam satu bait pantun jenis ini terdapat sampiran dan isi yang terletak pada dua baris awal dan dua baris akhir pantun.
Karena terasa lebih sulit dibuat, pantun dengan pola rima berikut jarang untuk digunakan. Namun demikian, menggunakan pantun jenis ini untuk menutup sebuah pidato tidak salah untuk dicoba. Berikut contoh pantun berima a-a-a-a untuk menutup suatu pidato:
- Parut kelapa menjadi santan
- Santan tidak boleh dimakan
- Untuk waktu dan kesempatan
- Terima kasih diucapkan
Demikianlah beberapa contoh pantun penutup pidato singkat yang menarik. Karena bertujuan untuk memberikan informasi kepada banyak orang, pidato harus disampaikan secara baik agar pesan dapat tersampaikan kepada pendengar. Agar lebih berkesan di akhir pidato dapat disisipkan sebuah pantun untuk menutup pidato yang telah disampaikan.
Pantun yang dibuat tentunya harus sesuai dengan pidato yang disampaikan. Kesesuaian pantun dengan pidato yang disampaikan akan memberikan kesan dan makna tersendiri bagi yang mendengarnya. Agar mudah dipahami oleh pendengar, pantun yang dibuat harus menggunakan gaya bahasa dan pemilihan kosa kata yang mudah dimengerti.