Ada yang mengatakan bahwa tidak lengkap bila belajar menulis aksara Jawa, namun tidak belajar aksara murda.
Ketika kamu belajar bahasa Indonesia, maka kamu akan belajar beberapa kata yang menunjukkan nama, gelar, tempat yang semua ditulis dengan huruf kapital.
Penggunaan huruf kapital tersebut selain sebagai pedoman tata bahasa juga digunakan untuk menghormati subjek yang ditulis.
Contoh sederhananya nama orang atau jabatan, tentu menggunakan huruf kapital untuk menghormati subjek tersebut. Nah, disinilah aksara Jawa murda berperan.
Agar lebih jelas, yuk simak pembahasan lengkap salah satu aksara Jawa atau carakan ini.
Pengertian Aksara Murda
Aksara murda dikenal juga dengan nama aksara Jawa murda dan aksara gedhe.
Aksara murda merupakan bagian dari aksara Jawa atau carakan yang digunakan untuk menulis nama, jabatan, gelar atau tempat.
Arti singkatnya, aksara murda adalah huruf kapital versi Jawa.
Aksara murda yaiku salah siji jinise aksara kang ana ing tata tulis aksara Jawa.
Aksara murda tegese aksara sirah utawa aksara sesirah.
Ing basa Indonesia, aksara murda diarani huruf kapital.
Penggunaan aksara murda tidaklah sembarangan, ada beberapa ketentuan yang perlu kamu ketahui.
Berikut ulasan lebih lanjut mengenai aksara Jawa murda.
Cacahe Aksara Murda
Jumlah aksara Jawa murda ada delapan, namun yang sering digunakan ada tujuh.
Delapan aksara Jawa tersebut meliputi:
- Na
- Ka
- Ta
- Sa
- Pa
- Nya
- Ga
- Ba
Karena ada delapan huruf, maka tidak semua tulisan aksara Jawa ada versi murda-nya.
Jika tidak ada aksara Jawa murda-nya, maka tetap menggunakan hanacaraka atau aksara biasa.
Pasangan Aksara Murda
Seperti hanacaraka Jawa, aksara murda juga memiliki pasangan.
Pasangan aksara Jawa berguna ketika aksara sebelum murda dibaca mati.
Berikut pasangan aksara Jawa murda:
Berikut contoh penulisan:
Fungsi Aksara Murda
Seperti yang dijelaskan di awal, kegunaan aksara murda untuk menulis nama-nama khusus.
Contoh untuk menulis :
- Nama seseorang
- Jabatan
- Gelar
- Tempat
- Lembaga
- Organisasi
- Geografi (nama kota, desa, sungai, gunung, dst)
Sebagai penyempurna bahasa dan tata bahasa, maka muncul aksara Jawa murda dengan fungsi tersebut.
Oleh karena itu, aksara murda tidak bisa digunakan sembarangan.
Gunane aksara murda mung kanggo ing tata prunggu tegerse kanggo pakurmatan.
Jenis aksara Jawa tersebut tetap memiki fungsi sebagai pertanda huruf kapital (huruf besar).
Jika diterapkan pada kata-kata yang tidak perlu huruf kapital, maka kurang tepat.
Sebab penulisan aksara tersebut berkaitab dengan teknis penulisan.
Penggunaan Aksara Murda
Ada beberapa aturan penulisan aksara murda, diantaranya:
- Aksara murda tidak dapat dijadikan huruf mati. Contohnya :.
- Aksara murda dapat diberi pasangan.
- Aksara murda dapat diberi sandhangan.
- Awal kalimat tidak perlu menggunakan aksara murda, kecuali jika awal kalimat nama orang, gelar, tempat, organisasi dan lembaga.
- Jika kata tersebut tidak ada aksara murda-nya, maka menggunakan aksara hanacaraka biasa. Meskipun berupa nama orang, tempat, gelar, lembaga dan organisasi.
- Cara penggunaan aksara murda adalah dengan urutan awal kata hingga akhir kata. Contoh : ketika huruf awal tidak ada murda-nya, maka huruf kedua, ketiga dst.
- Setiap satu kata, cukup mengandung satu aksara murda.
Contoh Aksara Murda
Berikut beberapa contoh kalimat aksara murda:
Contoh penulisan gelar
Contoh penulisan tempat
Eropa
Indonesia
Contoh penulisan pangkat
Cukup mudah bukan? Kamu bisa memperbanyak latihan cara menulis aksara murda setiap bertemu kata yang perlu huruf kapital.
Cara Translate Aksara Jawa Murda
Translate aksara Jawa akan sangat membantu kamu yang sedang belajar atau sedang menulis tulisan aksara Jawa.
Translate aksara murda dapat kamu lakukan melalui website khusus.
Berikut cara translate aksara murda melalui website :
- Masuk ke website sastra.org
- Kamu dapat membuka lewat laptop atau hp.
- Langsung saja ketik aksara yang ingin kamu tulis.
- Website ini cukup lengkap, karena ada aksara angka, pasangan dan sandhangan.
Demikianlah pembahasan seputar aksara murda, fungsi, penggunaan, penulisan dan contoh kalimatnya.
Semoga bermanfaat dan semoga dapat menambah wawasan.
Jika ada pertanyaan, silahkan ajukan di kolom komentar. Terimakasih 😉